DISDUKCAPIL LOMBOK BARAT MASUK KATEGORI KUNING

Giri Menang, 9 Maret 2019 – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Lombok Barat masuk dalam kategori kuning atau sedang dalam penilaian Pelayanan Publik oleh Ombudsman Republik Indonesia yang dirilisnya akhir tahun lalu.

Penilaian tersebut menyasar lebih dari 190 Kabupaten/ Kota se-Indonesia di mana Kabupaten Lombok Barat dinilai buruk se Nusa Tenggara Barat dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Hal itu tergambar dalam point yang hanya mencapai 44,68 atau masuk dalam zona merah dan berada di ranking 162 dari seluruh daerah yang disurvey. Namun walau secara keseluruhan berada di zona merah, Dinas Dukcapil Lombok Barat sendiri sesungguhnya berada di zona sedang atau kuning.

Dari 5 point yang dinilai, yaitu pelayanan untuk akta kelahiran, kematian, perkawinan, Kartu Tanda Penduduk, dan Kartu Keluarga, dinas ini rata-rata memperoleh point nilai 57 dan 61. Artinya berada di Zona Kuning.

“Tapi karena dalam tabulasi kita harus gabungkan dengan seluruh SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah, red), maka nilai komulatifnya yang kelihatan,” terang Rasyid Ridho dari Ombudsman Perwakilan Nusa Tenggara Barat saat mengisi materi pada Pelatihan dan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Aparatur Dinas Dukcapil Lombok Barat di Ballroom Hotel Jayakarta, Sabtu (9/3).

Untuk Dinas Dukcapil Lombok Barat, aku Ridho, setidaknya ada beberapa point yang harus diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

“Harus memiliki maklumat yang memuat dua hal, yaitu komitmen untuk memberikan pelayanan dan kesiapan untuk mendapat sangsi bila tidak memberikan pelayanan optimal,” terang Ridho.

Biarpun sederhana, dalam penilaian Ombudsman, maklumat tersebut memiliki point cukup besar, yaitu 12 point.

Selain itu, tambah Ridho, Dinas Dukcapil Lombok Barat juga harus menyediakan ruangan untuk layanan khusus bagi warga yang berkebutuhan khusus, bisa berbentuk ruangan laktasi (menyusui, red, satu meja atau bangku yang diperuntukkan khusus buat lansia (lanjut usia, red) dan penyandang disabilitas .

“Dinas juga harus menyiapkan pelayanan khusus, tidak mesti pegawai yang hanya melayani khusus ke mereka, tapi bisa berperan ganda,” terang Ridho.

Ombudsman juga memberi perhatian khusus kepada pengelolaan pengaduan.

“Untuk hal itu, yang dinilai adalah sarana dan petugas, prosedur dan mekanisme pengaduan, jangka waktu responsnya, dan penilaian kinerja dengan indeks kepuasan masyarakat,” pungkas Ridho.

Ridho pun mengingatkan agar Dinas Dukcapil tetap memperhatikan seluruh informasi yang layak disebarkan sambil tetap mengedepankan partisipasi masyarakat. Penyebaran informasi itu, menurut Anggota Ombudsman NTB itu bisa berbentuk brosur atau website.

“Yang penting masyarakat tahu informasi, baik itu mengenai syarat dan alur, dari desk mana ke desk mana, waktu, dan tarif. Kalau gratis, diumumkan gratis,” pinta Ridho.

Menyambut penilaian itu, Kepala Sub Bagian Program Dinas Dukcapil, H. Taufikurrahman mengaku pelayanan pengaduan tersebut sesungguhnya sudah tersedia.

“Tapi belum di-SK-kan sesuai permintaan Ombudsman,” terang Taufik sambil memastikan bahwa maklumat pelayanan yang berpoint besar pun sudah tersedia dan sudah dipampang saat pemeriksaan ombudsman yang pertama tahun lalu.

Di tempat yang sama, Bupati Lombok Barat mengingat jajaran Dinas Dukcapil agar lebih peduli terhadap pelayanan.

“Kerja Dukcapil adalah pelayanan di mana potret penilaian juga ada di pelayanan. Baik buruknya penilaian ada di situ,” pinta Fauzan.

Fauzan pun menjanjikan untuk mendekatkan pelayanan, pihaknya akan membentuk 3 UPT (Unit Pelayanan Teknis) yang meliputi satu UPT untuk Kecamatan Gunungsari – Batulayar, satu UPT untuk Kecamatan Narmada – Lingsar, dan satu UPT untuk Kecamatan Sekotong – Lembar.

“Sedangkan Kecamatan Kediri, Labuapi, Labuapi, dan Gerung bisa dilayani di Kantor Dinas yang lebih dekat,” terang Fauzan.

Selain UPT, Fauzan juga merencanakan di tahun 2020 akan membangunkan kantor untuk Dinas Dukcapil.

“Mestinya tahun ini bisa, tapi karena ada dinas yang lebih membutuhkan dan kemampuan fiskal yang terbatas, insya Allah tahun depan,” pungkas Fauzan.

Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, menurut Fauzan, saat ini juga sedang mengkaji untuk memberikan “uang duka” yang akan diambilkan melalui pos anggaran bantuan sosial, asalkan keluarga yang meninggal menguruskan Akta Kematian keluarganya di Dinas Dukcapil. (Humas Lobar)

Sumber : http://humas.lombokbaratkab.go.id/disdukcapil-lombok-barat-masuk-kategori-kuning/

TINGKATKAN KUALITAS LAYANAN, DISDUKCAPIL LOMBOK BARAT GELAR BIMTEK STAFF

Giri Menang, 9 Maret 2019 – Sebanyak 90 orang pegawai lingkup Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Lombok Barat mengikuti Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Aparatur di Ballroom Hotel Jayakarta, Sabtu (9/3).

Kegiatan yang diselenggarakan selama satu hari ini melibatkan seluruh pegawai, 52 jajaran Aparatur Sipil Negara dan 38 orang tenaga kontrak lingkup Dinas Dukcapil Lombok Barat.

Menurut Sekretaris Dinas Dukcapil, Fathurrahman, kegiatan ini sengaja diselenggarakan di luar jam kerja dan tidak di kantor untuk menjadi penyegaran buat para staff.

“Biar mereka tidak jenuh dan untuk menjadi penyegaran setelah full memberikan layanan ke masyarakat,” tutur Fathurrahman.

Fathurrahman menambahkan, dengan pelatihan ini pihaknya menghargai kinerja staff yang bekerja sampai harus memberikan layanan malam hari dua kali dalam seminggu.

Kegiatan ini, imbuh Fathurrahman, ditujukan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan dalam memberikan pelayanan. Selain itu untuk meningkatkan pemahaman akan regulasi, penyusunan dan implementasi Standar Operasional Prosedur, bagaimana berkomunikasi yang efektif, dan bisa bersinergi serta meningkatkan kekompakan antar aparatur di Dinas Dukcapil.

Fathurrahman memastikan, dampak dari bimbingan teknis ini agar Gerakan Sadar Administrasi Kependudukan (Gerasak) yang digulirkan pihaknya sejak tahun lalu bisa memberikan pelayanan yang efektif dan memuaskan masyarakat.

“Kita akan membedah berbagai persoalan selama pelayanan dan menghadirkan narasumber yang kompeten,” pungkas Fathurrahman.

Dalam pelatihan dan bimtek ini, Dinas Dukcapil juga mengundang narasumber dari luar, di antaranya adalah Bupati Lombok Barat, Perwakilan Ombudsman Nusa Tenggara Barat, dan Widyaiswara dari BPSDM NTB.

Di kesempatan terpisah, Kepala Dinas Dukcapil Lombok Barat H. Muridun menuturkan pihaknya menggelar kegiatan setelah secara mandiri juga melakukan survey permasalahan ke tengah masyarakat.

“Kami silaturrahmi ke banyak tokoh, ke masyarakat, kadang sampai malam hari untuk mencari pokok-pokok persoalan yang harus kita jawab, sekaligus mendapatkan masukan dari mereka,” tutur Muridun.

Menurut Muridun, masyarakat rata-rata mengeluhkan kurang responsnya aparatur, minimnya penyampaian informasi, jauhnya akses pelayanan, kurangnya koordinasi lintas sektor, rendahnya kualitas birokrasi, dan kurangnya kepekaan aparatur dalam menindaklanjuti aspirasi warga.

Menurut salah seorang staff Bidang Pendaftaran Kependudukan, Sahrial Hadiarianta, pelatihan ini dianggapnya sangat positif buat dirinya.

“Ini tumben ada pelatihan buat staff. Sangat positif untuk kami tahu permasalahan, bagaimana bekerja, dan memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tuturnya.

Di kesempatan lain, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menyambut baik kegiatan tersebut.

“Acara ini sangat bagus, dan saya minta buat acara seperti ini lagi,” ujar Fauzan sambil meminta Dinas Dukcapil membuat kegiatan berkemah atau outbound.

“Biayanya jauh lebih murah, tenda tinggal minjam, makan tinggal masak. Yang penting kebersamaan,” ujar Fauzan.

Dalam kesempatan itu, Bupati yang akan dilantik lagi untuk periode ke-2 ini meminta seluruh jajaran Dinas Dukcapil untuk mengedepankan sikap ikhlas dalam bekerja.

Hal tersebut diuraikannya mengingat Dinas Dukcapil termasuk dinas pelayanan publik yang sering mendapat sorotan dan kritik dari masyarakat.

“Tidak mungkin kerja kita tidak berbanding lurus dengan efeknya, kalau kita percaya keadilan Tuhan,” pungkas Fauzan memotivasi jajarannya. (Humas Lobar)

Sumber : http://humas.lombokbaratkab.go.id/tingkatkan-kualitas-layanan-disdukcapil-lombok-barat-gelar-bimtek-staff/

LOMBA SEKOLAH SEHAT, KHAIRATUN PUJI SDN 1 BELEKA

Giri Menang, Sabtu 9 Maret 2019 – Ketua TP-PKK Lombok Barat Hj. Khairatun Fauzan Khalid bersama anggota tim penilai Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat Kabupaten meninjau beberapa sekolah di Kecamatan Gerung, Jum’at (8/3) kemarin. Rombongan memulai kunjungannya di SDN 1 Beleka, kemudian SMPN 3 Gerung, dan SMKN 2 Gerung.

Usai peninjauan, Khairatun mengaku cukup lega dengan kondisi sekolah yang ada di Gerung. Di SDN 1 Beleka misalnya, Khairatun memuji kelengkapan penilaian di sekolah yang berlokasi dekat ikon Lombok Barat, Monumen Giri Menang ini. Termasuk inovasi yang diterapkan, seperti tempat cuci tangan yang rapi, pemanfaatan pekarangan yang baik, limbah sampah yang diolah menjadi tempat yang berharga, dan pintu gerbang yang dibuat dari botol air mineral berkas.

“SDN 1 Beleka alhamduillah sudah baik. Semua indikator sudah lengkap, PHBS nya juga medianya lengkap seperti cuci tangan pake sabun dengan air mengalir. Kemudian ketersediaan kamar mandi, bak sampahnya. Dari guru-gurunya jug kita nilai,” ujar bunda Paud Lobmok Barat ini.

Khairatun mengakui seluruh sekolah di Lombok Barat yang dinillainya memiliki keunggulan masing-masing. Ada yang memiliki proepsek bagus tapi pemanfaatn pekarangan yang kurang makasimal, kemudian ada juga yang bangunan sekolahnya merupakan bangunan lama namun tingkat kebersihannya sangat baik, dan sebagainya.

“Lomba Sekolah Sehat ini untuk memotivasi sekolah-sekolah untuk memberikan suasana yang nyaman, baik dan bersih sehingga ketika siswa belajar dapat memudahkan menangkap pelajaran. Alhamdulillah yang ikut dari 10 kecamatan ini sudah bagus semua. Nanti kita ambil yang paling bagus,” pungkasnya. (Humas Lobar)

LOMBA SEKOLAH SEHAT, KHAIRATUN PUJI SDN 1 BELEKA

TIM VOLY TERBAIK SE-LOMBOK SEMARAKKAN HUT LOMBOK BARAT

Giri Menang, Sabtu 9 Maret 2019 – Sebanyak 17 tim terbaik se-Pulau Lombok mengikuti Turnamen Invitasi Bola Volly yang digelar Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. Ketujuh belas tim yang akan berlaga yakni dua tim berasal dari Kabupaten Lombok Timur, kemudian dua tim berasal dari Kabupaten Lombok Utara, selanjutnya enam tim berasal dari Kabupaten Lombok Tengah, dua tim berasal dari Kota mataram dan tuan rumah Lombok Barat menurunkan lima tim terbaiknya.

Turnamen Invitasi Bola Voli Bupati Cup 2019 se-pulau Lombok merupakan salah satu kejuaraan yang setiap tahun diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. Turnamen ini sangat penting karena dapat dijadikan sebagai salah satu indikator berjalannya pembinaan kepada atlet terbaik dan kepelatihan cabang olahraga bola voli di Kabupaten Lombok Barat. Hal tersebut disampaikan Bupati H. Fauzan Khalid saat membuka turnamen yang digelar hingga 28 Merat 2019 di Gor Mini Gerung, Jum’at (8/3).

“Saya berharap ajang ini dapat dijadikan sarana konsolidasi, adu bakat dan prestasi para atlet bola voli di Lombok Barat khususnya dan Pulau Lombok pada umumnya, mengingat cabang olahraga bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari masyarakat,” ujar bupati.

Turnamen kali ini menjadi yang keempat kalinya digelar Pemkab Lombok Barat. Waktu pelaksanaannya sengaja digelar menjelang HUT Lombok Barat setiap tahunnya agar perayaan HUT lebih semarak.

Melalui kegiatan semacam ini, Bupati Fauzan Khalid optimis mampu melahirkan bakat terbaik sehingga mampu berprestasi di ajang nasional bahkan internasional. Selain untuk mengembangkan bakat dan minat generasi muda dalam cabang olahraga bola voli, kegiatan semacam ini bertujuan untuk membina serta mengembangkan jiwa sportivitas, rasa percaya diri dan rasa tanggungjawab serta mengembangkan budaya hidup sehat dan gemar olahraga.

“Hasilnya sudah kita lihat, tim dari Lombok Barat sudah empat kali mendapatkan medali emas dan dua kali berturut-turut mendapatkan medali emas di ajang PorProv Nusa Tenggara Barat dan ini hasil yang membanggakan. Insya Allah nanti akan bisa menjadi juara di ajang nasional seperti Pekan Olahraga Nasional,” harapnya.

Senada dengan bupati, Ketua PBVSI Lobar I Made Artadana optimis dengan rutinitas latihan dan banyaknya event kejuaraan yang digelar, tidak menutup kemungkinan akan melahirkan atlet-atlet berbakat yang bisa dibanggakan di kemudian hari.

“Melalui turnamen ini KONI dan PBVSI Kabupaten Lombok Barat dapat memilih pemain-pemain terbaik, agar dibina secara khusus untuk mendapatkan tim yang solid, serta menggali potensi atlet-atlet berbakat yang dapat diproyeksikan ke event lebih tinggi dan lebih bergengsi lainnya, baik di tingkat regional maupun nasional dan menghasilkan pemenang atau juara,” ujarnya.

Pembukaan Turnamen diawali dengan pertandingan antara IVICO Labuapi Lombok Barat Vs LVC Lombok Timur. (Humas Lobar)

Sumber : http://humas.lombokbaratkab.go.id/tim-voly-terbaik-se-lombok-semarakkan-hut-lombok-barat/

BUPATI RESMIKAN MASJID AL-ISLAHUDIN

Giri Menang, Jum’at 8 Maret 2019 – Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid meresmikan Masjid Al-Islahudin yang berada di Dusun Pakel, Desa Gunungsari, Kecamatan Gunungsari, Jum’at (8/3).

Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Fauzan Khalid disaksikan Wakil Ketua I Baznas Provinsi NTB TGH. Munajib, Pejabat Kementerian PUPR, BPBD Provinsi NTB, Camat Gunungsari, Kapolsek, Danposramil dan seluruh masyarakat serta para pengurus takmir masjid.

Bupati H. Fauzan Khalid dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh BUMN yang telah membantu masyarakat Dusun Pokel dalam pembangunan masjid. Terlebih pembangunan masjid yang sebelumnya mengalami rusak berat akibat gempa beberapa waktu lalu itu dibangun dengan struktur tahan gempa Risha.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi dukungan, baik materil, moril, doa dan tenaga sehingga masjid ini dapat tuntas dengan baik. Terlebih kepada Kementerian PUPR dan BPBD Provinsi NTB,” ucapnya.

Sementara itu, Andria Hidayati selaku Pejabat pembuat komintmen dari Kementrian PUPR Bidang Cipta Karya dalam keterangannya tidak merinci biaya yang dihabiskan dalam pembangunan masjid ini.

“Yang jelas bangunan masjid ini masuk hitungan milliaran,” katanya.

Masjid Al-Islahudin yang usai dibangun ini sendiri luasnya 15 x 15 meter persegi. Terdiri dari bangunan masjid, kemudian ada bangunan menara dan tempat wudhunya.

Sedangkan dari PT. Wika melalui dana CSRnya juga membantu pembangunan paping blok, tandon air, dan sound sistem.

Sementara itu Kepala Dusun Pakel, Sabihin mengaku sangat bersyukur telah dibangunkan masjid oleh pemerintah.

“Kalau masyarakat sini tidak mungkin dapat membangun, karena biaya, apalagi masyarakatnya terkena gempa,” katanya.

Bapak Sabihin juga berterimakasih kepada semua donatur yang telah membantu masyarakatnya sampai bisa memiliki masjid kembali pasca gempa.

“Semua biaya di tanggung pemerintah. Tidak ada sedikitpun swadaya. Atau dibebankan masyarakat kami, ” pungkasnya. (Humas Lobar)

BUPATI RESMIKAN MASJID AL-ISLAHUDIN

BUPATI FAUZAN KHALID BUKA SOSIALISASI GERMAS

Giri Menang, Rabu 6 Maret 2019 – Ratusan orang yang terdiri dari institusi kesehatan dan masyarakat mengikuti Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup bersih (Germas) di Gedung Budaya Narmada, Lombok Barat. Kegiatan yang pertama kalo digelar Politeknik Kesehatan Mataram di Lombok Barat ini dibuka secara langsung oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Rabu (6/3). Turut hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut yakni Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Hj. Ermalena serta perwakilan dari Kementerian Kesehatan RI.

“Kegiatan ini merupakan pertama yang digelar oleh Politeknik Kesehatan Mataram di Lombok Barat tahun 2019. Dengan tujuan agar masyarakat menggugah kesadaran dalam berprilaku hidup bersih,” jelas H. Zubair selaku panitia penyelenggara.

Kegiatan ini sendiri disambut baik Bupati H. Fauzan Khalid. Bupati menganggap kegiatan ini sebagai tugas kemanusiaan di bidang kesehatan sehingga diharapakan dapat membuat perilaku hidup masyarakat lebih bersih dan sehat.

Setiap orang diwajibkan tidak hanya berperilaku hidup sehat, akan tetapi juga diharapkan ikut secara aktif menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan bagi masyarakat disekitarnya.

“Terlebih Lombok Barat ditetapkan bersama beberapa daerah lain di Indonesia sebagai pilot project percontohan kabupaten bebas stunting oleh pemerintah pusat,” jelasnya.

Di Kabupaten Lombok Barat, tren prevalensi stunting terus mengalami penurunan yang sangat signifikan, dari angka 49,8% di tahun 2007 menjadi 33,6% di tahun 2017 dan 28.9% di tahun 2018.

Jumlah kematian ibu dan bayi juga mengalami penurunan yang cukup tajam. Kasus kematian ibu di tahun 2009 sebanyak 18 kasus, maka di tahun 2018 menurun menjadi 5 kasus, kematian bayi dari 201 kasus di tahun 2009 menjadi 28 kasus di tahun 2018. Jumlah desa ODF (terbebas dari buang air besar sembarangan) juga telah mencapai 77.05% desa.

Capaian tersebut tidak lepas dari peran para kader kesehatan yang ada di masing-masing desa maupun perangkat desa dan segenap masyarakat.

Dalam kesempatan itu Bupati Fauzan Khalid kembali mengajak masyarakat melalui Dinas Kesehatan untuk menyelesaikan persoalan mulai dari hulunya.

“Di Dinas Kesehatan punya progran kesehatan ke SMP dan SMK untuk mengedukasi dan mensosialisasikan sadar gizi. Untuk tahap pertama ada sepuluh sekolah, dan tahun 2019 ada tambahan target sebanyak 39 sekolah. Mudah mudahan ke depan semakin banyak kita intervesi sekolah-sekolah,” harapnya.

Tidak lupa Fauzan mengajak masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan berolahraga, makan makanan yang bergizi, dan memeriksakan kesehatan ke puskesmas.

“Hal yang perlu kita waspadai bersama, yaitu semakin meningkatnya kasus-kasus penyakit non menular degeneratif seperti jantung, hipertensi dan stroke, diabetes, gagal ginjal dan sebagainya. Germas kiranya dapat menjadi jawaban terhadap masalah ini,” pungkasnya.

Kegiatan juga dirangkai dengan penandatanganan penggalangan komitmen pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2019 yang dilakukan oleh Bupati H. Fauzan Khalid, bersama direktur Poltekes Mataram H. Zubair, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat H. Rachman Sahnan Putra, dan Anggota DPR RI Hj. Ermalena.

Gerakan Masyarakat untuk Hidup Sehat (Germas) sendiri telah dicanangkan sejak tahun 2017 bersamaan dengan Kegiatan jambore kader kesehatan dan Saka Bhakti Husada di Gunung Jahe. Selanjutnya, bupati juga telah menerbitkan Instruksi Bupati nomor 1/Dikes/312.1/2018 tentang pelaksanaan Germas di Kabupaten Lombok Barat.

Inti dari gerakan ini adalah bahwa masyarakat diharapkan melakukan 3 hal penting, yaitu membiasakan diri untuk mengkonsumsi buah dan sayur, melakukan olah raga setiap hari serta memeriksakan kesehatan secara rutin ke fasilitas pelayanan kesehatan. Dengan gerakan ini diharapkan masyarakat dapat hidup lebih sehat dan lebih bugar. (Humas Lobar)

Sumber : http://humas.lombokbaratkab.go.id/bupati-fauzan-khalid-buka-sosialisasi-germas/

PKK LOMBOK BARAT DUKUNG PROGRAM ZERO WASTE MILIK PEMPROV NTB

Giri Menang, Rabu 6 Maret 2019 – Usai melakukan pembinaan Posyandu di Desa Pakuan, Kecamatan Narmada, Senin (4/3) lalu, Ketua TP-PKK Lombok Barat (Lobar) Hj. Khairatun Fauzan Khalid dan rombongan meninjau pengolohan sampah yang berada di Dusun Bebae, Desa Lingsar, Kecamatan Lingsar. Di sini terdapat pengolahan sampah organik dengan teknologi black soldier fly (tentara lalat hitam). Pengolahan sampah dengan tekhnologi tentara hitam ini merupakan program Pemerintah Provinsi NTB untuk mewujudkan program Zero Waste yakni menciptakan lingkungan bersih dan sehat di NTB.

Ketua TP-PKK Lobar Hj. Khairatun akan mendukung program Pemprov NTB itu dengan memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat memilih dan memilah sampah organik dan non organik, mulai dari tingkat rumah tangga.

“Kita akan terus menggalakkan Program Zero Waste ini, sasaranya juga ke ibu-ibu rumah tangga. Kalau dari bawah kita galakkan Zero Waste, Insya Allah sampah bisa kita atasi di Lombok Barat khususnya dan NTB pada umumnya,” katanya.

“Sampah erat kaitannya dengan kehidupan manusia yang tak mungkin terpisahkan. Masyarakat harus sadar bahwa persoalan sampah sangat penting. Masyarakat harus sungguh-sungguh memperjuangkan kebersihan lingkungan sekitar,” lanjutnya menambahkan.

Sementara itu Camat Lingsar Jamaludin menjelaskan, pengolahan sampah dengan tekhnologi tentara hitam di Lingsar sudah berjalan sejak di launching Gubernur NTB Zulkieflimansyah pada November 2018 lalu. Menurutnya, saat ini tentara hitam yang bertugas mengurangi sampah rumah tangga ini masih kekurangan bahan sampah untuk dihabiskan.

“Kebutuhan kita sehari pengolahan sampah di sini dengan pasukan tentara hitam sekitar 2-5 ton sampa. Saat ini yang sudah terpenuhi 700 kg. Rencananya Pemerintah Kabupaten Lombok Barat melalui kecamatan akan melakukan kerja sama dengan pemerintah desa agar nanti proses pengangkutannya itu difasilitasi melalui anggaran dana desa. Dengan begitu juga akan ada keuntungan antara pengolah sampah dengan pemilik sampah. Untuk di tempat ini sampah yang sudah dipilah bisa menjadi pupuk organik,” terangnya. (Humas Lobar)

Sumber : http://humas.lombokbaratkab.go.id/pkk-lombok-barat-dukung-program-zero-waste-milik-pemprov-ntb/

KHAIRATUN : POSYANDU BERPERAN PENTING KURANGI KEMATIAN IBU HAMIL

Giri Menang, Selasa 4 Maret 2019 – Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) adalah salah satu unsur yang sangat berperan dalam menurunan angka kematian ibu hamil. Untuk mencapai tujuan tersebut Kader Posyandu tidak dapat bekerja sendiri. Oleh karena itu, Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) terus bekerjasama dalam melakukan pembinaan dengan Tim Penggerak PKK di tingkat desa dan sektor terkait lainnya.

Hal itu disampaikan Ketua TP-PKK Lobar, Hj. Khairatun Fauzan Khalid saat turun melakukan pembinaan Posyandu di Dusun Penyangget Desa Senteluk Kecamatan Batu Layar, Selasa (5/3).

Dirinya bersama tim berkomitmen akan terus turun ke desa-desa melakukan pembinaan posyandu untuk memastikan pola asuh anak agar berjalan baik. Selain itu juga timnya akan memastikan para ibu hamil rutin memeriksakan kehamilannya, termasuk bagi ibu-ibu yang sudah melahirkan. Tidak lupa juga untuk para lansia agar rajin memeriksakan diri ke posyandu.

“Jika kerjasama ini berjalan dengan baik, maka akan mampu mewujudkan keluarga yang sehat, berbudaya, bahagia, sejahtera, maju, dan harmonis. Yang juga akan berdampak pada menurunnya tingkat kematian ibu hamil. Ini sangat penting untuk mengetahui tingkat kesehatan kita secara terus menerus. Artinya kita rutin setiap bulan memeriksakan diri baik itu ibu hamil, para lansia serta anak-anak baik bayi dan balita,” tuturnya.

Khairatun yang juga merupakan bunda Paud Lobar dalam kesempatan itu mengingatkan kembali para orang tua agar rajin datang ke posyandu guna memantau tumbuh kembang anak. Dirinya berharap pembinaan yang dilakukan mulai tingkat kecamatan hingga desa dapat menurunkan resiko stunting di Lombok Barat.

“Misalnya tadi saat memeriksakan berat badan bayi kita 6,10 kg, kemarin berat badan bayi 6,5 kg. Artinya tumbuh kembang anak kita bagus dengan berat badannya naik,” ungkapnya.

Kegiatan ini mendapat respon positif dari Nurmayanti, salah satu warga yang memeriksakan balitanya di posyandu. Ia mengaku banyak manfaat yang diperoleh dari posyandu.

“Di sini kita memperoleh kemudahan dalam mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita. Pertumbuhan anak balita kita bisa terpantau sehingga tidak menderita kurang gizi,” katanya.

“Di sini, ibu hamil akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah darah. Kader posyandu Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh kembang anak balita dan kesehatan ibu,” tambahnya.

Pembinaan posyandu di Dusun Penyangget Desa Senteluk kali ini menyasar 68 orang Kepala Keluarga, 16 bayi, 56 balita, 60 orang lanjut usia serta 7 orang ibu hamil.

Di hari kedua pembinaan ini, TP-PKK Lobar juga didampingi anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Lobar, Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Lobar, Tim dari Dinas Kesehatan Lobar, anggota PKK Desa, para kadus, tokoh masyarakat dan tokoh agama. (Humas Lobar)

Sumber : http://humas.lombokbaratkab.go.id/khairatun-posyandu-berperan-penting-kurangi-kematian-ibu-hamil/

TP-PKK LOMBOK BARAT MOTIVASI PARA KADER DI DESA PAKUAN

Giri Menang, Senin 4 Maret 2019 – Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Lombok Barat Hj. Khairatun Fauzan Khalid melakukan pembinaan kepada TP-PKK di Desa Binaan yang berada di Dusun Kumbi Desa Pakuan, Senin (4/3).

Dalam kesempatan itu, Hj. Khairatun menyampaikan timnya mengadakan Pembinaan Posyandu yang merupakan salah satu dari 10 Program Pokok PKK di pokja IV di bidang kesehatan dengan program unggulan sebagai program prioritas antara lain pola asuh anak dan remaja dengan penuh cinta kasih dalam keluarga. Tujuannya untuk meningkatkan keaktifkan posyandu di tingkat desa.

“Kita turun bersama Tim Penggerak PKK melakukan pembinaan posyandu kepada anak balita dan ibu hamil. Termasuk kesehatan kepada masyarakat yang lansia,” katanya.

“Saya menghimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan dengan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) mulai dari cek kesehatan secara teratur, hindari asap rokok, rajin berolahraga, diet seimbang dan istirahat yang cukup,” lanjutnya menambahkan.

Pembinaan posyandu di Dusun kumbi Desa Pakuan kali ini menyasar 80 orang Kepala Keluarga, 14 bayi, 66 balita, 60 orang lanjut usia serta 9 orang ibu hamil.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Lobar, Tim dari Dinas Kesehatan Lobar, anggota PKK Desa, para kadus, toloh masyarakat dan tokoh agama.

TRADISI NYONGKOLAN RAMAIKAN MILLENIAL ROAD SAFETY FESTIVAL DI LOMBOK BARAT

Giri Menang, Minggu 3 Maret 2019 – Kepatuhan masyarakat terhadap berlalulintas masih rendah. Hal itu terlihat dari seringnya masyarakat melanggar rambu-rambu lalu lintas dan penggunaan jalan yang tidak tepat. Di jalan Baypass contohnya. Banyak pengendara motor sering menggunakan jalur cepat yang mestinya menggunakan jalur lambat. Tidak jarang hal tersebut mengakibatkan kecelakaan.

Hal itu disampaikan Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid saat menghadiri Millennial Road Safety Festival di Depan Kantor Polsek Gerung, Minggu (3/3).

Bupati menilai, faktor ketidakpatuhan berkendara disebabkan banyak masyarakat belum tahu cara berlalulintas yang baik dan benar serta kurangnya kesadaran berlalulintas.

Berdasarkan data Intergated Road Safety Management System (IRSMS) sepanjang tahun 2018, sebanyak hampir 30.000 kecelakaan terjadi di Indonesia.
Sekitar 50-60 persen melibatkan kaum milenial, yang termasuk dalam usia produktif rentan yakni usia 17-35 tahun.

Melalui kegiatan ini bupati berharap dapat menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya tertib dalam berlalu lintas khususnya kaum milenial.

“Kaum millennial bisa sadar dan dapat menjadi contoh dalam berlalulintas yang baik dan benar sesuai harapan pemerintah dan kepolisian,” harapnya

Millenial Road Safety Festival secara serentak digelar di seluruh kabupaten/kota di NTB hari ini. Namun ada yang unik dalam gelaran Millennial Road Safety Festival yang diselenggarakan Polres Lobar ini, yakni puluhan pasang pengantin melaksanakan tradisi Nyongkolan.

Peserta Nyongkolan ini merupakan para pengantin yang sebelumnya mengikuti Isbat Nikah yang diselenggarakan Polres Lobar beberapa waktu lalu. Ada 53 pasang pengantin resmi ditambah beberapa pasang pelajar yang juga ikut meramaikan Nyongkolan.

Para peserta dilepas dari Monumen Koperasi yang berlokasi di simpang lima Gerung menuju Polsek Gerung. Para peserta disambut Bupati H. Fauzan Khalid, Kapolres AKBP. Heri Wahyudi dan Wakil Bupati Lombok Barat terpilih Hj. Sumiatun di depan masjid Baital Atiq Gerung.

“Khusus di Lombok Barat, acara Milennial Safety Festival dikemas dengan tradisi nyongkolan yang dianggap tidak memiliki kaitan. Tetapi kita ingin mengenalkan cara nyongkolan kepada masyarakt dengan benar, karena sering tradisi Nyongkolan disalahgunakan dan menimbulkan kerawanan terhadap ketertiban masyarakat berlalulintas,” jelas Kapolres Lobar AKBP Heri Wahyudi.

Sebelumnya Polres Lobar juga telah menggelar berbagai rangkaian kegiatan Milennial Safety Road Festival sejak 9 Februari lalu. Di antaranya penelenggaraan Isbat Nikah yang diikuti 53 pasangan pengantin, jalan santai yang di ikuti oleh pelajar se-Lobar, senam kolosal, touring dengan melibatkan klub motor, dan pembagian door prize kepada kaum millennial.

Kegiatan ini ternyata mendapat tanggapan positif Museum Rekor Indonesia (MURI). Perwakilan MURI, Ridho Alamin dalam kesempatan itu menilai Polres Lobar sukses menggelar kegiatan dengan Nyongkolan atau arak-arakan pengantin baru pertama di dunia sebanyak 53 pasang pengantin baru. (Humas Lobar)

Sumber : http://humas.lombokbaratkab.go.id/tradisi-nyongkolan-ramaikan-millenial-road-safety-festival-di-lombok-barat/

1 61 62 63 64 65 242