Batulayar- Diskominfotik – Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid melakukan peletakan batu pertama pada pembangunan masjid Nurul Yakin yang berlokasi di dusun kedondong Atas Desa Pusuk lestari kecamatan Batulayar. Kegiatan ini berlangsung pada Jum’at (08/07/2022). Kehadiran Bupati dan sejumlah tamu undangan terasa sangat spesial karena lokasi pembangunan masjid ini terletak di pedalaman dengan jalan yang sempit namun tetap beraspal Hotmik sehingga transportasi yang paling cepat menuju ke wilayah tersebut adalah sepada motor.
Untuk menuju lokasi ini Bupati dan rombongan pun harus dibonceng menggunakan sepada motor. Hal ini karena akses jalan yang relatif kecil. Walaupun demikian sejumlah tokoh dan pejabat tetap hadir di Lokasi ini. Antara lain Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Anggota DPRD Lombok Barat Zulfahmi, Camat Batulayar Afgan Kusumanegara, kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga dusun kedondong Atas. Pada kesempatan ini Bupati Lombok Barat bersama Camat Batulayar melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan masjid Nurul Yakin.
Dalam sambutannya Bupati Lombok Barat H.Fauzan Khalid menyampaikan bahwa membangun masjid tidak hanya secara fisik saja melainkan harus dilakukan dengan niat yang baik , ikhlas dan tulus. Hal ini sangat penting agar masjid yang kita bangun bersama memperoleh rahmat dan berkah dari Allah SWT. Ia juga mengatakan bahwa niat yang ikhlas dan tulus dan dukungan yang besar dari semua masyarakat menjadi salah satu faktor penting yang dapat memperlancar proses pembangunan masjid. “Pembangunan masjid tidak semata untuk bergaya saja akan tetapi memiliki banyak manfaat bagi masyarakat karenanya bangunan masjid harus layak huni dan bisa menampung warga masyarakat” ujarnya.
Bupati dua Periode yang sukses membawa IPM Lombok Barat menempati urutan keempat di Nusa Tenggara Barat ini mengajak semua pihak untuk menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan masyarakat. Hal ini menurut Fauzan Khalid sangat penting agar masjid tetap ramai dan dapat memberdayakan masyarakat.
Ia mengatakan bahwa selain digunakan untuk kegiatan keagamaan, masjid juga dapat dijadikan tempat pertemuan, rapat, mengaji, majelis Ta’lim dan kegiatan sosial keagamaan lainnya. Dalam kesempatan ini ia juga menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa dalam proses pembangunan masjid ini membutuhkan kebersamaan, kolaborasi dan gotong royong. Hal tersebut menurutnya akan memudahkan masyarakat dalam membangun masjid.
“Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga dapat menjadi pusat kegiatan dan pemberdayaan masyarakat seperti tempat rapat warga, majelis ta’lim, tempat mengaji. Tentu ini memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Karenanya dalam proses pembangunan masjid ini dibutuhkan kebersamaan, kolaborasi dan gotong royong sehingga pembangunan masjid dapat berjalan dengan lancar dan baik” ujarnya.
Dalam sambutannya Bupati juga menyampaikan pesan kepada masyarakat tentang gerakan anti merariq kodeq atau gamak. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya pernikahan dini di masyarakat yang berpotensi menyebabkan timbulnya masalah ekonomi, sosial dan kesehatan. Ia mengajak masyarakat agar menikah sesuai dengan aturan perundang yang berlaku. Hal ini juga sebagai upaya agar anak anak tidak putus sekolah. Selain itu hal ini juga sebagai antisipasi untuk mencegah terjadinya kasus stunting di Lombok Barat. “Tentu ini semua dimaksudkan agar masyarakat tetap sehat dan mencegah terjadi efek atau dampak negatif dari pernikahan dini. Selain itu hal ini juga sebagai upaya kita semua untuk menurunkan angka stunting di Indonesia khusus Lombok Barat” ujarnya. (Diskominfotik/Fyan/Ria).