DESA RUMAK JADI DESA SIAGA MODEL

Giri Menang, Jum’at 6 Oktober 2017 – Desa Rumak, Kecamatan Kediri resmi menjadi Desa Siaga Model (percontohan) di bidang Kesehatan. Predikat tersebut diberikan Pemerintah Provinsi NTB Agustus lalu, setelah hampir semua pelayanan dan program kesehatan yang menjadi indikator penilaian tuntas dilaksanakan Desa Rumak.

“Desa Rumak menjadi Desa Siaga Model karena 100% persoalan kesehatan di tuntaskan. Selain itu Desa Rumak memiliki susunan kepengurusan poros desa yang aktif, seperti kader posyandu desa, pelayanan kesehatan desa, puskesmas pembantu (pustu) dan sarana lainnya. Begitu juga sumber daya posyandu yang aktif, seperti posyandu lansia, remaja, dan balita serta dukungan dan peran aktif masyarakat,” jelas Kepala Desa Rumak, H. Ahmad Suhaimi dalam acara Penguatan Desa Siaga Model di Aula Kantor Desa Rumak, Jum’at (6/10).

Suhaimi menambahkan, Pemerintah Desa ajuga telah mampu menuntaskan beberapa indikator penilaian lainnya. “Air bersih sudah 100 persen tidak ada masalah. Cuci tangan pakai sabun sudah terlaksana di masyarakat. Angka kematian bayi nol, gizi buruk tidak ada. Bahkan desa juga memiliki mobil Ambulan Desa Siaga termasuk 5 kendaraan pengangkut sampah,” ujarnya.

Dalam kegiatan penguatan Desa Siaga Model ini juga dilakukan sosialisasi donor darah. Hal itu dilakukan sebagai langkah Desa Rumak untuk terus berusaha maksimal dalam bidang kesehatan.

Sementara Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid yang sempat hadir mengaku bangga kepada Pemerintah Desa Rumak yang sangat aktif. Kontribusi masyarakat Desa Rumak juga dianggap penting sehingga Lombok Barat saat ini masuk menjadi salah satu daerah percontohan untuk penurunan angka kasus “stunting”.

“Ada tiga kabupaten/kota se-Indonesia masuk menjadi penilaian pusat, salah satunya Lombok Barat. Secara nasioanal Lombok Barat melalui Dinas Kesehatan tingkat keberhasilan menurunkan kasus stunting mencapai 60 persen,” jelas bupati.

Turut hadir pada acara tersebut Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Sekretaris Dinas Kesehatan Lombok Barat, Kepala Bappeda Lombok Barat dan sejumlah Kepala SKPD lainnya, Kepala Puskesmas serta tokoh masyarakat Kediri. (nanang/humas)

DINSOS LOBAR SERAHKAN BANTUAN BAGI PENGUNGSI GUNUNG AGUNG

Giri Menang, Jum’at 6 Oktober 2017 – Sejumlah warga sekitar Gunung Agung yang mengungsi di Kabupaten Lombok Barat siang tadi (6/10) menerima bantuan. Bantuan seperti beras, mie instan dan bahan logistic lainnya serta sejumlah pakaian, matras dan selimut diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Sosial Lombok Barat, Hj. Ambaryati bersama jajaran.

“Kita baru terima surat kemarin langsung kita siapkan. Bantuan kita serahkan ke 37 orang pengungsi. Masing-masing ada di Kecamatan Gerung, ada di Dusun Perigi Desa Gerung Selatan, Desa Tempos dan Desa Reyan. Ada juga di Narmada,” jelasnya.

Meningkatnya status Gunung Agung Bali menjadi level IV atau awas oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) semenjak tanggal 22 September lalu, membuat sejumlah warga Kabupaten Karang Asem Bali memilih mengungsi ke Kecamatan Gerung di Kabupaten Lombok Barat.

Para pengungsi yang sebagian besar muslim ini lebih memilih mengungsi ditempat sanak familinya ketimbang harus berada di tempat pengungsian yang telah disediakan Pemerintah Provinsi Bali.

Sahabuddin, salah seorang pengungsi mengaku sudah 12 hari dirinya berada di Lombok, tepatnya di Lingkungan Perigi Kelurahan Gerung Selatan Kecamatan Gerung. “Meski harus tidur berdesakan dengan 15 orang lainnya dengan bekal seadanya kami merasa nyaman,” katanya.

Lebih jauh ia mengatakan awalnya dirinya ditempatkan di pengungsian di Buitan Karang Asem. Namun karena merasa takut akhitnya ia putuskan mengungsi ke Lombok.

Gunung Agung sendiri merupakan Gunung tertinggi yang berada di Kecamatan Rendang Kabupaten Karang Asem. Dari 78 desa yang ada di Kabupaten Karang Asem terdapat 28 desa yang berdampak langsung jika terjadi letusan.

“Kami tinggal di Desa Bunganya Kagin, salah satu desa yang berdampak langsung. Saya mengungsi bersama suami dan kedua anak saya. Suami saya saat ini sedang berada di Bali untuk melihat kondisi dan situasi di sana. Kedua anak saya masih bersekolah, terpaksa saya titipkan sekolahnya di TK dan SD yang ada disini,” terang Nuryana salah seorang pengungsi. (budi/humas)

DAYGUN JUARAI TURNAMENT BOLA VOLY BAJANG BATU KUMBUNG CUP 2017

Giri Menang, Kamis 5 Oktober 2017 – Derasnya hujan menambah keseruan pertandingan final bola voly “Batu Kumbung Cup” yang mempertemukan Tim Mitra Utama Dayen Gunung (Daygun) dan Tim Bajang Batu Kumbung sore tadi (5/10) di lapangan voly Desa Batu Kumbung Kecamatan Lingsar.

Kendati dengan kondisi lapangan yang sedikit licin akibat genangan air, namun para pemain seakan tidak peduli. Terlebih lagi sorak-sorai penonton yang membahana membuat semangat kedua tim semakin menggebu-gebu.

Sesekali permainan kedua tim membuat para penonton tegang. Kedua tim dari awal pertandingan kejar-mengejar angka. Di set kedua, Tim Daygun berhasil memimpin. Kondisi sempat berbalik di set ketiga. Giliran Bajang Batu Kumbung mampu unggul. Namun di akhir pertandingan, Tim Daygun yang berasal dari Lombok Utara ini berhasil menumbangkan tuan rumah di kandang sendiri dengan skor 2-1.

Tim juara berhak menerima piala dan uang pembinaan berjumlah Rp. 5 juta. Tim tuan rumah bertengger di posisi dua diikuti Tim Tastura asal Lombok Tengah sebagai juara tiga. Hadiah diserahkan secara langsung oleh Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid.

Dalam kesempatan itu, bupati mengapresiasi Kepala Desa Batu Kumbung dan masyarakat yang telah menggelar kegiatan ini. “Mudah-mudahan kegiatan seperti ini terus dilaksanakan setiap tahun,” harap bupati.

Turnamen voly Batu Kumbung Cup sendiri telah berlangsung selama 55 hari dan diikuti tim-tim andalan Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Utara.

Turut hadir pada penutupan turnamen itu diantaranya sejumlah kepala SKPD Lombok Barat, anggota DPRD, Kapolsek Lingsar, Kepala SMPN 2 Lingsar dan ratusan masyarakat setempat. (dedy/andi/humas)

SEMARAK PERINGATAN HUT TNI KE-72

Giri Menang, Kamis 5 Oktober 2017 – Kedekatan dan kebersamaan antara TNI dan rakyat merupakan inti dan pusat kekuatan dari sistem pertahanan semesta yang kita anut. Berkaitan dengan hal itu TNI senantiasa membangun mekanisme kerja dan hubungan kelembagaan dengan segenap komponen bangsa dalam rangka meningkatkan ketahanan masyarakat dan nasional. Sebagai prajurit yang patut dibanggakan, TNI diharapkan bisa memberikan keyakinan kepada rakyat diusianya yang ke-72 tahun dalam melaksanakan tugas pokok selain perang.

Hal itu disampaikan Gubernur Provinsi NTB, TGH. M. Zainul Majdi selaku Inspektur Upacara saat membacakan amanat Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyio dalam peringatan HUT Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-72 digelar di lapangan Eks Bandara Selaparang Rembiga, Kota Mataram, Rabu (5/10).

Gubernur yang biasa disapa Tuan Guru Bajang (TGB) ini juga menyampaikan penghargaan atas kontribusi penting seluruh jajaran TNI yang ada di wilayah NTB. “Jajaran TNI di wilayah NTB telah banyak berkiprah baik dalam tugas untuk membantu Kepolisian dalam meningkatkan ketertibaan, keamanan di wilayah NTB, membantu Pemerintah Daerah dalam menyukseskan program pemerintah,” katanya.

Di akhir amanatnya, Panglima TNI berpesan tujuh hal yang harus dipedomani oleh jajaran TNI. Pertama, tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan moral dan etika dalam melaksanakan tugas, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kedua, tugas prajurit TNI sangat berkaitan langsung dengan tegak atau runtuhnya negara, bersatu atau bercerainya bangsa. Oleh karena itu tempatkan tugas diatas segala-galanya karena tugas adalah kehormatan, harga diri dan kebanggaan.

Ketiga, junjung tinggi nilai dan semangt kebangsaan, demi tetap tegaknya persatuan dan kesatuan bangsa serta tetap tegaknya kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Keempat, pegang teguh disiplin keprajuritan dengan berpedoman Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI, taati hukum dan hormati hak asasi manusia. Kelima, bina soliditas satuan, tegakkan rantai komando dan mantapkan kesatuan komando di setiap strata kepemimpinan satuan TNI, sehingga terwujud loyalitas tegak lurus yang jelas dan tegas.

Keenam, selalu hadir di tengah-tengah masyarakat dengan aktif berperan menyelesaikan masalah dan memberikan kontribusi positif demi kemajuan satuan danlingkungan dimanapun berada. Lanjutkan hal-hal positif yang telah terbina selama ini, selalu berinovasi dan berkreasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga mampu mengantisipasi segala bentuk ancaman proxy war dan cyber war yang menjadi ancaman nyata bangsa saat ini. Ketujuh, laksanakan semua tugas dengan niat berbuat terbaik, berani, tulus dan ikhlas hanya untuk negara kesatuan Republik Indonesia.

Peringatan HUT TNI kali ini diramaikan dengan berbagai atraksi. Ada defile pasukan dan kendaraan TNI, penampilan sosio drama persembahan dari putra dan putri Kodim 1620/Loteng, tarian Sasambo persembahan dari Lanal Mataram, Aero Modeling persembahan dari Lanud Rembiga, atraksi bela diri Boxer dari Brimob Polda NTB dan masih banyak kegiatan lainnya yang menambah kemeriahan peringatan HUT TNI tersebut. (yudi/humas)

FAUZAN PASTIKAN REALISASIKAN JANJI

Giri Menang, Rabu 4 Oktober 2017 – Silaturahmi atau simekerame mampu mempereraat tali silaturahmi dengan rasa cinta dan kasih. Hal itu ditegaskan Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid di hadapan ratusan umat Hindu saat menghadiri acara silaturahmi menyambut menyambut perayaan Pujawali di Pura Jenggala Lamper, Desa Jagerage Kecamatan Kuripan, Rabu (4/10).

Fauzan juga berharap agar seluruh masyarakat, termasuk umat Hindu yang ada di Lombok Barat untuk bersama-sama membangun daerah tercinta. “Mari kita semua berpartisipasi dan bisa membantu pemerintah membangun daerah. Juga secara mandiri bisa membantu dalam berbagai masalah yang ada di Lombok Barat,” ajaknya.

Dalam kesempatan itu, Fauzan memastikan dalam waktu dekat pembangunan jalan yang sudah dijanjikan akan segera dilaksanakan. “Jalan sepanjang 2,1 km dari Dusun Lamper sampai Karang Buju di Kecamatan Kuripan ini, akan mulai dikerjakan paling lambat akhir Oktober ini,” ujarnya.

Turut mendampingi bupati dalam kesempatan itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan sejumlah kepala SKPD lainnya.

Acara juga diselungi dengan penyerahan bantuan kepada 2 Sekehe dan 5 pura, salah satunya Pura Jenggala tempat berlangsungnya acara. (nanang/humas)

LIMA UNIT TANDON DISIAPKAN BPBD LOBAR

Giri Menang, Rabu 4 Oktober 2017 – Musim kering yang melanda Kabupaten Lombok Barat (Lobar) akhir-akhir ini menjadi perhatian serius Pemkab Lobar. Sejumlah lokasi diperkirakan bakal sangat membutuhkan bantuan akibat kekeringan. Namun demikian kekeringan ini masih bersifat “siaga darurat”, artinya belum sampai tingkat tanggap darurat seperti kabupaten tetangga.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Darurat (BPBD) Lobar, Hartono Ahmad menjelaskan, lokasi kekeringan di Lobar yang paling parah terletak di Kecamatan Sekotong dan Lembar.

Untuk wilayah Sekotong sendiri tersebar di sejumlah lokasi yaitu Desa Pelangan, Sekotong Tengah, Cendi Manik dan Buwun Mas. Untuk Kecamatan Lembar ada di Desa Labuan Tereng.

Menyikapi kondisi ini BPBD Lobar dengan cepat mengambil tindakan. Misalnya dengan menyiapkan 25 tangki air, 5 unit Tandon (penampung air) dan 143 jerigen yang merupakan bantuan dari Bank NTB berupa program Corporate Sociaty Responsibility (CSR). Kesemuanya akan di sebarkan ke 6 kecamatan, 30 desa 121 dusun.

Untuk hari ini BPBD menyerahkan 1 unit Tandon ke Desa Taman Baru saja. Ini untuk mengganti, ini tandon yang sudah diberikan sebelumnya tapi bocor.

Hartono menjelaskan, kondisi saat ini masih relatif siaga bencana. Artinya tidak semua desa mengeluhkan pendropan air bersih ke zona merah di enam kecamatan tersebut.

Rencananya, pemberian bantuan berupa air bersih ke wilayah yang terkena dampak kekeringan itu akan berlanjut sampai musim hujan tiba.

“Walaupun musim hujan tiba bantuan tetap disalurkan karena hujan pertama sumber airnya belum bisa di gunakan,” pungkas Hartono. (alok/humas)

45 Polmas Desa Buwun Sejati Dikukuhkan

Giri Menang, Rabu 4 Oktober 2017 – Kepala Desa Buwun Sejati Bambang Kurdi Sartono mengukuhkan 45 orang Polisi Masyarakat (polmas). Tugas Polmas ini nantinya yang untuk membantu pihak kepolisian di bidang pengamanan Kamtibmas. Kegiatan pengukuhan ini sendiri dilaksanakan di halaman kantor Desa Buwun Sejati, Rabu (4/9).

Kepala Desa Buwun Sejati Bambang menyampaikan, pengukuhan yang dilaksanakannya sebagai upaya untuk membantu Pemerintah Desa menangani keamanan.

Polmas sendiri diambil dari semua perwakilan dusun yang ada agar koordinasi dan komunikasi cepat di lakukan.

Dengan pengukuhan tersebut Bambang berharap agar Polmas mampu memaksimalkan keamanan dan ketertiban desa sekaligus sebagai mitra babinsa dan babinkantibmas di tingkat desa. Menurut Bambang, keamanan di Buwun Sejati harus diperhatikan mengingat penduduknya yang masih jarang.

Selain itu infrastruktur jalan dan lampu masih terbatas. “Desa Buwun Sejati merupakan daerah wisata tentu keamanannya sangat dibutuhkan,” katanya.

Sementara itu Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid setelah menyaksikan pengukuhan menyampaikan ucapan selamat kepada polmas yang baru di kukuhkan.

Pada kesempatan itu ia juga langsung mendengar keluhan masyarakat setempat terkait jalan. Keluhan masyarakat ini langsung ditanggapinya dengan janji akan mengaspal jalan sepanjang 2,5 km di Buwun Sejati tahun 2018.

“Jalan di Lombok Barat panjang sekali, oleh karena itu tentu pembangunannya bertahap,” ujar Fauzan. (andi/dedy/humas)

Bupati Terima Kunjungan Tim CCDP-IFAD

Giri Menang, Rabu 4 Oktober 2017 – Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid pagi tadi (4/10) menerima kunjungan Tim CCDP-IPAD. Tim ini terdiri dari Direktur Pendayagunaan Pesisir Ditjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Direktorat Kelautan Kementerian Bappenas RI, Direktorat Multilateral Kementerian Keuangan RI serta tim Leader Project Completion Mission CCDP-IFAD dan Sekretaris Eksekutif PMO CCDP-IFAD Indonesia.

Dalam sambutannya bupati menyatakan, kunjungan ini sekaligus sebagai motivasi untuk mensukseskan program CCDP-IFAD. Bupati Fauzan mengaku bangga atas keberhasilan program CCDP-IFAD, karena telah mengangkat masyarakat pesisir dari semula miskin menjadi sejahtera.

Bupati juga berharap agar program ini direplikasi di tempat lain dalam bentuk kelompok-kelompok masyarakat. Tujuannya di samping meningkatkan taraf hidup masyarakat, juga ada lapangan kerja dalam rangka diversifikasi pengolahan hasil laut.

“Ini yang sangat kami butuhkan dalam rangka meningkatkan hasil laut bagi masyarakat pesisir,” ujarnya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Lobar H. Subandi pada kesempatan itu memaparkan potensi laut Lobar. Ia menjelaskan, luas perairan di Lobar mencapai 1.382,4 km2 dengan luas daratan 1.053,92 km2. Panjang garis pantai 192 km dengan dihiasi pulau-pulau kecil (gili) sebanyak 23 buah.
“Dari jumlah gili ini, 6 di antaranya sudah dikelola,” ujarnya. Potensi lainya adalah hutan mangrove seluas 398,2 Ha, terumbu karang dan luas padang lamun mencapai 413,6 Ha.

Terkait Program CCDP-IFAD ini, lanjutnya, sudah masuk Lobar sejak tahun 2013 silam dan tahun 2017 ini akan berakhir.

Dijelaskan, sejak bergulirnya program CCDP-IFAD, Lobar telah mendapat alokasi bantuan sosial untuk kegiatan ekonomi dan pembangunan infrastruktur penunjang di wilayah pesisir. Nilainya pun cukup fantastik lebih dari Rp. 20,8 Milyar.

Ketua Tim Leader Project Completion Mission CCDP-IFAD, Mr. Andrew Macpherson, melalui translate berharap, dalam sambutannya berharap agar skala programnya diperluas.

“Ini sangat penting diperluas agar menjangkau stakeholder yang lebih banyak,” kata Mr.Andrew. (LPA-BB/humas)

PROGRAM DEMONSTRASI IMUNISASI PCV DI LOMBOK RESMI DICANANGKAN

Giri Menang, Selasa 3 Oktober 2017 – Satu lagi imunisasi tengah dicanangkan pemerintah. Namanya, Imunisasi Pneumokokus Konyugasi yang dalam istilah medisnya disebut Pneumococcal Conjugate Vacciener (PCV).

Imunisasi ini, digunakan untuk mencegah Pneumonia yang disebabkan oleh pneumokokus atau penyakit infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru.

Meskipun imunisasi ini tergolong baru, tapi sudah dipakai oleh hampir 139 negara. “Imunisasi PCV ini diarahkan untuk anak-anak usia 2, 3 dan 12 bulan,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Drs.H.Rahman Sahnan Putra, M.Kes di sela-sela acara Pencanangan Program Demonstrasi Imunisasi Pneumokokus Konyugasi di Puskesmas Gunungsari, Selasa (3/10).

Menurut mantan Camat Narmada ini, imunisasi ini ditujukan untuk mencegah terjadinya kasus-kasus pneumonia. Kata dia, imunisasi ini sangat penting, karena kasus pneumoni merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan angka kematian bayi cukup tinggi. Untuk itu lanjutnya, pencanangan PCV ini akan berdampak terhadap menurunnya angka kematian bayi (AKB) khsusnya di Lobar.

Rahman menyebut, data dari World Health Organization (WHO), badan kesehatan dunia menyatakan, pneumonia merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia dan berkontribusi 16% kematian anak balita.

Pencanangan imunisasi PCV ditandai dengan pemukulan gong sebagai tanda bahwa imunisasi PCV ini bisa dilayani diseluruh puskesmas dan sarana kesehatan lainnya di Lobar. Selain dihadiri kader kesehatan, kegiatan pencanagan juga dihadiri oleh Wakil Gubernur NTB H. Moh Amin, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, Ketua DPRD Lobar Hj Sumiatun, Sekda Lombok Timur, pejabat dari Kementerian Kesehatan RI, Kepala Dikes NTB, perwakilan WHO dan Unicef serta sejumlah pimpinan SKPD lingkup Pemkab Lobar.

Di tempat yang sama, Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid memberikan apresiasi yang tinggi atas terpilihnya Lobar sebagai tempat kegiatan pencanangan imunisaasi PCV ini. Karena sebelumnya, di Lobar juga pernah dicanangkan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), demikian juga pernah dicanangkan Gerakan Masyarakt Sadar Gizi.

“Mengutip Kepala Dinas kesehatan tadi, Pneumukokus ini lebih banyak disebabkan karena gaya dan pola hidup,” katanya seraya berharap, imunisasi pneumokokus ini ke depan akan menjadi salah satu bagian dari Germas untuk bersama-sama dijalankan.

Senada dengan itu, Menteri Kesehatan RI melalui Dirjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, H. Moh. Subuh percaya menitipkan kegiatan ini kepada NTB khsusunya kepada Lobar dan Lotim. “Jika kita bicara imunisasi maka kita akan bicara warisan, baik warisan program maupun SDM,” katanya. (LPA/Rian/Humas)

TURUNKAN ANGKA PNEUMONIA, KEMENKES RI JADIKAN LOMBOK BARAT PILOT PROJECT

Giri Menang, Senin 2 Oktober 2017 – Dua kabupaten di Nusa Tenggara Barat (NTB), yakni Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Timur mendapatkan kesempatan sebagai pilot project Program Demonstrasi Imunisasi Pneumokokus Konyugasi (PCV) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Demontsrasi vaksin pneumokokus ini menggunakan vaksin PCV 13 dengan sasaran bayi usia 2 bulan, 3 bulan dan 12 bulan.

“Di Lombok Timur akan menyasar 25.894 bayi, Lombok Barat ada 14.392 bayi. Kita akan mulai bulan Oktober ini di semua sarana kesehatan, Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah, dan lainnya. Pencanangannya sendiri kita lakukuan di Puskesmas Gunungsari besok ini,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr.Nurhandini Eka Dewi, Sp.A. dalam acara Media Briefing Program Demonstrasi Imunisasi Pnemokokus Konyugasi di Ruang Rapat Gubernur NTB, Senin (2/10).

Pneumonia saat ini masih menjadi penyebab kematian utama pada bayi di bawah usia 2 tahun. Dari data WHO tahun 2015 menunjukkan bahwa pneumonia merupakan penyebab utama kematian balita di dunia dan berkontribusi terhadap 16 persen kematian Balita setiap tahunnya. Indonesia sendiri masuk dalam 10 besar negara dengan kematian akibat pneumonia tertinggi. Setidaknya dua sampai tiga anak meninggal setiap jam karena penumnonia.

Pneumonia adalah radang paru yang dapat disebabkan virus atau bakteri, menyebabkan kerusakan jaringan paru dengan gejala seperti sesak napas. Pada kondisi pneumonia berat dapat menyebabkan kematian akibat kekurangan oksigen mencapai otak dan jantung.

Kematian tertinggi di bawah usia dua tahun, atau dua tahun pertama kehidupan. Semakin muda usia bayi, maka semakin berisiko karena bayi baru lahir memiliki daya tahan tubuh rendah dan sistem kekebalan belum belum berkembang sempurna.

Prof. DR. dr. Sri Rezeki Hadinegoro SpA (K), ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) menjuluki Pneumonia sebagai the forgotten killer of children karena tidak mudah menemukan balita dengan pneumonia.

“Awalnya mulai dari batuk pilek. Karena dianggap batuk biasa akhirnya tidak diobati, lama-kelamaan nafanya jadi berat lalu sesak nafas. Akibatnya menjadi radang paru-paru. Ini yang harus kita cegah jangan sampai seperti ini,” jelasnya.

Dari hasil penelitiannya di Pulau Lombok pada 2012 lalu, dari 1.200 sampel anak sehat terdapat 33 persen yang terinfeksi kuman Streptococcus pneumonia.

Pada tahun 2015, Kemenkes RI memperkirakan angka kasus pneumonia nasional sebesar 3,55 persen dengan angka perkiraan kasus tertinggi dijumpai di Provinsi NTB yakni mencapai 6,38 persen.

Penyebab tingginya kasus pneumonia di NTB khusunya Lombok yakni masalah lingkungan dan perilaku masyarakat. Selain tidak mendapatkan imunisasi yang lengkap, paparan polusi, asap rokok dan kurang gizi menjadi faktor resiko pneumonia.

Ada tiga langkah yang dilakukan untuk menurunkan insiden pneumonia, yaitu Protect (Perlindungan), Prevent (Pencegahan) dan Treat (Pengobatan).
Perlindungan dilakukan dengan menyediakan lingkungan sehat untuk bayi, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, gizi yang seimbang, mencegah bayi dengan berat badan rendah dan menurunkan polusi udara.

Pencegahan dilakukan dengan memberikan vaksinasi lengkap, terutama vaksin campak, pertusis dan dan vaksin pneumonia. Imunisasi yang ada kaitan dengan pneumonia adalah BCG, DTP, Hib dan PCV, campak, influenza dan MMR.

Saat ini ada dua vaksin yang belum tercover pemerintah, yakni influenza dan PCV. Kedepannya diharapkan perusahaan vaksin nasional, Biofarma, diharapkan dapat segera akan menyediakan dan memproduksi vaksin pneumokokus

Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat, Drs. H. Rachman Sahnan Putra, M.Kes menanggapi positif program Kemenkes ini. “Sebuah peluang bagi masyarakat NTB khususnya bayi dan balita kita mendapatkan hal yang positif. Vaksin ini kan sudah dipakai di 130 negara di dunia sehingga kenapa tidak didapatkan di NTB, khususnya di Lombok Barat. Dan ini mahal,” katanya seusai acara.

Untuk diketahui, harga vaksin PCV Rp. 249.491,-/dosis. “Untuk program demonstrasi di Lombok Barat dan Lombok Timur ini kita habiskan sekitar Rp. 34 miliyar untuk vaksin saja. Di luar operasional dan bantuan,” jelas Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes RI, dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH, Dsc.

Program Demonstrasi Imunisasi PCV ini merupakan langkah awal sebelum menjadikan vaksin pneumonia sebagai program vaksin nasional. Rencananya usai demonstrasi akan dilakukan evaluasi di bulan November dan Desember.

Tahun 2018, program serupa akan menyasar Kabupaten Lombok Utara, Lombok tengah, Kota Mataram dan Bangka Belitung. Kemudian dilanjutkan di tahun 2019 untuk seluruh kabupaten/kota di NTB, Jawa Barat dan Jawa Timur. (romi/humas)

1 114 115 116 117 118 242