Kabupaten Lombok Barat

Asmawati, yatim piatu yang mengukir prestasi Gemilang

“Bersinar”,  Harumkan Lobar, NTB, hingga Nasional

Jauh dari pusa kota, SMPN 3 Lembar berhasil mencetak mutiara berharga melalui anak didiknya. Sekolah yang memiliki motto “ bersaing, berprestasi dalam nuansa rlii (Bersinar), “ ini mampu mengharumkan nama Lombok Barat (LoBar) dan NTB di kancah Nasional.

ASMAWATI, siswa kelas VII yang belajar di sekolah ini beberapa waktu lalu, berhasil menjadi juara satu lomba pidato Bahasa Indonesia tingkat Nasional 2012.

Judul pidatonya, Kasih Sayang dan Tolerans, berhasil mengundang decak kagum para juri di lomba yang di gelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.

Siapa sangka, kemampuan   gadis yang bercita-cita menjadi Dosen itu beretorika bukan di tunjang dengan mengikuti berbagai les di luar sekolah.

Asmawati adalah anak yatim piatu setelah ayahnya Darmah dan ibunya Anip meninggal dunia. Semangat dan ketekunan telah membuatnya  mampu mensejajarkan diri bahkan unggul dengan bintang-bintang dari daerah lain. “sebelum mengikuti lomba tingkat kabupaten, provinsi dan nasional, terlebih dahulu saya mendapatkan pembinaan dari guru sebagai persiapan mengikuti lomba. saya merasa bangga sudah mewakili dan mengarumkan Lobar dan NTB,” kata Asmawati.

Sejak masuk SMP, Asmawati memang langganan juara kelas. Dia juga berencana melanjutkan pendidikannya ke SMA hingga perguruan tinggi.

Cita-cita menjadi dosen menjadi satu-satunya  penyemangat untuk terus menuntut ilmu.

Jika di lihat, SMPN 3 Gerung dapat di kategorikan sekolah yang masih kurang sarana dan prasarana. Namun kondisi itu tidak membuat pihak sekolah apatis dan tidak mengembangkan minat dan bakat siswa.

Mereka berkomitmen meningkatkan mutu pendidikan sekolah dengan menerapkan program pengembangan diri.

Kepala Sekolah SMPN 3 Lembar Darsiah mengungkapkan, pihaknya memang tidak ingin monoton meminta para murid belajar di kelas.

Mereka juga memberi porsi lebih untuk para anak didik menggali potensi termasuk mengasah minatnya.

Untuk pembinaan pengembangan diri. Darsiah mempercayakan kepada guru yang ada. Para siswa di bagi ke beberapa kegiatan ekstakurikuler.

Selain itu sinergitas dengan dinas terkait juga terus mereka bangun sebagai bentuk sinergitas membangun dunia pendidikan. “kami berharap ada perhatian khusus dinas terkait terhadap siswa yang berprestasi sehingga prestasi semacam ini bisa membudaya di kalangan anak didik lainnya,” harap Darsiah.

Sumber : Koran Lombok Post Senin, 15 Oktober 2012