BUPATI APRESIASI KERJA TEAM REAKSI CEPAT (TRC) BPBD DALAM PENANGANAN COVID 19 DI LOMBO BARA

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menyemangati Petugas Team Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana TRC BPBD Lombok Barat di Posko Gugus Tugas Covid -19 Bencingah Kantor Bupati Lombok Barat di Gerung, (24/4/2020).

Fauzan mengapreasi TRC BPND yg telah melaksanakan tugas dengan penuh semangat di garda terdepan. TRC melaksanakan tugas yang cukup berbahaya dari ancaman penyakit corona.

“Saya mengucapkan terima kasih dan apreasi kepada petugas TRC BPBD yang telah melaksanakan tugas dengan penuh tantangan dan bahaya penyakit corona”, ungkapxa tegas.

Fauzam memberikan saran agar petugas terus melaksanakan tugasnya melayani masyarakat dengan mematuhi  SOP yg ditetapkan. Fauzan meminta oetugas tidak lupa memakai masker dan pelindung diri lainnya. Petugas juga memperhatikan kesehatan dirinya dengan mengkonsumsi vitamin.

“Jaga kesehatan dan minum vitamin bila perlu setiap petugas suntik vitamin untuk tingkatkan imunnya”, jelas Fauzan.

Disamping itu juga diminta mencuci tangan dan tidak memegang muka sebelum selesai melaksanakan tugas.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Hj. Ambarwati memberikan penegasan selalu memakai masker walau masker yang di buat dari kain. Masker bedah yang standar itu diperuntukkan untuk petugas kesehatan yang sekarang harganya mahal dan sudah langka.

“Boleh memakai masker kain, apalagi maskeh bedah sekarang mahal dan langka”, ungkapnya.

Sekretaris Daerah Lombok Barat juga meminta petugas TRC BPBD untuk tetap bersemangat melaksanakan tugas. Dengan adanya bencana ini petugas seperti TRC dibutuhkan pengabdiannya kepada masyarakat. Dimasa bencana Covid -19 ini justru menunjukkan bakti sebagai ASN pelayan masyarakat. Kalau pada masa tidak ada bencana petugas TRC BPBD masih bisa santai dan meningkatkan kapasitasnya.

“Saya minta anda terus bekerja dengan semangat di saat bencana melanda kita. Ketika tidak ada bencana anda masih bisa santai, pintanya tegas.

TRC BPBD Lombok Barat melaksanakan tugas di masa pandemi corona ini untuk melakukan penyemprotan disimfektan di seluruh wilayah Kabupaten Lombok Barat. Masih banyak yang belum dilakukan penyemprotan bahkan beberapa tempat perlu diulang lagi. Tempat tempat karantina menjadi prioritas karena disana terdapat penyakit itu. Juga tempat keramaian seperti pasar, tempat ibadah dan tempat pelayanan kesehatan. Diskominfo Lobar (rasidibragi)

KABUPATEN LOMBOK BARAT BENTUK TIM REAKSI CEPAT PENANGGULANGAN COVID-19

Giri Menang, Diskominfotik-Keseriusan  Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dalam penanganan Covid-19, Bupati Lombok Barat bentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) di Bencingah Agung Giri Menang Gerung, Rabu (22/04/2020).

Hadir dalam kegiatan ini Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Sekda Lobar Dr. H. Baehaki, Dandim 1606/Lobar Kolonel Czi. Efrijen Scroll, S.IP.,M.M Kapolres Lobar AKBP. Bagus Satrio Wibowo, S.I.K yang sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, unsur TNI POLRI, dan seluruh staf BPBD Kabupten Lombok Barat.

Pembentukan Tim Reaksi Cepat (TRC) dilakukan terkait penyampaian kesiapan daerah setempat dalam mengantisipasi penyebaran wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) melalui Tim Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penanggulangan Penanganan COVID-19 yang sudah terbentuk di Kabupaten Lombok Barat.

Pembentukan tim yang diketuai Kapolres Lombok Barat  ini, sebagai respons serius dari pemerintah kabupaten lombok barat dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Tim pemberantas Covid-19 ini dibentuk melalui Keputusan Bupati Lombok Barat Tahun 2020 tentang Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penanggulangan Penanganan COVID-19.

Fauzan Khalid dalam sambutannya mengatakan, unit reaksi cepat sengaja dibentuk secara khusus dan karna tugasnya yang luarbiasa “harus gerak cepat, harus konsolidasi, dan tidak pandang bulu,”Ucapnya.

Tim Reaksi Cepat ini mempunyai tugas dan fungsi masing-masing sesuai dengan pembagian tugas yang akan dibentuk. Bupati berharap dalam tim reaksi cepat bekerjasama dalam tim dan tujuan kita sama supaya covid-19 cepat berlalu,”Ucapnya.

Kapolres Lombok Barat AKBP. Bagus Satrio Wibowo, S.I.K selaku ketua Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Covid-19 Lombok Barat mengatakan, Prinsip kerja TRC sesuai Undang-undang (UU) 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana, yaitu memiliki kecepatan, profesionalisme, fleksibilitas, dan akuntabilitas dalam penanganan.

Dan dalam hal ini, Kerelawanan dan kerjasama yang baik sangat dibutuhkan dalam membentuk Tim Reaksi Cepat Penanganan Covid-19 di Kabupaten Lombok Barat,”Ungkapnya. (DiskominfotikLobar)

PASIEN POSITIF COVID-19 RS NARMADA SEMBUH DAN DIPULANGKAN, RA TERSEDU: TOLONG KOOPERATIF, JANGAN MARAHI TIM MEDIS

Giri Menang, 24 April 2020. Selain kebanyakan berita kurang nyaman yang memuat pasien positif Covid-19 yang terus bertambah atau meninggal, ada juga berita ‘angin segar’ sembuhnya pasien yang sudah dinyatakan positif. Salah satunya berasal dari Rumah Sakit Awet Muda (RSAM) Kec. Narmada, Kab. Lombok Barat. Seorang pasien berinisial AR (56) asal Kec. Batulayar akhirnya dipulangkan setelah mendapat surat pernyataan sembuh dari RSAM, Jumat (24/4).

Direktur RSAM dr Aan Putra Suryanatha mengatakan, pasien ini masuk ke RSAM tanggal 11 April 2020 setelah dijemput dari tempat karantinanya di Wisma Nusantara, Mataram. Pasien ini, kata dr Aan, telah melalui prosedur yang ketat hingga bisa dipulangkan.

“Pasiennya sangat disiplin dan patuh pada protap (prosedur tetap penanganan Covid-19, red),” ujar dr Aan.

Pasien ini, sebutnya, sudah melalui dua kali swab dengan hasil negatif. Swab tersebut dilakukan setelah pemberian protein dan vitamin yang diperlukan.

“Jadi dua kali pemeriksaan negatif, pasien ini dinyatakan sembuh. Pasien akan kita kembalikan tapi tetap menjalani isolasi mandiri di rumahnya selama 14 hari,”ujar dr Aan.

dr Aan berharap agar pasien ini tetap mendapat pemantauan dari surveilens puskesmas di Batulayar, demikian juga di tingkat desa agar mendapat perlindungan dari masyarakat.

“Saya harapkan pasien ini bisa diterima dengan baik oleh masyarakat dan kembali ke masyarakat setelah 14 hari isolasi mandiri,” harapnya. Harapan penerimaan oleh masyarakat dikatakan dr Aan karena sudah ada pernyataan kuat dari rumah sakit dalam bentuk surat bahwa pasien sudah bisa dipulangkan dan dalam keadaan sembuh.

“Tinggal disiplin dari yang bersangkutan kita harapkan untuk tetap isolasi mandiri juga di rumah selama 14 hari,” ujar dr Aan lagi.

Pasien ini, sebut dr Aan merupakan pasien yang pernah kontak dengan kluster Bogor yaitu pasien pernah menjemput seorang pendeta yang baru datang dari Bogor.

Sementara itu, pasien yang akhirnya sembuh dan dibolehkan pulang, RA, mengucapkan terima kasih kepada para tim medis, paramedis dan seluruh jajaran RSAM  Narmada dan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat atas perawatan yang diberikan sejak terdiagnosis terinfeksi Covid-19. RA berpesan kepada masyarakat agar mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap di rumah dan mengikuti prosedur pencegahan Covid-19.

“Covid memang berbahaya namun dapat disembuhkan penularannya, dapat dicegah dengan tetap di rumah, jaga jarak, hindari kerumunan, rajin cuci tangan pakai sabun dan memakai masker keluar rumah,” pesan RA.

Selain itu, RA menghimbau agar jika kontak dengan pasien Covid-19 atau terdapat gejala segera periksakan diri ke puskesmas terdekat dengan memberikan keterangan secara jujur dan ikuti saran tenaga medis dengan disiplin.

“Jika Saudara-saudara terkena atau terjangkit atau sudah dinyatakan positif, saya pribadi menyampaikan tolong kooperatif dengan tenaga medis, terbuka dan turuti apa yang menjadi aturan para medis dan dokter,” tegas RA. RA pun sangat bersyukur karena akhirnya diijinkan pulang.

“Hari ini saya dikasi pulang dan dinyatakan negatif dan sekali lagi saya mengucapkan terima kasih atas pelayanan yang sudah diberikan selama saya diisolasi di RSUD Awet Muda, terima kasih atas semuanya, telah menolong saya, semua sangat ramah, dan apa yang saya minta terpenuhi,” ujar RA berkali-kali berterima kasih.

Sebagai pasien yang bisa sembuh, RA menegaskan Covid-19 ini tidak mematikan sehingga masyarakat jangan terlalu terpengaruh dengan media sosial. Bahkan ia mengaku tidak merasakan gejala yang sering diberitakan seperti sesak nafas.

“Kalau saya sadar diri karena pernah kontak dengan penderita Covid-19. Saya sadar waktu itu membawa diri ke Rumah Sakit Bhayangkara. Di situ dilakukan rapid test dan  hasilnya positif dan di bawa ke rumah Sakit Awet Muda Narmada,” cerita RA.

Kepada masyarakat NTB, RA berpesan untuk jangan takut dengan Covid-19 selama kooperatif dengan tim medis.

“Ikuti tim medis sesuai SOP yang sudah diberikan karena tim medis sudah lelah. Saya sedih sekali kalau ada orang yang marah-marahin tim medis, tolong kooperatif,” pesan RA sambil agak terisak sedih.

Diceritakan RA, diisolasi memang rasanya membosankan tapi itu bisa diusir dengan olah raga dan membaca kitab suci.

“Karena saya Nasrani saya mendengarkan lagu-lagu Nasrani dan  membaca al-Kitab  dan bagi yang Muslim bisa membaca al-Qur’an. Saya satu ruangan dengan seorang teman muslim, dia baca al-Qur’an, saya baca al-Kitab,” saran RA.

Meski kontak terbatas dan sadar mengantarkan diri ke RS Bhayangkara, kontak dengan istri dan anak RA pun berdampak. Istrinya, RD (54) pun dinyatakan positif dan masih dirawat RSAM. Sementara anaknya sendiri setelah dilakukan rapid test dinyatakan negatif dan sudah dibawa pulang untuk isolasi mandiri.

“Istrinya positif masih kita rawat,” ujar dr Aan.

Dari keterangan dr Aan, pasien positif di RSAM ada 11 orang minus RA yang akhirnya dipulangkan karena sembuh. Sementara pasien dalam pemantauan (PDP) tidak ada di RSAM tapi dirawat dan dikarantina di Sanggar Mutu Gerung. 11 pasien positif Covid-19 tersebut berasal dari empat kecamatan yaitu Narmada, Lingsar, Sekotong, dan Batulayar.

“Sistem sudah ada, dengan adanya tim reaksi cepat, tiap ada yang diduga kuat terinfeksi Covid-19 akan dilakukan penjemputan. Kemudian dilakukan karantina, baru dirujuk ke rumah sakit. Jadi tingkat pertama dilakukan rapid test, kalau positif itu yang dibawa ke karantina sementara untuk dijadwalkan ke rumah sakit untuk pemeriksaan yang lebih lanjut,” jelas dr Aan. (Humas Protokol)

BUPATI MEMBAGIKAN 12 PAKET APD KEPADA RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS DI LOMBOK BARAT

Lingsar – Diskominfotik. Bupati Lombok Barat yang sekaligus menjadi Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Lombok Barat H. Fauzan Khalid membagikan 12 paket Alat Pelindung Diri (APD) yang terdiri dari Face Shield (Pelindung Wajah), Masker, dan Hamzat Suit kepada 10 Puskesmas dan 2 Rumah Sakit di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) Bertempat di Halaman Kantor Camat Lingsar Kabupaten Lombok Barat, Selasa, (21/4/2020).

Dalam sambutannya Bupati mengatakan, “sampai saat ini jumlah yang postif Covid-19 di Lobar mencapai 10 orang dari 61 kasus yang terjadi di Nusa Tenggara Barat, Sedangkan yang dalam pengawasan Reaktif 46 Orang dan masih menjalani SWAB 31 Orang yang kini berada dalam karantina di Gedung Sanggar Mutu Gerung Kabupaten Lobar, yang akan diketahui hasilnya pada 3 (tiga) hari kedepan.” Ujarnya.

 

“Jika nanti setengah dari hasil SWAB 31 orang ini keluar bisa jadi jumlah yang postif di kabupaten Lobar akan bertambah ini bisa jadi 2 Rumah Sakit yang berada di Lobar Bisa Kita Kosongan Salah Satunya untuk kita jadikan lokasi karantina khusus.” Tambahnya.

Buapti juga mengatakan,”ini yang menyebabkan pemerintah dengan tegas membatasi masyarakat untuk melakukan kotak fisik, karena cara penularannya yang sangat gampang dan mudah. Yang saya dengar dimasyarakat saat ini adalah membandingkan Pasar dengan Masjid, kalau ada masyarakat yang sampai membandingkan Pasar dengan Masjid itu membuat saya malu. Kalau mau membandingan Masjid bandingkan dengan Masjid, Contohnya Masjid Islamic Center Mataram dengan Masjidil Haram ditutup. Padahal Indonesia Lebih Parah Kasus Covid-19 dengan Arab Saudi yang sampai saat ini masih kurang dari 1.000 penderita se Arab Saudi dibandingkan dengan Indonesia yang sudah mencapai 7.000, Bahkan Arab Saudi menutup Ibadah Umrah Sejak Februari 2020, ini yang membuat saya malu membandingkan masyarakat lobar yang mengatakan tidak Jum’atan itu orang munafik, bandingkan dengan Arab Saudi dengan banyaknya ulama yang berada disana tidak pernah mengatakan orang yang mengganti Shalat Jum’at dengan Shalat Dzuhur itu orang munafik. Itu sebabnya kami mengundang seluruh tokoh agama di lonbar ini untuk mendengarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia  (MUI) Cabang Lobar dan berdiskusi masalah untuk masalah ini. Untuk lebih jelasnya seperti yang diungkapkan oleh TGH. Zainul Majdi mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat yang juga sebagai panutan ulama di Lombok khusnya  Kita Beragama ini Harus Berilmu bukan pakai perasaan, kalau kita kurang berilmu ikuti orang yang berilmu. ” Pungkasnya.

 

Komisi Fatwa MUI Lobar Dr. TGh Muhammad Said Ghazali yang merupakan lulusan Al Azhar Mesir Sebagai Doktor Fiqih mengungkapkan bahwa seseorang akan dikategorikan munafik Karna meninggalkan Jum’at itu apabila dengan alasan abai atau meremehkan dan dalam kondisi normal.

“berhak dia dianggap munafik jika konteks nya dia tahawunan atau meremehkan dan tidak melaksanakan shalat Jum’at sama sekali apalagi menggantinya dan dalam kondisi biasa. Tapi ini kan kita dalam kondisi ab normal, jadi harus bersikap” ungkapnya.

Said Ghazali menambahkan,”kami siap bertemu dengan orang yang mengatakan bahwa meninggalkan shalat jum’at itu kafir, silahakan datang dan temu kami untuk berdiskusi dengan tidak mengedepankan hawa nafsu.” Tutupnya.

Hadir Dalam Acara Pembinaan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama yang dirangkai dengan Penyerahana APD pada 2 Rumha Sakit dan 10 Puskesmas yang berada di Kabupaten Lombok Barat antara lain, Wakil Ketua Bidang Penanganan Bencana PMI Lobar I Nyoman Darmawan, Asisetn I Bidang Pemerintahan dan Aparatur Setda Lobar H. Agus Gunawan, Kepala Dinas Kesehatan Lobar drg. Hj. Ni Made Ambaryati, ketua MUI Lobar TGH. Abdullah Mustafa, Camat Lingsar Jamaludin,Tim Satgas Covid-19 Lobar, serta masyarakat sekitar. Diskominfotik/yani

HUT LOMBOK BARAT KE 62 DISELENGGARAKAN DENGAN STANDAR PROTOKOL PENCEGAHAN COVID 19

Gerung-Diskominfotik, 17 April 2020 Hari Ulang Tahun Kabupaten Lombok Barat ke 62 diselenggarakan  dengan sederhana di halaman Bencingah Agung dengan memperhatikan Standar Protokol pencegahan covid 19 Jumat 17 April 2020.

HUT Lombok Barat ke 62 ini hanya diisi dengan doa bersama semoga  musibah berupa wabah virus covid 19 ini segera berakhir agar masyarakat Lombok Barat khususnya dan bangsa Indonesia kembali normal seperti sedia kala dengan cara duduk bersila dengan memperhatikan jarak sesuai standar protocol pencegahan covid 19 dihalaman Bencingah Agung Kantor Bupati Limbok Barat.

Hadir pada acara tersebut Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid bersama istri, Wakil Bupati Hj. Sumiatun, Sekretaris Daerah, Forkopimda, Tokoh Agama dan Kepala OPD Kabupaten Lombok Barat.

Dalam sambutannya H. Fauzan Khalid menyampaikan bahwa diusia 62 tahun ini awalnya berbagai rencana sudah disusun yang disesuaikan dengan tema tahun ini yaitu IJO NOL DEDORO terpaksa dibatalkan karena tidak boleh diselenggarakan dengan ramai-ramai, maka dengan tidak mengurangi makna silaturrahim diselenggarakan acara syukuran HUT Lobar ini dengan memakai standar protocol pencegahan covid 19.

Lebih lanjut Bupati menyampaikan  pelaksanaan RPJMD tahun 2014-2019 diakhiri juga dengan ujian berupa musibah gempa di tahun 2018 dan proses rekonstruksinya hampir 100% selesai dilaksanakan ditahun 2019, tahun ini merupakan tahun pertama pelaksanaan RPJMD 2019-2024  berbagai macam program pembangunan sudah direncanakan dengan DPRD melalui APBD tetapi musibah kembali terjadi berupa pandemic virus covid 19.

Beliau mengajak untuk mengintropeksi dan muhasabah dalam menghadapi musibah karena ini merupakan ujian agar kedepannya kita menjadi lebih kuat lagi, lebih baik lagi kedepan sehingga tujuan dari dibentuknya Lombok Barat ini oleh para orang tua dapat tercapai.Beliau juga mengingatkan bahwa di ulang tahun yang ke 62 ini ditengah-tengah ancaman covid 19 secara Bersama-sama megerahkan segala kemampuan untuk mencegah lebih luas lagi penularan covid 19 ini. Selama  kebersamaan itu  tetap terjaga kita bisa menghadapi ancaman covid 19 ini dari bumi Lombok Barat ini.

“berbagai macam program pembangunan sudah kita  rencanakan kita susun dengan temen temen DPRD melalui APBD tetapi apa ndak mari bapak ibu sekalian meskipun ini kita jadikan sebagai ujian bagi kita untuk kita dapat mengintrospeksi, muhasabah supaya kita menjadi lebih kuat lagi,ke depan, supaya kita menjadi lebih baik lagi sehingga dengan demikian tujuan dari dibentuknya Lombok Barat ini oleh para orang tua kita akan tercapai  dan di ulang tahun yang ke 62 ini di tengah tengah ancaman  covid 19  harus menjadi tekat kita bersama dan juga mari momentum ini saya ajak kita semua untuk secara bersama sama mengerahkan semua kemampuan kita, semua tenaga kita untuk mencegah lebih luas lagi  penularan covid 19 ini.  Selama  kebersamaan itu terjaga dan mudah mudahan terus terjaga dan memang harus terus terjaga mudah mudahan tidak lewat dari bulan juni sekali lagi mudah mudahan bahkan mudah mudahan bisa lebih cepat dari itu, covid 19 ini cepet terlalu dari bumi Kabupaten Lombok Barat ini, bumi Nusa Tenggara Barat ini, bumi Indonesia ini dan bahkan diseluruh Dunia ini.

Bupati juga berharap dengan  momentum Hari Ulang Tahun Lombok Barat ke 62 ini Kabupaten Lombok Barat semakin baik, semakin mantap demikian juga dengan masyarakatnya menjadi lebih baik, lebih bisa saling menghargai sehingga semangat gotong royong itu tetap tumbuh diantara kita.

“Dirgahayu kabupaten lombok barat yang ke 62 mudah mudahan semakin baik, semakin mantap demikian pula masyarakatnya semua yang menjadi lebih baik lebih bisa saling menghargai, sehingga kebersamaan itu bisa terjaga sehingga semangat gotong royong  itu tumbuh di antara kita semua”ucapnya.

Pada kesempatan tersebut Bupati Lombok Barat menerima sumbangan berupa APD sebanyak 130 dan Masker sebanyak 2500 buah dari  IKAPTK Kabupaten Lombok Barat yang diserahkan secara simbolis oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lombok Barat Drs. M. Hendrayadi. (Zul/Diskominfotik)

DIRGAHAYU KABUPATEN LOMBOK BARAT KE 62

17 April 1958 – 17 April 2020

LOMBOK BARAT MENGANGGARKAN 60 MILIAR UNTUK PENANGGULANGAN COVID 19

Giri Menang Gerung – 7/4/2020 Pemerintah Kabupaten Lombok Barat telah merefokuskan anggaran kurang lebih 60 miliar untuk penanggulangan Covid 19.

Hal ini disampaikan oleh Bupati  H. Fauzan Khalid, S.Ag., M.Si. saat rapat dengan Gubernur, Wakil Gubernur, Forkopimda Provinsi  dan Bupati/Wali Kota Se Nusa Tenggara Barat melalui Video Conference dari Ruang rapat Jayengrana, Selasa 7 April 2020, yang  didampingi oleh Sekretaris Daerah H. Baihaki, Kapolres Lombok Barat, para Asisten, dan jajaran Kepala Dinas yang termasuk dalam gugus tugas penangan covid 19.

Anggaran 60 miliar ini bisa kurang, bisa juga lebih tergantung keadaan dan kalaupun nanti ada tuntutan lebih karena lamanya penanganan virus corona ini bisa diatasi,  sudah disiapkan langkah-langkah terkait hal tersebut.

Alokasi anggaran 60 miliyar ini direncanakan untuk  kebutuhan petugas kesehatan, termasuk insentif, penyiapan APD dan kebutuhan kesehatan lainnya, dan penanggulangan dampak virus covid 19 antara lain pemberian bantuan sembako  kepada keluarga yang sangat merasakan dampak covid 19 seperti yang disiapkan oleh propinsi. Dalam pemberian bantuan Sembako ini Bupati mengusulkan agar besaran nominalnya sama  baik oleh Pemerintah Propinsi,  Pemerintah Kabupaten maupun PKH agar tidak terjadi kecemburuan di masyarakat dan tidak terjadi penerimaan ganda oleh masyarakat kalua sudah diberikan dari bantuan PKH maka bantuan dari Propinsi maupun Kabupaten tidak diberikan, begitu juga sebaliknya, dan bentuk bantuannya disamakan apakah bentuk uang atau barang.

Bupati juga menyampaikan  menurut data Dinas Pariwisata dan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lombok Barat ada sekitar 1700 pekerja di PHK dan dirumahkan oleh hotel dan restouran di wilayah Senggigi akan diberikan stimulus yang akan dipadukan dengan sikap apa yang akan diambil terkait dengan kewajiban hotel dan restouran tersebut dan untuk sementara sudah diidentifikasi  beberapa pilihan kebijakan yang akan diambil,  misalnya mengurangi, menunda atau bahkan menolkan kewajiban dari hotel maupun restouran ini dan nanti akan dikaitkan dengan sikap yang akan dilakukan terhadap para pekerja yang sudah dirumahkan tersebut.

“ kira kira sekitar tiga atau empat hari yang lalu ya kami mendapatkan informasi dari data yang dipegang oleh Dinas Pariwisata maupun Dinas Tenaga Kerja kabupaten lombok barat, ada kurang lebih sekitar 1700 sudah di PHK, sudah di rumahkan oleh semua hotel restoran yang ada di wilayah senggigi dan tentunya ini harus kami sikapi dengan memberikan stimulus kepada para pekerja itu dan stimulus ini nanti akan kami padukan dengan sikap apa yang akan kami ambil terkait kewajiban hotel dan restoran yang ada di wilayah senggigi itu untuk sementara kami sudah mengidentifikasi beberapa pilihan kebijakan yang akan kami ambil, misalnya antara mengurangi menunda atau bahkan menolkan kewajiban dari hotel maupun restoran  ini dan nanti akan kami kaitkan dengan sikap kami terhadap para pekerja yang sudah dirumahkan tersebut.” Terang beliau.

Dalam kesempatan tersebut Bupati juga menyampaikan usaha-usaha  prefentif penanggulangan covid 19 dalam mensosialisasi tentang bahaya covid 19 dan penanggulangannya dipadukan dengan bagaimana  menambah penghasilan masyarakat ada hal baru yang akan dilakukan, yaitu berhenti  sosialisasi dengan membuat baliho maupun spanduk, dan uangnya akan digunakan untuk memberikan intensif kepada takmir-takmir masjid dengan syarat minimal 5 kali setiap selesai sholat mengumumkan dan menginformasikan mensosialisasikan tentang tata cara hidup bersih dan menyampaikan juga tentang bahaya dan tata cara penanggulangan penyebaran covid 19 ini.

Terkait dengan pintu masuk melalui pelabuan lembar proses screningnya sudah diambil alih oleh gugus tugas dengan penanggung jawab utama Kapolres Lombok Barat, walaupun pihak otoritas pelabuhan tetap melakukan screening tetapi semua proses screening itu tetap dalam tanggung jawab gugus tugas. ( Diskominfotik)

TITO KARNAVIAN SEBAGAI INSPEKTUR UPACARA PADA HUT SATPOL PP KE 70 DAN HUT SATLINMAS KE 58 SECARA NASIONAL DI MATARAM NTB

Mataram – Diskominfotik. Acara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) & HUT Satuan Perlindungan Masyarakat (Sat Linmas) Ke-58 Tingkat Nasional Tahun 2020 dipusatkan di Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (3/3/2020).

Upacara berlangsung  di Lapangan Ex. Bandara Selaparang, Rembiga, Kota Mataram, dan bertindak Sebagai Inspektur Upacara, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Dalam kesempatan tersebut Mendagri Tito Karnavian menyampaikan, “bahwa HUT yang digelar oleh Satpol PP dan Linmas ini dimaksudkan sebagai sarana untuk meneruskan semangat juang, dedikasi dan pengabdian aparatur dalam melindungi masyarakat, serta kebulatan tekat untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik.” ungkapnya

Lebih lanjut disampaikan  “kenapa NTB yang ditunjuk untuk menjadi tuan rumah acara puncak tahun ini karena  Indonesia bukan hanya wilayah barat saja melainkan dari ujung aceh hingga papua, sehingga kita bisa menikmati juga pesona keindahan indonesia yang berada di NTB.” Jelas mantan Kapolri ini.

Sat Pol PP dibentuk untuk menegakkan Perda dan Perkada, menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman, serta menyelenggarakan perlindungan masyarakat. Sat Linmas dibentuk untuk melaksanakan kegiatan penanganan bencana, ikut memelihara ketentraman ketertiban dan keamanan serta membantu pertahanan negara.

“Terimakasih kepada Seluruh peserta upacara yang hadir, saya ucapkan selamat HUT ke-70 untuk Sat Pol PP dan  ke-58 untuk Sat Linmas se Indonesia, semoga kita tetap melayani masyarakat dengan rasa cinta dan memberikan rasa nyaman pada masyarakat.” Tambah Tito.

Terkait dengan hal tersebut Sat Pol PP dan Sat Linmas dihimbau untuk  bisa meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, menjunjung ideologi Pancasila, menjadi sarana pemersatu bangsa, mengutamakan kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi dan golongan, dalam upaya mewujudkan ketentraman umum serta perlindungan masyarakat.

Dalam upacara yang diikuti oleh kurang lebih 3.000 personil Sat Pol PP dan Sat Linmas Turut hadir, diantaranya Gubernur NTB Dr. Zulkiflimansyah, Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, Kapolda NTB Irjen Pol Tomsi, Wakapolda NTB Brigjen Pol. Asby, Danrem 162/WB Kolonel Czi Achmad Rizal Ramdhani, Perwakilan Lanal Mataram, Danlanud Zam Mataram Kolonel Pnb. Andry Ghandy, Kabagduk Ops Binda NTB Kolonel Inf. Andi Baso, S.Ip, Kajati NTB Nanang Yulianto MH, Kepala BNN Provinsi NTB Brigjen Pol. Gde Sugianyar, Wakil III DPRD NTB H. Abdul Hadi, Eselon 1 Kemendagri RI, Sekertaris Daerah Kabupaten Lombok Barat H. Baehaqi, Gubernur se Indonesia atau perwakilan, Kasat Pol PP se Provinsi & Kabaupaten/Kota se Indonesia, Bupati/Walikota se Indonesia, Pimpinan OPD Pemprov. NTB, Anggota TNI / Polri, Anggota Sat. Pol PP dan Linmas se Indonesia dan undangan lainnya.

Disampaikan bahwa Sat Pol PP dan Sat Linmas harus bisa melakukan penguatan kapasitas kelembagaan, sumber daya aparatur, kapasitas sarana dan prasarana penunjang, serta alokasi anggaran yang memadai guna pencapaian target standar pelayanan minimal dengan mempedomani Permendagri yang berkaitan dengan penyusunan RKPD dan APBD. Sat Pol PP dan Sat Linmas bersiap hadapi Pilkada serentak, perlu disadari makin dipercaya masyarakat, karena keduanya merupakan pilar pengamanan dan ketertiban umum. Sehingga keduanya memegang peranan penting dalam menyukseskan Pilkada serentak. Diskominfotik/YL.

Lombok Barat Galakkan Opal dan Toga, Apa Itu?

Kediri, Kominfotik-Guna menstabilkan ketahanan pangan keluarga, pemerintah tengah menerapkan program Obor Pangan Lestari (Opal) dan Tanaman Obat Keluarga (Toga).

Kedua program ini dinilai mampu dalam mengentaskan kemiskinan di tingkat keluarga, dusun dan desa. Apabila program ini berhasil, ke depannya akan menjadi sumber pendapatan yang memadai.

“Program Opal dan Toga ini merupakan program “Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian” disinergikan dengan pengembangan ternak dan unggas di Kabupaten Lombok Barat, Opal, dan Tanaman Obat Keluarga (Toga). Ini diuji coba sebagai pilot project. Tujuannya, selain meningkatkan pendapatan dan ketahanan pangan keluarga, juga untuk pemanfaatan lahan kosong atau lahan nonproduktif,” kata Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Barat, Mujitahidin di Kediri, Lombok Barat, Rabu (5/2).

Mujitahidin menambahkan, kegiatan Opal terintegrasi dengan ternak unggas dan pakan mandiri alami serta sosialisasi Toga di Lombok Barat. Selain menerapkan sistem Bioplok atau penerapan teknologi tepat guna berupa pakan mandiri pangan, juga terdapat sinergitas dengan pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA).

“Dengan mengkonsumsi pangan yang berbasis B2SA ini, diharapkan dapat meningkatkan pola pangan harapan yang merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) di Dinas Ketahanan Pangan Lombok Barat,” ucap Mujtahidin.

Program Opal dan Toga ini dananya bersumber dari dua anggaran berbeda; APBN (Dekonsentrasi) dan APBD Lombok Barat. Nilainya mencapai Rp100 juta dengan rincian Rp50 juta untuk APBN dan Rp50 juta untuk APBD.

Menurutnya, Opal dan Toga ini sesungguhnya memperkenalkan kepada masyarakat yang memiliki lahan dan pekarangan sedikit. Mereka bisa memanfaatkan lahan itu dengan kebutuhan Toga dan Opal ini. (her)

2020, Optimis PAD Lobar Meningkat

Gerung, Diskominfotik-Target pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Barat (Lobar) periode 2020 optimis meningkat dari target tahun sebelumnya terutama dari sisi penerimaan pendapatan asli daerah (PAD). Meski target penerimaan PAD tahun sebelumnya hanya 87,19 persen namun Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lombok Barat menginginkan pencapaian tahun 2020 ini akan diupayakan untuk bisa tercapai 100 persen.

Kepala Bappenda Lombok Barat H Akhmad Saikhu, SE, MM di Gerung, Senin (16/1/2019) menjelaskan, optimisme kenaikan pendapatan daerah tahun 2020 ini beralasan bisa tercapai mengingat potensi pajak penerimaan daerah di Lobar cukup potensial terutama dari pajak hotel dan restoran di tambah pendapatan lain-lain yang sah.

Plt Kadis Kominfotik Lobar ini juga menambahkan, tahun 2019 target PAD yang direncanakan sebesar 281. 812.802.076,  namun realisasi pencapaian sebesar Rp246,719 Miliar. Tidak tercapainya target ini lantaran beberapa faktor. Salah satunya, karena sebagian wajib pajak (WP) masih dalam fase rekonstruksi akibat bencana gempa setahun lalu. Bencana gempa ini berdampak cukup besar, sehingga sebagian WP mengusulkan penundaan, pengurangan bahkan penghapusan total pembayaran.

Menurut Syaikhu, sebagian besar atau hampir 70 persen PAD Lombok Barat terserap dari pajak Hotel, Restouran dari kawasan pariwisata di destinasi wisata Senggigi. Meski demikian secara perlahan pariwisata mulai bangkit, angka kunjungan wisatawanpun semakin meningkat, seiring dengan semakin pulihnya kondisi kepariwisataan  di Lombok Barat.

Dikatakan Syaikhu, potensi PAD Lombok Barat selama ini bersumber dari pajak hotel, restouran, pajak hiburan, pajak air bawah tanah, pajak reklame, pasar, DBHTP, retribusi menara dan telekomunikasi dan lain sebagainya.

“Kita berharap tahun 2020 ini target penerimaan pajak kita semakin meningkat seiring pulihnya kondisi obyek pajak yang selama ini terpengaruh pasca gempa. Kita berupaya makin memaksimalkan potensi-potensi pajak yang sudah ada dan menggali obyek pajak yang memiliki potensi untuk meningkatkan PAD,” kata Syaikhu.

Syaikhu juga menyinggung Pajak Perkotaan dan Pedesaan (P2) yang memiliki potensi terhadap PAD jika benar-benar dioftimalkan. Jika beberapa kebijakan seperti pemutakhiran data obyek pajak melalui sensus PBB besar kemungkinan akan bisa terpenuhi capaiannya.

“Selain itu, untuk memudahan pelayanan, pihak Bapenda telah melakukan kerja sama dengan Bank NTB Syariah, dan PT Pos Indonesia. Tahun 2020 ini wajib pajak akan membayar dengan sistim online.

Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid sebelumnya mengungkapkan, dalam rangka mengoptimalkan PAD supaya targetnya mencapai 100 persen bias dimaksimalkan dengan baik.Ia meminta jangan semua berdalih dengan alasan gempa tahun lalu.

“Saya sampaikan itu bukan alasan, tapi walaupun masyarakat kita pendapatannya sudah normal, membayar pajak adalah kewajiban mereka untuk memperbaiki kondisinya,” tegas bupati.

Terkait dengan Pajak pedesaan dan perkotaan pihaknya akan melakukan sensus. Di dalamnya akan lebih kepada kegiatan pendataan, pengkajian rasionalitas angka dan harga pembayaran PBB. (her)

Maju Bersama Kopwan Sejahtera Giri Menang

Gerung, Lombokbaratkab.go.id-Pertumbuhan koperasi di Lombok Barat dengan pengelolaan usaha dan kemandirian kelembagaannya semakin menggembirakan dari tahun ke tahun. Koperasi wanita (Kopwan) Sejahtera, Giri Menang, Lombok Barat, NTB misalnya telah menorehkan kemajuan yang terbilang signifikan bagi peningkatan kesejahteraan anggotanya.

Kabid pembinaan Koperasi Dinas Koperasi (Diskop) Usaha Kecil Menengah (UKM) Lombok Barat (Lobar) Drs. H. Budi Arwan memberikan apresiasi pada Kopwan Sejahtera yang hingga saat ini sudah beranggotakan 327 orang tersebut.

“Rapat Anggota Tahunan (RAT) punya makna yang strategis dan hal penting yang harus dilakukan guna mengetahui eksistensi koperasi itu sendiri. Bahkan Diskop UKM Lobar sendiri memberikan peringatan kepada seluruh gerakan koperasi di Lobar yang tidak laksanakan RAT. Beradsarkan aturan bila koperasi tidak bisa melaksanakan RAT selama tiga tahun berturut-turut, maka koperasi tersebut dinyatakan non non aktif. Sebaliknya jika koperasi tersebut tetap aktif justru akan banyak memberikan mafaat bagi segenap anggotany,” ujar Budi pada Rapat Anggota Tahunan Kopwan Sejahtera Giri menang, Lobar di Gerung, Rabu (15/1/2019).

Dikatakan,  Kopwan Sejahtera ini berada pada urutan ke 7 se Lobar yang telah melaksanakan RAT. Bahkan Kopwan yang sebagian besar anggotanya kaum perempuan di Lobar ini bias melaksanakan RAT tepat waktu.

Ia menyebut, koperasi yang tak bisa laksanakan RAT tepat waktu dilatarbelakangi oleh pengelolaan lem,baga yang tak sehat. Diantaranya penataan administrasi yang amburadul, tak tertib, sehingga saat dilakukan reviue pembuatan neraca hasilnya kurang memuaskan.

Dikatakan, koperasi tidak sehat itu juga disebabkan, organisasi/kelembagaan yang sangat lemah. pengurus tak pernah beripikir akan kemajuan koperasi padahal itu amanah dan tanggungjawab kepada seluruh anggotanya, sehingga sering terjadi salah paham. Selanjutnya disebabkan usaha koperasi sangat lemah tidak sehat, tidk mendapatkan SHU bahkan bermasalah.

“Volume usaha di Kopwan ini juga meningka. Artinya pengurus sudah memberikan pelayanan yang baik. Demikian juga anggota sudah memanfaatkan secara maksimal terhadap usaha-usaha yang sudah dilaksanakan koperasi. Peningkatan volum usaha bisa dilihat dari pelayanan yang diberikan koperasi dan sebaliknya anggota  patuh pada aturan-aturan berkoperasi,” tukasnya.

Budi Arwan berharap kondisi saat ini perlu dipertahankan. Koperasi juga didorong untuk terus meningkatkan usahanya. Terkait rencana menaikan simapnan pokok (SP) Kopwan dari Rp50 ribu menjadi Rp 100 ribu tidaklah menjadi soal. Asalkan rencana baik itu bias dikomunikasikan sebelumnya dengan para anggota.

“Anggota merupakan pemilik koperasi ini dan sekaligus pengguna koperasi sehingga  rencana usaha yang akan dilaksanakan seterusnya harus melalui RAT ini. Begitu pentingnya RAT ini sehingga wajib hukumnya. RAT juga merupakan penyampaian pertanggungjawaban dari amanah yg disepakati oeh seluruh anggota kepada pengurus sesuai dengan keputusan bersama. RAT ini akan lebih bermakna apabila ada saran, pendapat, kritikan konstrukstif bagi kemajuan koperasi ke depan,” ujar Budi.

Ketua Kopwan Sejahtera Giri Menang Hj Suarni Arpan menjelaskan, dari Januari hingga Desember 2019 anggota Kopwan Sejahtera ini tercatat sebanyak 327 orang anggota  termasuk anggota baru sebanyak 27 orang.Pihaknya akan terus meningkatkan volume permodalan baik dari dalam ataupun dari luar.

“Dari dalam dengan menarik simpanan pokok, wajib, provisi, biayaadministrasi serta meningkatkan simpanan sukarela oleh anggota untuk menabung di Koerasi dengan bagi hasil sebesar 100 persen. Dari luar mendapatkan kepercayaan dari pihak ketiga berupa pinjaman agunan senilai Rp 500 juta dalam jangka waktu pelunasan dari Januari 2017 sampai Oktober 2019. Pinjaman tersebut sudah lunas,” ujar Suarni.

Ia menambahkan dalam upaya meningkatkan status Kopwan dari koperasi konvensional ke koperasi syariah pihaknya akan merevisi AD/ART. Konsekwensi itu semua simpanan pokok akan mengalami perubahan dari sebelumnya Rp50 ribu menjadi Rp100 ribua setiap bulannya.

”Karena itu kita minta Diskop Lobar bias menindaklanjuti perubahan status Kopwan dari Konvensional ke Syariah ini dengan mengacu pada undang-undang yang berlaku,” ujar Suarni.

Yang aptut menjadi catatan dan apresiasi dari pertumbuhan Kopwan ini usaha simpan pinjam dari Januari-Desember 2019 tercatat dana pinjaman yang disalurkan kepada anggotanya senilai Rp2,240 milyar terjadi tambahan sebesar Rp137, 136 juta atau 7,81 persen dar tahun 2018 sejumlah Rp2, 646 miliar.

Selain itu Kopwan ini juga bergerak di bidang social kemasyarakatan dengan memberikan santunan kepada sejumlah Panti Asuhan dan Panti Jompo di Lombok Barat. Berikutnya pemberian sarung saat Idul Fitri bagi anggota dan pemberian reward kepada anggota yang memiliki tabungan tertinggi. (her)

1 4 5 6 7 8 32