Kabupaten Lombok Barat

BANGKITKAN PARIWISATA, PEMKAB LOMBOK BARAT SIAPKAN EMPAT BIG EVENT

Giri Menang, Sabtu 22 September 2018 – Industri pariwisata Lombok khususnya di Senggigi Lombok Barat pasca gempa hampir sembilan puluh persen kolaps. Hanya beberapa hotel yang berani buka walaupun bisa dikatakan belum sepenuhnya efektif. Sebelumnya, Senggigi dinilai sebagai kawasan wisata yang sangat representatif dengan berbagai fasilitas untuk kebutuhan wisatawan.

Untuk memulihkan dunia pariwisata pasca gempa, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) sudah menyiapkan empat event wisata besar. Event pertama yang digelar melalui Dinas Pariwisata Lobar yakni Festival Pesona Senggigi 2018. Festival bertema “Rowah Asuh Gumi” ini berlangsung pada Jum’at-Sabtu (21-22/9/2018) di Pasar Seni Senggigi.

“Masyarakat NTB khususnya Lombok Barat dilanda gempa yang akibatnya industri pariwisata sempat mati suri. Dengan kegiatan ini kita siap bangkit kembali dan membangun industri pariwisata lebih maju lagi,” kata Bupati H. Fauzan Khalid membuka Festival Pesona Sengigi 2018, Jum’at (21/9).

Pembukaan diawali dengan zikir dan doa. Harapannya untuk menghilangkan bala dengan harapan Lombok dapat segera pulih dan bangkit kembali.

“Festival Senggigi dengan tema ‘Rowah Asuh Gumi’ ini kita Roah yakni mohon ampun dan minta maaf kepada Allah SWT dan menyampaikan kepada Allah SWT bahwa kita siap kembali merubah diri menjadi lebih baik lagi,” tambah bupati.

Untuk menghibur masyarakat sekaligus sebagai trauma healing, Festival Senggigi dikemas dengan balutan budaya khas Lombok. Mulai dari Bazaar, Festival Tari Daerah, aneka lomba, atraksi dan hiburan.

Ditambahkan bupati, event selanjutnya yang disiapkan Pemkab Lobar antara lain Mekaki Marathon yang akan digelar 28 Oktober 2018. Untuk Mekaki Marathon 2018 akan dilaunching bersama Menteri Pariwisata saat Car Free Day 30 September mendatang di Jakarta. Soft launchingnya sendiri sudah dilakukan sejak bulan Juli lalu. Saat ini ratusan runners sudah terdaftar dan siap kembali menaklukan Mekaki.

Selanjutnya, Pemkab Lobar akan kembali menggelar Senggigi Jazz di bulan November dan ditutup dengan ritual budaya Perang Topat.

“Besok saya minta agar Perang Topat selain menyampaikan sinyal bahwa Lombok Barat aman damai dan kaya dengan budaya, kami ingin agar beri sinyal ke dunia luar bahwa Lombok Barat sangat mencintai dan menghormati kebhinekaan,” pungkasnya.

Seluruh rangkaian event yang disiapkan Pemkab Lobar menjadi genderang kebangkitan pariwisata di NTB khususnya Lombok Barat. Diharapkan masyarakat dapat membantu pemerintah bersama-sama membangun Lombok seperti sedia kala.