Kabupaten Lombok Barat

BPBD Ajukan Bantuan ke Pusat

GIRI MENANG-Pemkab Lombok Barat (Lobar) bergerak cepat menangani korban bencana puting beliung beberapa waktu lalu. Untuk rekontsruksi atau perbaikan 118 rumah warga yang rusak, pemkab melalui BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Lobar tengah mengajukan proposal ke pemerintah pusat dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Proposal pengajuan perbaikan tersebut sedang dibuat,” kata Kepala BPBD Lobar H Ahmad Zaini kemarin.

Dijelaskan, pihaknya masih belum bisa memastikan berapa angka pasti kerugian akibat bencana puting beliung yang menyebabkan 118 rumah warga rusak. Namun menurut perkiraannya, kerugian menyentuh puluhan juta rupiah. Untuk mendapatkan jumlah pasti, pihaknya masih menunggu data dari pihak desa. Semua rumah warga yang rusak akan diberi bantuan saat rekonstruksi nanti.

Bentuk bantuan berupa bahan material untuk memperbaiki ataupun membangun rumahnya kembali. “Kita belum bisa pastikan berapa jumlah pastinya, tapi perkiraan kami sekitar puluhan juta,” katanya.

Zaini menjelaskan, baru dua desa yang masuk data terkait jumlah kerusakan ke BPBD, yakni Desa Merembu dan Desa Kediri Selatan. Saat ini, timnya terus turun ke lapangan un­tuk melakukan pemulihan dan mendata jumlah kerusakan. Setelah memperoleh data dari desa, BPBD akan turun ke lapangan untuk melakukan verifikasi kembali terkait data yang diberikan oleh desa. “Sudah ada tim yang turun untuk memastikan data dari desa,” bebernya.

Data sementara yang diperoleh BPBD hasil rekapan di tingkat desa, di Kecamatan Kediri terdapat 71 rumah terdiri dari Desa Kediri Selatan sebanyak 34 rumah, Jagaraga Indah 37 rumah.

Di Labuapi, terdiri dari Desa Merembu sebanyak 4 rumah mengalami kerusakan. Di Kuripan, sebanyak 9 rumah rusak parah di Desa Jagaraga. Sedangkan di Kecamatan Narmada, Desa Sembung terdapat 34 rumah mengalami kerusakan.

Untuk memenuhi kebutuhan dasar korban, BPBD dan Dinas Sosial Lobar mendrop logistik kepada korban. Logistik yang didrop berupa makanan siap saji, mie instan dan selimut serta peralatan lainnnya. Pihak terkait juga telah membangun tenda di sejumlah titik di lokasi bencana terparah seperti Kediri dan Jagaraga serta di Narmada.

Sumber: Lombok Post, Sabtu 9 Nopember 2013