Pada kesempatan ini, ada satu hal yang membuat Bupati Zaini salut yaitu beberapa bait syair Mars Ponpes Al-Hamidiyah yang dinyanyikan beberapa santriwati. Syair Mars yang dibuat oleh seorang siswa SMP Ponpes itu menurut bupati menunjukkan bahwa anak tersebut berpikir jauh ke depan.“Ada pesan moral, santri tersebut memiliki pemikiran jauh ke depan yaitu ekstrapolasi masyarakat yang akan lahir dari Al-Hamidiyah,” ujar bupati salut.
Pertama, pada bagian syair yang berbunyi patuhi semua perintah gurumu agar mendapatkan ilmu yang berkah. Memang menurut bupati, gurulah yang telah melahirkan seseorang yang menjadi presiden, gubernur, bupati. Dia kemudian mengutip apa yang pernah disampaikan Prof. Daud Yusuf bahwa profesi di dunia ini sebenarnya hanya 2 yaitu pertama guru dan yang kedua profesi lain-lain. Profesi lain-lain ini ada karena adanya guru.
Syair kedua yaitu bangkit berjuang di Al-Hamidiyah untuk memperoleh ilmu dunia akhirat. Bupati Zaini dalam hal ini salut dengan Ponpes Al-Hamidiyah yang cukup berbeda dengan ponpes-ponpes lainnya yaitu tidak ada Madrasah Ibtidaiah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) maupun Madrasah Aliyah (MA.) Yang adalah SMP dan SMK. Hal ini menunjukkan Ponpes tidak hanya fokus pada ilmu-ilmu agama saja tetapi ada keseimbangan antara ilmu agama untuk bekal akhirat dan pengetahuan umum untuk dunia.
Bangku sekolah, Ponpes menurut Zaini adalah tempat mencetak generasi masa depan. “Mari kita menanam investasi di Ponpes, investasi untuk masa depan,” ajak bupati. Kepada para santri bupati juga mengajak untuk tidak menyianyiakan waktu yang ada.
Sebagaimana diketahui, dari ucapan selamat datang Ponpes Al-Hamidiyah TGH. Lalu Murat, SH, disebutkan bahwa Ponpes Al-Hamidiyah adalah Ponpes Terpadu yang memiliki SMP dan SMK. Terpadu dengan tujuan membentuk anak-anak calon ustaz, calon ulama. Intelektual yang ulama.
Untuk pelajaran agama (diniyah) diberikan sore dan malam hari serta pembinaan selama 24 jam. Dengan demikian menurutnya agama dan umum bisa dikuasai.
Sementara itu, Ketua Baznas Lobar TGH. Muhlis Ibrahim dalam perkenalan Baznas memuji Bupati Zaini karena rajin turun ke masyarakat. “Bupati adalah seorang pemimpin yang ideal karena memenuhi tiga kriteria,” ujar TGH Muhlis lalu menyebut kriteria yang dimaksud yaitu rajin turun ke bawah, mau belajar dari masyarakat serta hidup bersama masyarakat.
“Kami (Baznas Lobar, red) merasa ada Waskat (pengawasan melekat) dengan keikutsertaan bupati,” ucap TGH Muhlis bersyukur. Keikutsertaan bupati menurutnya akan mencegah tindakan-tindakan yang tidak diinginkan seperti pemotongan dana bantuan.
Sebelum pemberian santunan, bupati menyempatkan untuk mengetes kemampuan Bahasa Inggris dua santri, putra dan putri. Keduanya, karena menjawab benar dan hampir benar diberi hadiah masing-masing Rp 50 ribu oleh bupati.
Terakhir yaitu pemberian bantuan kepada yang berhak menerimanya di antaranya Ponpes Al-Hamidiyah, Al-Islahuddiniy, Nurul Hakim, Nurul Madinah. Juga beberapa Panti Asuhan seperti Al-Isti`anah, Ashabul Hilm. Tidak ketinggalan untuk beberapa siswa/mahasiswa miskin berprestasi yang ada di dua kecamatan yaitu Kediri dan Kuripan. Dana tersebut bersumber dari dana Baznas Lobar yang dikumpulkan dari para PNS se-Lobar. (Muhammad Busyairi/Romiadi Kurniawan)