Kabupaten Lombok Barat

Azim Premji, Muslim Terkaya Dunia yang Patut Ditiru

Oleh Muhammad Busyairi

Staf Humas Pemerintah Kabupaten Lombok Barat

India merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar kedua di dunia setelah Republik Rakyat Cina (RRC) yaitu sekitar 1 miliar jiwa. Sedang RRC sendiri mencapai 1,25 miliar jiwa. Mayoritas penduduk India beragama Hindu sementara penduduk Islam hampir 20%. Tidak sedikit dari orang-orang India yang menjadi orang-orang tersukses dunia. Dalam jajaran orang-orang terkaya di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 lalu misalnya, empat dari posisi 10 teratas ditempati oleh orang-orang India. Sedang secara keseluruhan, India berhasil menempatkan 53 orang-orang kayanya dalam jajaran prestisius tersebut. Salah satu orang terkaya dunia yang berasal dari India adalah seorang muslim yaitu Azim Premji. Azim Hashim Premji adalah seorang pengusaha sukses yang pernah beberapa kali menduduki peringkat pertama orang terkaya di India (1999-2005). Dan tahun 2011 inipun dia masih masuk jajaran 5 besar orang terkaya India pada posisi ke-3 dan  masuk posisi 36 dunia.  Sehingga tak salah ia mendapat julukan “Bill Gates”nya India.

Beberapa prestasi yang telah diraih oleh Azim Premji di antaranya pengusaha muslim terkaya di dunia versi Wall Street Journal dan urutan ke-21 “Orang Terkaya di Dunia” versi Forbes 2007. Selain itu Business Week juga pada Juni 2007 menempatkannya sebagai salah satu dari 30 Pengusaha Terhebat Sepanjang Masa. Tahun 2003, Majalah Forbes memasukkannya sebagai salah satu dari 10 orang di dunia yang  paling mampu membuat perubahan serta penghargaan-penghargaan..

Keberhasilan pria yang sekarang berusia 66 tahun ini tentu saja tidak diraihnya secara kebetulan melainkan dengan perjuangan keras. Tahun 1966 ayahnya yang berkedudukan sebagai Direktur Utama Vanaspati, perusahaan keluarga yang bergerak di industri pertanian, khususnya minyak goreng dari biji bunga matahari, meninggal dunia. Premji yang saat itu baru berusia 21 tahun dan sedang kuliah di Universitas Stanford Amerika Serikat mengambil jurusan Teknik Elektro, diharuskan pulang ke India untuk menggantikan ayahnya. Awalnya banyak yang meragukan kemampuan Premji karena usia yang masih terlalu muda dan miskin pengalaman. Tapi keraguan itu akhirnya terbantahkan. Premji pintar membaca peluang.

Memasuki periode 1980-an, Premji mengubah bisnis minyak goreng ke produk-produk seperti sabun perawatan rambut, sabun bayi, dan komponen untuk mesin hidrolik yaitu silinder hidrolik. Dan pada tahun 1997, Azim mengubah nama perusahaan menjadi Wipro Products Limited lalu memfokuskan pada pembuatan software Teknologi Informasi (IT). Adapun prestasi sekaligus predikat yang telah diraih oleh Wipro Ltd. di antaranya yaitu  penyedia jasa Penelitian dan Pengembangan,  Research and Development (R&D) independen terbesar di dunia. Wipro juga merupakan salah satu dari 3 besar penyedia jasa BPO (Business Process Operation) di dunia. Pendapatan pertahun Wipro Ltd. mencapai 2,4 miliar Dolar AS. Pada tahun 2006, Wipro Ltd. menempati urutan ke-7 dalam daftar 100 perusahaan outsourcing paling terkemuka di dunia. Perusahaan jasa software pertama di dunia yang meraih SEI CMM Level 5 yaitu level tertinggi dalam kategori layanan.  Organisasi pertama di dunia yang mendapatkan PCMM (People Capability Maturity Model) Level 5 serta Perusahaan pertama di luar AS yang menerima IEEE Software Process Award. Wipro Ltd. bukan hanya perusahaan IT terbesar di India tapi juga salah satu yang terbesar di dunia. Total keuntungan pribadi Premji melalui Wipro Ltd. pernah mencapai USD 18,5 atau sekitar Rp. 170 triliun.

Ada beberapa hal yang bisa kita ditiru dari sosok seorang Azim Premji. Pertama, terutama bagi para pengusaha dan calon pengusaha. Dalam bidang usaha bisnis, enterpreneur sejati ini menyarankan beberapa hal untuk bisa berhasil. Pertama, punya mimpi. Mimpi menurutnya merupakan motivasi dari dalam diri kita yang paling berpengaruh. Prestasi besar yang diraih tercipta dua kali yaitu pertama di dalam mimpi (ide) dan kedua dalam wujud nyata.  Kedua, tetaplah konsisten meskipun rintangan menghadang. Saat keadaan bertambah parah ada dua pilihan yaitu menyerah atau membiarkan kegagalan menjadikan Anda lebih kuat. Perbedaan antara sukses besar dan sukses sedang bukan pada bakat atau intelektualitas tapi pada ketekunan dan kemauan keras. Ketiga, jangan pernah takut mengakui ketidaktahuan (kebodohan). Selain kita harus mengetahui apa keahlian kita, kita juga harus tahu pada bagian apa kita kurang mahir. Seperti apa yang dikatakan oleh filsuf Socrates “ Semua yang saya tahu adalah yang tidak saya tahu (All I know is that I don’t know).” Selain karena kebijaksaan, orang akan menghormati Anda karena kejujuran (People will respect you for your honesty, if not your wisdom). Keempat, berkontribusilah dalam segala situasi. Satu-satunya cara untuk tetap belajar adalah dengan memberi kontribusi. Anda tidak harus menjadi pemimpin setiap saat. Saat sekumpulan burung terbang jauh membentuk formasi, setiap burung akan bergantian memimpin di depan, sehingga tak satu burungpun yang terlalu lelah dan formasi akan tetap bisa dipertahankan. Setiap orang itu penting. Tidak masalah Anda itu memainkan violin, seruling atau drum, Anda tetap bagian dari sebuah orkestra. Kepemimpinan sebenarnya bukanlah tentang menggerakkan kekuasaan tapi mengenai kontribusi. Dan itu akan terjadi kalau Anda menyadari bahwa kepemimpinan bukanlah hak istimewa (privilege) tetapi sebuah tangggung jawab.

Kelima, lakukan segala hal dengan target hasil yang sempurna (excellence). Kesempurnaan tidak dapat diraih dengan sertifikat (ijazah) tapi lahir dari hasil semua usaha melakukan yang terbaik. Keenam, selain menjalankan karir dengan serius, jangan bawa diri Anda terlalu serius juga. Anda harus tertawa dan bercanda setiap hari. Ketujuh,  terimalah umpan balik (feedback) sekalipun itu berupa kritik. Dan terakhir, kemenangan bukanlah mengenai mengalahkan orang lain melainkan tentang merenggangkan keterbatasan kita. Sekali kita merengganggkannya, kita akan tahu hal yang paling potensial dalam diri kita. Akhirnya perubahan itu bukan cuma keberhasilan menggapai dan menggunakan potensi diri tapi tapi juga mereka yang bekerja dengan kita.

Kedua, Azim Premji adalah orang yang dermawan. Dia tidak pelit tapi selalu hemat dan sederhana dalam kehidupan sehari-harinya. Pada tahun 2001, dengan dana pribadi bukan dana perusahaannya dia mendirikan Yayasan Amal Azim Premji (Azim Premji Foundation), sebuah organisasi nirlaba, dengan misi mencapai universalisasi pendidikan bagi anak-anak miskin. Yayasan tersebut bekerja pada skup pendidikan dasar guna mengembangkan konsep-konsep yang bermanfaat dalam perubahan sistemik pada 1,3 juta sekolah di India. Tidak tanggung-tanggung  dia telah dan akan menyumbang hingga USD 2 miliar atau sekitar Rp.19 triliun untuk lebih dari 2,5 juta anak India, menjadikannnya penyumbang terbesar dalam sejarah India.

Ketiga, Premji adalah orang yang rendah hati, tidak angkuh meskipun kondisinya sebagai multimiliarder memungkinkannya untuk itu. Kendaraannya hanya Sedan Ford Escord produksi tahun 1995. Dia sering berjalan kaki atau naik angkutan umum. Dia juga di perusahaannya sebagai CEO tidak memiliki tempat parkir khusus. Dia juga sering naik pesawat kelas ekonomi dan saat di bandara ketimbang dijemput mobil perusahaan lebih memilih naik angkutan umum atau taksi.

Keempat, dia anti suap. Tidak ada toleransi bagi pemberi dan penerima suap. Pernah suatu ketika ada karyawannya yang diketahui menerima suap, Premji langsung memecatnya. Sebagaimana Sabda Rasulallah Muhammad SAW. Abdullah Bin Umar berkata “Rasulallah mengutuk penyuap dan penerima suap (HR. Abu Daud dan At-Turmudzi).

Azim Premji dan Identitas Keislamannya

Identitas Premji sebagai seorang muslim tidak serta merta menghalanginya dalam membangun toleransi dengan umat lain terutama umat Hindu India. Dia bisa menempatkan diri sebagai warga yang minoritas. Premji bahkan jarang menyebut diri sebagai muslim tapi lebih sering sebagai orang India. Dari sekitar 70.000 karyawannya, hanya sedikit muslim dan melakukan perekrutan secara professional dan dengan pertimbangan ekonomi bukan keyakinan. Dalam jajaran pimpinan top perusahaannya juga tidak banyak yang sekeyakinan dengan Premji. Sehingga banyak orang yang menyebutnya sebagai seorang muslim yang sekuler. Tapi bagi penulis, itu adalah salah satu pilihan di antara beberapa pilihan yang bisa dipilih oleh seorang umat Islam dalam pergaulan di tengah dunia yang beragam, yang tidak hanya diisi oleh orang-orang Islam tapi berbagai macam manusia dengan berbagai macam keyakinannya termasuk keyakinan yang tidak memiliki keyakinan (atheis). Kalau kita berhitung, penduduk dunia sekarang telah mencapai angka 7 miliar. Dan umat Islam berjumlah 1,57 miliar atau sekitar 23,4% dari total penduduk dunia. Penduduk Islam dunia terbesar ada di Benua Asia yaitu sekitar 60% bukan di Timur Tengah atau Arab. Sedang negara yang memiliki jumlah penduduk Islam terbesar di dunia adalah Indonesia yaitu sekitar 203 juta jiwa atau 13% dari seluruh penduduk Islam dunia. Kondisi ini seharusnya menyadarkan kita bahwa untuk mencapai perdamaian dunia, tidak terjadi perang, adalah dengan cara saling bekerjasama dan membangun toleransi yang kokoh di antara kita yang berbeda. Masih ada sekitar 5,43 miliar penduduk dunia di luar Islam yang seharusnya kita jalin persahabatan dengan mereka selama itu masih bisa dilakukan.

Pilihan Premji untuk tidak terlalu menonjolkan keislamannya adalah tepat, di tengah negara yang rentan dengan isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA), maka mengutamakan persamaan ketimbang menonjolkan perbedaan adalah suatu keharusan.

Apakah itu berarti Azim Premji bukan seorang muslim yang taat beragama?. Azim Premji adalah pemeluk Islam yang taat. Dia mendirikan shalat 5 waktu dan olahraga sehabis shalat shubuh.  Bahkan suatu ketika dia ditanya rahasia kesuksesannya menjadi muslim terkaya dunia tahun 2007 mengalahkan para ”juragan minyak” dari negeri Arab, Azim Premji mengaku rahasia kejayaannya, yaitu: Jangan tinggalkan sholat dhuha! “Barangsiapa yang berwudhu lalu masuk ke masjid untuk melakukan sholat dhuha maka dialah yang paling dekat dengan kejayaannya” [HR.Muslim]. ***