Pada Bimtek ini menghadirkan pembicara H. Nur Zohri, Kabid Sarana Prasarana Dinas Pertanakbun dengan materi Kebijakan Pembangunan Pertanian Di Lombok Barat dan Sanusi dari Dinas Pariwisata Lombok Barat dengan materi peluang pengembangan sektor pariwisata di Lombok Barat.
Nur Zohri dari Dinas Pertanakbun Lombok Barat mengutarakan, NTB termasuk di dalamnya Kabupaten Lombok Barat dinominasikan sebagai daerah lumbung pangan nasional pada urutan kelima setelah Jatim, Jateng, Jabar dan Sulsel. Program pembangunan pertanian yang tengah digalakkan pemerintah dengan strategi pembangunan termasuk di sektor pertanian dimulai dari desa. Karena itu di Lombok Barat berbagai upaya ekstensifikasi dan intensifikasi pembangunan pertanian menuju swasembada pangan berkelanjutan terus dilakukan.
Hanya saja kehendak membangun pertanian untuk meningkatkan nilai tambah secara ekonomi bagi masyarakat khususnya petani sangatlah ironis. Ironinya lahan pertanian semakin menyusut kalau tidak dikatakan berkurang. Semakin tingginya pertumbuhan penduduk diiringi dengan pembangunan fhisik baik untuk alokasi perumahan dan ataupun sarana pendidikan, perkantoran semakin menyempitkan lahan pertanian. Di satu sisi pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah tidak sebanding dengan ketersediaan lahan yang cukup untuk memproduksi hasil pertanian tanaman pangan khususnya beras.
“Karena itu saya berharap kepada KIM Lombok Barat untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat termasuk petani kecuali untuk terus-menerus bekerja keras meningkatkan hasil produksi pertanian, juga mengawasi lahan pertanian yang beralih fungsi,” kata Nur Zohri.
Sementara itu Sanusi dari Dinas Pariwisata mengetengahkan pariwisata dijadikan lokomotif pembangunan nasional dalam meningkatkan ekonomi masyarakat dalam mencapai kesejahteraannya. Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Lombok Barat secara terus-menerus melakukan berbagai trobosan agar pariwisata lebih dipacu pengembangannya mengingat sektor yang satu ini menjadi prioritaskedua pembangunan di Lombok Barat setelah sektor pertanian. Sektor pariwisata bisa bersinergi dan saling melengkapi untuk bersama-sama mencapai kemajuannya.
Pada kesempatan tersebut Sanusi juga mensosialisasikan program desa wisata yang tengah digalakkan oleh Pemerintah Daerah. Latar belakangnya, desa wisata memiliki banyak potensi unggulan dan karakteristik yang khas dan berbeda untuk diangkat dan dikembangkan menjadi destinasi wisata baru yang bisa mendatangkan wisatawan semakin banyak. Di Lombok Barat saja hingga saat ini berdasakan Perbup yang sudah ditandatangani sejak 5 September 2016 lalu terdapat 12 desa wisata yang sudah ditetapkan di Lombok Barat. Ke 1 desa wisata ini terbagi menjadi desa wisata lingkungan, desa wisata budaya dan desa wisata bahari. “Kami berharap dari Dinas Pariwisata bisa bekerjasama dengan KIM dalam hal promosi desa wisata yang disampaikan melalui media sosial yang dimiliki KIM Lombok Barat,” sarannya. (her/humas)