PT. AIR MINUM GIRI MENANG SALURKAN BANTUAN 335 APD

Giri Menang, 4 Mei 2020 – Peduli terhadap penyebaran pendemi virus corona atau covid-19 di Indonesia khususnya di Lombok Barat, PT. Air Minum Giri Menang (AMGM) memberikan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) ke Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.

Bantuan APD diserahkan oleh Dirut PT. AMGM H. Lalu Ahmad Zaini diterima langsung oleh Bupati Lobar H.Fauzan Khalid di Posko Gugus Tugas Covid-19 di Bencingah Agung, Senin, (4/5).

“Bantuan tersebut kita berikan berjumlah 335 paket APD untuk Rumah Sakit Tripat sebanyak 100 paket, Rumah Sakit Awet Muda sebanyak 75 paket dan masing-masing pukesmas sebanyak 8 paket. Dengan rincian APD, Sarung Tangan, Masker, Shoes Cover, Helmet plus Visor dan Sepatu boot,” kata Dirut PT. AMGM H. Lalu Ahmad Zaini

Dia menuturkan, ini bentuk komitmen untuk membantu para tenaga medis yang berada di garis depan melawan pandemi virus corona atau covid-19 di Lombok Barat.

“Bantuan APD ini juga nantinya kita berikan untuk Kota Mataram, selain Kabupaten Lombok Barat,” akunya.

Dia berharap, dengan bantuan APD ini para tenaga medis maupun tim pendukung yang berjuang menangani pasien corona bisa terlindungi.

Hal senada Bupati Lobar H.Fauzan Khalid mengatakan untuk APD di Lombok Barat sudah sangat cukup, kalaupun misalnya untuk tiga minggu ke depan dikatakan kurang tapi sudah dipesankan.

“Untuk APD kita untuk masing-masing Rumah Sakit dan Pukesmas tidak ada masalah, dan sangat cukup,” katanya.

Bupati menyebut, bantuan APD yang diberikan sangat bermanfaat untuk tenaga medis untuk penanganan pasien covid-19.

Sementara itu Direktur Rumah Sakit Tripat drg. Arbain Ishak menuturkan, untuk penanganan covid-19 ini Rumah Sakit Tripat membutuhan APD setiap harinya hampir 60 APD.

“Dengan bantuan ini, saya berterima kasih kepada PT. Air Minum Giri Menang yang telah membantu kami berupa APD. Dan kepedulian ini dalam upaya bersama untuk penanganan kasus covid-19 di Lombok Barat,” terangnya.

Dia menyebutkan, untuk pasien positif yang ditangani oleh pihak RS Tripat sebanyak 16 orang dan satu orang pasien tinggal menunggu tes swab terakhir.

Sumber : Humas Lobar

https://web.facebook.com/humaslobar/posts/2727857934003203

Data Perkembangan Kasus Covid-19 di Kabuapten Lombok Barat Update 3 Mei 2020

Update data Covid-19 di Kabupaten Lombok Barat 3 Mei 2020 pukul 17.00 wita

Berdasarkan press release pemerintah Provinsi NTB pada 3 mei pukul 2020 pukul 17.00 wita ada penambahan pasien Konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 4 orang di Kabupaten Lombok Barat, sehingga total pasien konfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Lombok Barat menjadi 39 orang. Pasien sembuh bertambah 1 orang sehingga total pasien sembuh menjadi 7 orang


Update data Covid-19 di Kabupaten Lombok Barat 3 Mei 2020 pukul 14.00 wita

JPS MANTAP DATANG, MASYARAKAT PUN SENANG

Giri Menang, 1 April 2020 – Setelah ditunggu lama, bantuan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat berupa Jaring Pengaman Sosial (JPS) Covid 19 atau yang lebih dikenal dengan JPS Mantap akhirnya dilaunching secara serentak dengan mengambil tiga lokasi sekaligus, yaitu di Desa Jatisela Kecamatan Gunung Sari, Desa Kuripan Induk di Kecamatan Kuripan, dan Desa Sekotong Tengah Kecamatan Sekotong, Jum’at (1/5/2020).

“Ini adalah salah satu dari jenis kegiatan yang bersumber dari anggaran yang kita refocusing dan realokasi yang sempat diheboh-hebohkan karena nilainya sebesar Rp. 60 miliar itu,” terang Pelaksana Tugas Kepala Bagian Humas dan Protokol Saiful Ahkam saat mendampingi Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid ketika melaunching JPS Mantap di Desa Jatisela, Jum’at (1/5/2020).

Menurut Ahkam, JPS ini senilai Rp. 250.000 per Kepala Keluarga yang rencananya akan diberikan paling sedikit selama tiga bulan ke depan.

“Tapi kalau dari perencanaan jika skenarionya adalah yang terburuk, bisa jadi diberikan sampai enam bahkan bisa lebih. Tergantung kondisi. Jika Covid 19 ini reda di bulan Agustus atau September, berarti kita masih bisa merefocusing dan merealokasikan lagi anggaran untuk pembangunan,” papar Ahkam.

Berbeda dengan pola penyaluran oleh pihak lainnya, JPS Mantap ini mewajibkan agar setiap desa menggandeng BUMDes untuk menjadi penyedia dan penyalur JPS yang harus dikonversi menjadi sembako yang berbentuk 15 Kilogram beras, 1 Kilogram Gula Pasir, 1 Kilogram Minyak Goreng, 1 Trei atau 30 butir telur ayam, dan 1 pcs Masker. Seluruh barang harus bersumber dari usaha kecil menengah (UKM) yang ada di desa tersebut.

“Jika semua BUMDes di Lombok Barat bisa kita gerakkan, tentu akan menggerakkan ekonomi warga sekitar, bisa menyerap produk-produk lokal seperti beras hasil dari Kelompok Wanita Tani (KWT) atau petani kita di desa itu, peternak telur ataupun pengolah minyak goreng jelengean produk lokal warga. Semuanya bisa berputar dan ekonomi kita akan tetap jalan,” kata Sekretaris Daerah H.Baehaqi saat melaunching program ini di Desa Kuripan Induk.

Direalisasikannya JPS Mantap ini memantik rasa senang para warga masyarakat penerima manfaat. Seperti disampaikan oleh Inaq Amenah (60 Tahun), warga Desa Sekotong Tengah saat diwawancara menuturkan dalam bahasa Sasak.

“saya dapat informasi dari Kadus (Kepala Dusun, rded), saya senang, saya dapat telur, beras, dan minyak,” ujar Inak Amenah merasa sangat bersyukur.

Senada dengannya, penerima lainnya Inak Masiah (+ 70 tahun) juga merasa sangat bersyukur dengan bantuan ini. Terlebih dengan kondisinya sebagai janda yang suaminya sudah meninggal dan saat ini hanya hidup dengan seorang anak, bantuan ini sangat diperlukannya.

“Dulu saya dua tahun bekerja sebagai pembantu, tapi sekarang menganggur,” cerita Inak Masiah menuturkan kondisi hidupnya saat ini.

Senada dengan masyarakat Desa Sekotong Tengah, Pelaksana Tugas Kepala Desa Jatisela Kecamatan Gunung Sari, Arbain pun menuturkan rasa senang warganya dengan bantuan tersebut.

“Kami dari Pemerintah Desa Jatisela sangat bersyukur sudah dibantu oleh Pemerintah Kabupaten terkait dengan JPS, walaupun pemberian JPS ini (jumlahnya, red) agak merasa kurang karena memang dampak dari Covid-19 ini terasa sekali bagi warga kami, namun apa yang sudah diberikan ini kami akan salurkan langsung kepada masyarakat yang menerima,” papar Arbain yang didampingi oleh Ketua BUMDes Jatisela di sela-sela launching kegiatan oleh Bupati Lombok Barat.

Untuk diketahui, JPS Mantap dari APBD Kabupaten Lombok Barat tersebut untuk tahap satu baru menuntaskan pendataan sebanyak 21.894 Kepala Keluarga dari 30.000 Kepala Keluarga penerima manfaat yang direncanakan. Sampai dengan launching, angka tersebut tersebar di Kecamatan Sekotong sebanyak 2.595 KK, Kecamatan Lembar 1.765 KK, Kecamatan Gerung sebanyak 3.021 KK, Kecamatan Kuripan sebanyak 1.120 KK, Kecamatan Kediri sebanyak 2.147 KK, Kecamatan Narmada sebanyak 2.907 KK, Kecamatan Lingsar sebanyak 2.446 KK, Kecamatan Gunung Sari sebanyak 2.439 KK, dan Kecamatan Batulayar sebanyak 1.794 KK.

Jumlah penerima manfaat tersebut melengkapi sekian banyak program bantuan social kepada masyarakat di Lombok Barat, seperti dari Program Keluarga Harapan (PKH) yang menyasar 42.201 jiwa penerima manfaat di Lombok Barat. Selain PKH, Pemerintah Pusat juga menggelontorkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk 73.072 Kepala Keluarga, Bantuan Sosial Pangan (BST) untuk 31.205 Kepala Keluarga yang rencanannya akan diberikan untuk bulan April sampai Juni 2020, serta Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Non Program yang akan menyasar 9.695 Kepala Keluarga selama 10 bulan.

Seluruh sasaran program, jelas Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lombok Barat Lalu Martajaya harus sesuai dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Non Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (Non DTKS).

“DTKS ini merupakan acuan kita, sehingga yang ada dalam data ini yang bisa kami berikan adalah sisa data dari enam program lain yang ada di Kabupaten Lombok Barat seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Program Harapan Keluarga (PKH), Bansos Tunai, JPS Gemilang punyanya Provinsi, dan yang bersumber dari Dana Desa,” terang Lalu Martajaya saat launching JPS Mantao di Aula Kantor Desa Jatisela Kecamatan Gunung Sari, Jum’at (1/5/2020).

Intinya, aku Lalu Martajaya, pihaknya menghindarkan tumpang tindih program sehingga sasaran penerima manfaat menjadi merata kepada seluruh keluarga miskin di Lombok Barat.

Hal senada juga diakui oleh Kepala Desa Sekotong Tengah Lalu Sarafuddin usai kegiatan serupa oleh Wakil Bupati Lombok Barat di Halaman Kantornya.

“Ini tidak boleh double dapat. Contoh, kalau yang sudah dapat BLT (bantuan langsung tunai), maka mereka tidak bisa dapat JPS, kalau yang berhak dapat sebenarnya masih banyak, tapi insyaallah tidak akan terjadi konflik karena bantuan ini,” ujar Sarafudin yakin.

Ditambahkan Sarafudin, masyarakat yang dapat bantuan JPS ini merasa sangat senang karena memang sesuai dengan kondisi ekonomi mereka saat ini yang sedang kekurangan di tengah wabah Covid-19.

Sumber : Humas Lobar

JPS MANTAP DATANG, MASYARAKAT PUN SENANGGiri Menang, 1 April 2020 – Setelah ditunggu lama, bantuan Pemerintah…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Jumat, 01 Mei 2020

Keputusan Bersama Bupati, Ketua DPRD, Dandim 1606, Polres Lombok Barat, Polres Kota Mataram, Kepala Kementerian Agama, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lombok Barat.

Tentang Pembatasan Kegiatan Sosial dalam Rangka Ikhtiar Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Wilayah Kabupaten Lombok Barat.

Ketahui: Dilarang Berdekatan dan Dilarang Berkumpul

Dilarang berdekatan dan dilarang berkumpul adalah tindakan penting yang dilakukan untuk menghentikan atau setidaknya memperlambat kecepatan penyebaran virus corona (COVID-19). Dengan melakukannya, orang yang terinfeksi virus, baik yang menunjukkan gejala sakit maupun yang tampak sehat, tidak menularkan virus ke orang-orang sehat.

Bagaimana melakukannya?

Selama ada perintah warga harus tetap berada di rumah. Lakukan kegiatan dari rumah. Bekerja, belajar dan beribadah di rumah.

Acara-acara besar, seperti pertemuan masyarakat, hiburan, olahraga ataupun bisnis harus ditunda atau dibatalkan.

Mungkin ada yang bertanya: apakah saya boleh ke luar rumah untuk belanja kebutuhan hidup? Bagaimana kalau saya harus berobat? Jawabannya boleh tapi kurangi frekuensi dan waktunya seminimal mungkin. Selalu jaga jarak minimal 1 meter dari orang lain. Jangan bersalaman. Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau cairan pembersih tangan saat kembali pulang ke rumah.

Khusus untuk orang yang berisiko (orang lanjut usia dan orang yang memiliki masalah kesehatan menahun seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, paru-paru dll.), harus selalu tetap di rumah. Berada di luar rumah, apalagi di tempat umum, sangat berisiko bagi mereka.

Kerja dari rumah saja. Kalau memang betul-betul terpaksa harus ke kantor, jaga jarak minimal 1 meter dan batasi kontak dengan rekan kerja dan patuhi etika bersin/batuk (tutupi bersin/batuk dengan siku terlipat atau tisu yang dibuang langsung ke tempat sampah).

Jika sekolah anak ditutup sementara, pastikan anak mengikuti instruksi guru untuk belajar di rumah. Jangan biarkan anak pergi luar rumah apalagi ke tempat umum yang ramai orang.

Kalau mengalami gejala virus corona, cari pengobatan medis atau telephon hotline 119. Jika Anda sedang merawat orang sakit di rumah, gunakan masker dan sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir.

1 35 36 37 38 39 242