Itulah pesan verbal dan simbolik jika kita ingin hidup lebih sejahtera, lebih baik dan lebih mapan. Kemiskinan merupakan cerita kelam yang sudah waktunya ditenggelamkan. Caranya tentu dengan mengelola maksimal dan memberikan sprit sumberdaya para nelayan untuk tetap bermuara pada hasil laut yang tak akan habisnya. Berbagai jenis ikan hasil tangkapan dari laut seminal, tuna, cakalang, cumi, berbagai jenis udang, kepiting, tengiri, layang bahkan mutiara sekalipun sebenarnya merupakan sumber kekayaan yang tak pernah habis sepanjang masa.
“Untuk mendapatkan semua itu masyarakat harus memiliki kemampuan dasar, memiliki ilmu dengan cara bersekolah. Dengan sekolah kita memiliki keterampilan dan jadi cerdas. Punya keterampilan kita bisa memperoleh dan bahkan menciptakan lapangan verja sendiri. Dengan bekerja kita bisa menghasilkan uang yang bisa kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan harí-hari. Jika itu semua terjadi maka kitya bisa hidup menjadi lebih layak dan mapan. Sebaliknya jika tak bersekolah akan menjadi kerugian besar bagi diri sendiri bahkan masyarakat, apalagi hendak mengelola laut yang sudah tersedia dengan sumberdaya hayatinya yang demikian melimpah,” kata Bupati Lombok Barat, Dr. H. Zaini Arony dihadapan 750-an lebih masyarakat nelayan se-Lombok Barat ketika menhyerahkan bantuan sarana dan parasarana sekaligus peresmian proyek-proyek pembangunan kelautan dan perikanan kabupaten Lombok Barat tahun 2012, di Tawun, Sekotong Barat, (19/12)-2012 hari ini.
Adapun proyek yang diresmikan Bupati Lobar sebagimana dilaporkan Kadis Kelautan dan Perikanan Lobar, Ir. Hasbullah diantaranya, keramba jaring apung budidaya ikan kerapu senilai Rp. 1,23 Milyar, perahu program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan(PUMP) Tangkap dan perahu untuk kebun bibit rumput laut.
Selanjutnya bantuan yang diberikan Bupati diantaranya, kapal INKA Mina 30 GT kepada KUB Meninting Bangkit senilai Rp. 1,327 M. BLM Program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kabupaten Lobar kepada Kelompok Mekar Sari, Lembar Selatan senilai Rp. 50 juta. BLM PUGAR kepada Kelompok Garam Bangkit Desa Cendimanik, Sekotong senilai Rp. 46,8 juta, BLM PUMP tangkap kepada KUB nelayan Lemuri II Desa Taman Ayu senilai Rp. 100 juta, BLM PUMP Budi Daya kepada Kelompok Maju Mandiri Desa Bengkel senilai Rp. 65 juta dan BLM program penyediaan air bersih dengan sistem desalinasi lepada kelompok Gili Indah senilai Rp. 1,35 milyar.
Menurut Bupati, kegiatan semacam ini dan kegiatan serupa lainnya dilakukan semata-mata bermuara pada upata meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat menjadi yang lebih baik khususnya para nelayan. Berbagai upaya dan trobosan ke depan yang dilakukan pihaknya selama 3,5 tahun lebih sebagai pemangku amanah di Lombok Barat ini sudah banyak dilakukan. Khusus di sector perikanan dan kelautan, pihaknyu membangun dermaga labuh atau dermaga pendaratan ikan tahun 2012 ini. Dan pada tahun 2013 akan segera diusahakan untuk membangun dermaga di Teluk Sepi. Dengan demikian nelayan tak mengalami kesulitan untuk mengangkut hasil tangkapannya yang selama ini dengan berjalan kaki.
Hal mendasar yang ditekankan Bupati yang saat itu dinobatkan sebagai tokoh pengayom dan pelindung para nelayan tersebut yakni upaya belajar dan peningkatan kapasitas serta kemampuan para nelayan untuk terus mempelajari penerapan alih teknologi di bidang kelautan dan perikanan. Titik tekan yang demikian dipandang strategis oleh Bupati, karena diyakini akan mampu merubah wajah ekonomi masyarakat pesisir (nelayan, red) yang selama ini terkungkung dalam kubangan kemiskinan.
Bupati memberi sprit, jika hasil laut sesungguhnya lebih banyak dan mensejahterakan dari hasil sektor lainnya meski sektor pertanian sekalipun. Alasannya, jika areal kepemilikan lahan pertanian sangatlah terbatas, Namun sebaliknya kawasan pantai tak punya batasan bagi seseorang untuk memilikinya. Semua orang bisa memiliki laut dalam artian bisa mengelola dan mengembangkan usaha dari hasil laut. “Untuk bisa memperoleh hasil laut yang maksimal, haruslah punya sarana dan prasarana. Karena itu Pemda memberikan berbagai sarana dan prasarana penunjang bagi sejmlah kelompok nelayan. Namun perlu diketahui bahwa semua itu dilakukan secara bertahap mengingat keterbatasan anggaran. Namun yakinlah bahwa Pemda akan terus berkesinambungan memberikan bantuan kepada masyarakat nelayan dari tahun ke tahun,” kata Bupati.
Bupati juga memberikan penegasan, jika Lombok Barat ini memiliki wilayah perairan seluas 1.300 km dan wilayah darat seluas 1053 km. Ini merupakan potensi akan kekayaan alam Lobar yang begitu besar. Hanya saja jika para nelayan tak bisa mengelolanya dengan baik, maka nelayan akan selalu hidup dalam balutan kemiskinan.
Terpisah Kepala Dinas Kelajutan dan Perikanan Lombok Barat, Ir. Hasbullah menjelaskan, peresmian dan serah tarima paket proyek pembangunan sektor kelajutan dan perikanan kabupaten Lobar tahun anggaran 2012 ini dimaksudkan untuk mempublikasikan peran aktif pemerintah dalam aspek pemberdayaan, fasilitasi sarana Publik, infrastruktur dan sarana sosial bagi masyarakat pesisir yang terdiri dari nelayan penangkap, pembudidaya ikan, pengolah dan pedagang hasil laut scala kecil yang tersebar di kabupaten Lobar. (her, afgan, romi, ardi)