OPTIMALKAN PAD DARI SEKTOR PARIWISATA, LOMBOK BARAT AKAN BENTUK DMO

Giri Menang, Senin, 2 Maret 2020 – Destination Management Organisation ( DMO) atau Pengelolaan destinasi wisata secara terpadu merupakan struktur organisasi pengelolaan pariwisata. Di dalamnya ada obyek wisata, atraksi wisata, fasilitas wisata, kawasan wisata dan ada masyarakat serta layanan wisata di dalam satu destinasi wisata. DMO ini dinilai penting untuk menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) lebih optimal lagi.

“Sebenarnya kita sudah melaksanakan ini di Senggigi, tetapi kita masih berjalan sendiri-sendiri mungkin nanti DMO ini ada management yang mengelola,” jelas Plt. Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Hj Lale Prayatni dihadapan Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid, Sekda Lombok Barat H Baehaqi dan seluruh pejabat eselon II, III se Lombok Barat pada Rapat Pimpinan (Rapim) II, di Aula Utama Kantor Bupati Lombok Barat, Giri Menang, Senin (2/3).

Lebih jauh Hj Lalel Prayatni yang juga Asisten Bidang Pembangun Setda Lombok Barat ini memaparkan, DMO ini merupakan pembentukan dan pengembangan organisasi tata kelola destinasi pariwisata, apabila DMO ini sebagai penyelenggara tata kelola.

DMO ini bisa juga sebagai penyelenggara tata kelola suatu destinasi, sehingga DMO dipandang sebagai sistem tata kelola.

“Jadi, kita tinggal pilih apakah DMO ini kita yang membentuk ataukah kita buatkan di dalam sistem tata kelola,” jelasnya.

Menurut mantan Kepala Bapenda Lombok Barat ini, DMO ini adalah suatu lembaga yang menyelenggarakan tata kelola destinasi pariwisata secara berkelanjutan, berbasis proses dimulai dari sejak perencanaan hingga operasional serta penataannya.

Lale menegaskan, tujuan dari dibentuknya DMO tidak lain adalah agar destinasi wisata yang ada bisa dikelola secara profesional, bermutu serta memiliki daya saing.

Ke depan rencananya DMO di Lombok Barat akan dibentuk di destinasi pariwisata, seperti di Senggigi dan Sekotong.

” Yang paling penting dari itu semua adalah harus adanya saling koordinasi antar sektor termasuk dengan masyarakat,” harapnya.

Pada Rapim II tersebut juga diekspose Rencana Pengelolaan Management Resiko oleh BPKP Perwakilan NTB, Ekspose Target Kinerja Tahun 2020 oleh Sekretaris Daerah, Ekspose tentang Pembentukan Awik-Awik Desa oleh Asisten Pemrintahan dan Aparatur, Ekspose Hasil Study Tiru Pemda Lombok Barat ke Kabupaten Banyuangi dan DMO dan Evaluasi Realisasi Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Langsung sampai Bulan Februari 2020.

Bupati Apresiasi Inisiasi PPNI Lombok Barat Tempatkan 1 Perawat di Setiap Desa

Giri Menang, 29 Februari 2020-Musda ke VIII Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Lombok Barat digelar Sabtu (29/2) di Jayakarta Hotel, Jalan Raya Senggigi, Desa Batulayar, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat. Musda yang diikuti tidak kurang dari 200 peserta yang terhimpun dalam keanggoaan PPNI Lombok Barat tersebut dihajatkan untuk memilih kepengurusan baru periode lima tahun ke depan.

Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid mengapresiasi pelaksanaan Musda VIII PPBNI Lombok Barat ini. Orang nomor satu di Lombok Barat inipun berharap agar Musda ini bisa menjadi bahan evaluasi dan untuk secara bersama-sama bisa melakukan perbaikan mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga hasil akhir yang ingin dicapai.

“Siapapun yang menjadi pengurus dan bagaimanapun juga harus bisa mengakselarasi program yang sudah ditetapkan bersama sehingga hasilnya jauh lebih baik dari sebelumnya. Dan yang paling penting jangan mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua apalagi untuk seterusnya,” kata dia mengingatkan.

Menyinggung eksistensi perawat di Lombok Barat, terlebih keinginan PPNI Lobar agar di satu desa itu ditempatkan satu perawat, Fauzan memberi analisa, jika jumlah Puskesmas Pembantu (Pustu) yang dibangun sejumlah tenaga kesehatan seperti perawat otomatis mengikutinya.

“Tapi ini bukan sebuah kebijakan, namun setidaknya kita bisa memberikan diskresi sehingga aspirasi dari PPNI yang menginginkan agar satu desa satu perawat bisa kita realisasikan. Saya yakin ini tak berat Yang berat itu satu desa satu dokter. Bisa jadi kalua angaran kita banyak satu dusun satu perawat kalua bisa,” ungkap Bupati disambut tepuk riuh para anggota PPNI Lobar.

Bupati menegaskan, saat ini di Lombok Barat sudah ada 60 Pustu, sudah dipastikan 60 perawat akan terserap di Pustu tersebut. Apalagi direncanakan Pustu di Lombok Barat akan dtambah menjadi 8 Pustu. 68 perawat dipastikan akan terserap ke Pustu dimaksud. Artinya tanpa adanya dikresi dipastikan tenaga perawat akan ditempatkan di Pustu tersebut.

Bupati tidak mentolerir, jika peran tenaga kesehatan termasuk di dalamnya tenaga perawat untuk menghasilkan tenaga-tenaga SDM berkualitas di Lombok Barat. Pemda Lobar saat ini tengah konsen meningkatkan SDM. Meski Lombok Barat masih di urutan ke 4 di NTB pemeringkatan SDM setelah Kota Mataram, Kota Bima dan Sumbawa Barat, namun ia oftimis Lombok Barat akan mampu bertengger di urutan ketiga, bahkan peringkat kedua SDM se NTB.

“Saya yakin untuk peringkat kabupaten di luar kota Mataram dan Kota Bima suatu saat nanti SDM Lombk Barat berada di urutan pertama. Beberpa langkah sudah kita lakukan, termasuk kontribusi PPNI secara maksimalmendongkrak SDM Lombok Barat,” tukas Bupati yang diketahuibegitu bersahaja ini.

Kaitan dengan SDM ini pula, Bupati Lombok Barat mengakuijkasebelumnyatelah mengumpulkan seluruh Kepala Sekolah (Kasek)se Lombok Barat. Dihadapan 400 lebih Kasek se Lombok Barat ia meminta agar para pahlawan pendidikan tersebut membantu Lombok Barat dalam mendongkrak SDM.

Salah satunya dengan mempaket-A-kan, mempaket-B-kan dan memaket-C-kan masyarakat yang belum menamatkan pendidikannya untuk berbagai strata pendidikan tersebut bak SD, SMP ataupun SMA.

“Jadi 1 Kasek atau guru saya minta untuk menuntaskan 3 orang warga yang belum tamat sekolah dengan program paket dimaksud. Saat ini Dinas Dikbud tengah menyusun SOP nya.

Kalau ini bisa kita lakukan maka dari 3.600 guru neger se Lombok Barat, estimasi1 guru mempaketkan 3 orang warga, maka ada 10 ribu warga yang bisa kita tuntaskan jenjang pendidikannyajumlah guru ngeridi Lo. Ini juga berkaitan dengan tingkat raya-rata lama sekolah kita di Lombok Barat masih rendah hanya 6,3 tahun,” ungkap Fauzan.

Bupati juga meminta kepada para guru di Lombok Barat untuk mensosialisasikan program Pemda Lombok Barat “0 Dedoro” kepada kepada para pelajar di sekolahnya untuk menjaga kebersihan. Dengan hidup bersih tentu para pelajar akan memperoleh manfaat kesehatan bagi diri dan lingkungan sekolahnya.

Dalam konteks PPNI di bidang kesehatan, Bupati meminta PPNI juga bisa menjadi pelopor dan contoh sumber keteladanan dalam penanganan sampah atau 0 Dedoro. Bupati juga menyinggung persoalan gizi buruk yang saat ini masih dihadapi Lombok Bart, termasuk angka stunting yang meski terjadi penurunan drastic berdasarkan Sensus Penduduk (SP) online oleh BPS belum lam ini angka stunting di Lombok Barat turun menjad i23 persen dari angka sebelumnya mulaidari 49 tahun 2009, 38 persen tahun 2014.

“Jika dibandingkan dengan angka penurunan stunting di tingkat provinsi NTB sebesar 32 persen dan nasional masih berada di angka 30 persen, justru Lombok Barat berada jauh di bawah angka rata-rata provinsi dan nasional. Keberhasilan ini semua bukan keberhasilan seorang Bupati, DPRD, namun kontribusi tenaga kesehatan termasuk di dalamnya peran PPNI juga cukup diperhitungkan,” kata Bupati.

Keseriusan Pemda Lombok Barat dalam penurunan angka stunting tersebut, Bupati merekomendasikan agar di setiap dua desa se Lombok Barat ditempatkan 1 orang tenaga ahli gizi. Pihaknya berharap agar PPNI secara mandiri memberikan sosialisasi memberikan arahan dan pengetahuan kepada masyarakat.

Bupati juga menepis stigma masyarakat, jika gizi itu haru mahal, mewah bahkan berlebihan. Padahal menurut Bupati, gizi itu banyak diperoleh dari makanan alami yang ada di desa dengan mengatur pola hidup sehat. Sehat itu paralel dengan pola hidupsehat, bukan parallel dengan makanan mewah dan mahal.

“Kita mohon tugas-tugas pemberdayaan dan tugas-tugas tambahan seperti ini bagi PPNI bisa dilakukan dimanapun bertugas dan bertempat tinggal. Dan ingat saya sellau katakan bahwa pendekatan pembangunan yang kita laksanakan berdasarkan rutinitas program kurang begitu berhasil. Namun pendekatakan pembangunan masyarakat yang dilakukan berdasarkan aksi atau gerakan massif justru akan terlihat hasilnya,” ujar dia.

Bupati juga meminta agar Dinas Kesehatan bisa bersinergidengan OPD terkait bahkan di luar OPD untuk bisa mengatasi persoalan-persolan kesehatan di Lombok Barat termasuk stunting, gizi buruk, pendidikan dan lain sebagai upaya Pemda Lobar menuntaskan persoalan yang ada.

“Bahkan saya sudah minta beberapa penyuluh di Kemenag, para Babinsa dan Babinkamtibmas di Polres dan dandim Lombok Barat untuk bisa membahas persoalan dimaksud. Disamping itu juga pola hidup masyarakat yang kurang baik bisa kita arahkan untuk hal-hal positif,” tutup Bupati.

Dalam Musda VIII PPNI LOmbk Bafat tersebut hadir juga Ketua DPRD Lombok Barat Hj Nurhidayah, Ketua Pengurus Wilayah PPNI NTB H Zulhad, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat Hj Made Ambarwati, Ketua DPD II PPNI Lombok Barat H Sulaiman Adam dan 200 peserta Musda.

Sumber : Humas Lombok Barat.

TNI Bantu Rehab-Rekon Lombok Barat, Sekda Beri Apresiasi

Giri Menang – 29 Februari 2020. Dalam rangka percepatan progres rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab-rekon) di Lombok Barat (Lobar) yang masih tersisa beberapa persen, Sekretaris Daerah Kab. Lobar H. Baehaqi mengapresiasi kedatangan Satuan Tugas (Satgas) Zeni TNI yang akan bertugas di Lobar.

Baehaqi mengatakan, pendanaan rumah tahan gempa di Lobar sudah mencapai sekitar 98 persen, dan dengan kedatangan Zeni TNI ini, Baehaqi berharap akan segera membantu percepatan pencapaian 100% rumah tahan gempa di Lobar.

“Dia (TNI) akan turut membantu di masyarakat. Di Lombok Barat ada sembilan puluh TNI dan kita berterima kasih dan bersyukur karena ini akan mempercepat (rehab-rekon),” kata Baehaqi saat menghadiri Upacara Penyambutan Satgas Zeni TNI di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), yang bertempat di Pelabuhan Lembar.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Kab. Lobar, Mahnan, mengatakan dana yang 98 persen sudah disalurkan ke masyarakat. Sisanya yang tinggal beberapa persen, kata Mahnan, sudah diusulkan kembali. Mahnan berharap agar dana tersebut bisa segera dicairkan dan segera disalurkan ke masyarakat penerima bantuan.

Senada dengan Baehaqi, Mahnan juga memastikan jumlah personil Zeni TNI untuk Lobar ada 90 orang dan akan tersebar di beberapa titik di wilayah Lobar, seperti Kecamatan Batulyar, Gunung Sari, Lingsar dan Narmada.

“Setelah dari Lembar ini, kami akan mengarah ke Bencingah Kantor Bupati Lombok Barat untuk menerima Zeni TNI, di sana ada pembekalan dan pembagian tugas, dan Pemkab Lobar nanti akan diwakili oleh Asisten I,” kata Mahnan.

Komandan Korem 162/WB NTB, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani yang bertindak sebagai pembina upacara dalam penyambutan Satgas Zeni TNI ini mengatakan bahwa Satgas Zeni TNI sangat dinantikan oleh masyarakat NTB, mengingat sejak terjadinya gempa bumi pada tahun 2018 dan sampai saat ini upaya pemulihan kondisi masyarakat NTB masih terus dilakukan, seperti pembangunan dan perbaikan rumah tahan gempa.

“Mereka akan berjumlah 1000 orang, kedatangannya bertahap, yang sekarang 700 orang, sisanya besok. Mereka ini sangat dibutuhkan dalam membantu menyelesaikan pembangunan rumah masyarakat, maka dengan begitu kita harapkan kehidupan masyarakat di NTB akan segera normal,” harapnya.

“Saya berharap, kehadiran para pahlawan kemanusiaan ini dapat memberikan kebahagiaan bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat yang terdampak gempa. Dengan selesainya pengerjaan tempat tinggal, mereka akan kembali merasakan kehangatan tinggal di rumah layak huni. Kepada seluruh fasilitator dan masyarakat dapat membantu pasukan Zeni TNI selama perpanjangan rehab rekon,” lanjutnya berharap.

Ahmad Rizal Ramdhani juga mengatakan di NTB rumah tahan gempa yang sudah terbangun sebanyak dua ratus ribu unit, tinggal tersisa sekitar tiga puluh ribu unit. Ia juga mengingatkan kepada satuan tugas Zeni TNI selama di NTB untuk bisa melaksanakan tugasnya dengan baik, penuh semangat dan ikhlas.

SERAP ASPIRASI MASYARAKAT, PEMDA SAPA BATU LAYAR

Giri Menang, 28 Februari 2020-Program Pemda menyapa Desa yang tengah digalakkan Pemda Lombok Barat (Lobar) saat ini secara intensif terus menyambangi masyarakat. Program terobosan yang dimaksudkan untuk mendekatkan hubungan psikologis Pemda dengan masyarakatnya yang sudah memasuki minggu ke-4 kali ini mengunjungi Desa Batu Layar Barat, Kecamatan Batu Layar Lombok Barat (Lobar) Jum’at (28/2/2020).

Selain sebagai ajang silaturahmi lansung antara masyarakat dan Pemerintah Daerah, program ini diharapkan mampu menampung aspirasi maupun keluhan-keluhan masyarakat yang ada di desa tujuan.

Kegiatan Inti berupa dialog antara pemda dan masyarakat dilakukan sehabis sholat jumat berjamaah di masjid Arrahman Dusun Melase Batu Layar Barat, Kecamatan Batulayar.
Kadus Melase M. Ihsan mewakili masyarakatnya dihadapan Bupati Lombok Barat h Fauzan Khalid dan jajaran Pemda Lobar mengungkapkan kekhawatirannya terhadap potensi banjir di Dusun Melase.

“Di Melase ini setiap hujan masih khawatir dengan banjir. Ke dua di sini masih belum ada Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS), jadi untuk mencegah sebagian masyarakat yang membuang sampah ke laut itu masih sangat sulit,” keluh Ihsan.

Lain halnya dengan Kades Batu Layar Barat H. Darmawan juga menyapaikan keluhan terkait pengurusan administrasi penduduk, “Dengan adanya Dukcapil yang lansung ke desa seperti tadi tentu itu sangat membantu pak Bupati, namun masih banyak yang belum terjangkau dan dilayani, terutama untuk Kartu Identitas Anak (KIA),” tutur Darmawan.

Kades menerangai, jarak antara desa dengan kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) yang relatif jauh membuat sebagian masyarakat enggan untuk mengurus administrasi kependudukan seperti KTP, KK dan lainnya.

Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid merespon kekhawatiran masyarakat Dusj Melase. Ia bahkan menjamin masalah banjir tidak akan terjadi lagi.

“Alhamdulillah tahun ini tidak ada, 2019 lalu kita normalisi 1. 600 meter sungai termasuk sungai yang ada di sini. Jika memang nantinya ada banjir mohon dilaporkan segera dan kalau bisa disampaikan penyebabnya,” terang Fauzan.

Fauzan mempertegas, peersoalan normalisasi sungai, Pemada memiliki target normalisasi dua sungai dalam satu tahun, “Jika tahun lalu kita sudah bergerak di Batu Layar dan Kuripan, tahun ini kita targetkan Sekotong dan Lembar,” lanjutnya.

Merespon keluhan TPS, mantan KPU ini berjanji tahun ini Pemda akan membuat TPS yang berlokasi di Dusun Senteluk, Desa Senteluk.

Demikian juga persoalan Aadministrasi Kependudukan (Adminduk), pria asli Sandik Batu Layar ini menjelaskan, telah membuat Unit Pelayanan Teknis (UPT) di kantor desa Gunung Sari untuk melayani masyarakat yang berasal dari Kecamatan Batu Layar dan Gunung Sari. Namun sepanjang pantauannya, Fauzan menilai bahwa UPT tersebut belum terlalu efektif.

“Kita sudah buat UPT di kantor Desa Gunung Sari, cuman memang masih belum efektif. Hal ini terkendala belum ada pejabatnya. Nah pengangkatan pejabat ini yang agak lama, karena perlu ada Perbupnya, persetujuan gubernur, baru bisa diadakan fasilitasnya,” jelasnya.

Kegiatan yang dihadiri oleh semua perwakilan OPD yang ada di Lobar ini, paginya ditandai dengan gotong royong membersihkan Pantai Melase oleh masyarakat dan seluruh karyawan pada OPD se Lombok Barat. Berikutnya dilanjutkan dengan pelayanan kesehatan gratis, pelayanan pajak dan pelayanan administrasi kependudukan sperti KTP, KK dan Akta Kelahiran di Desa Batu Layar Barat.

Bahas Sinergitas, TNI dan Pemkab Lobar Bertemu

Mataram – 26 Februari 2020. Guna meningkatkan sinergitas pembangunan antara Komando Distrik Militer (Kodim) 1606/Lombok Barat (Lobar) dan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Pemkab Lobar), Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad), Markas Besar Angkatan Darat, menyelenggarakan kegiatan ‘puldata kajian ilmiah tentang sinergitas Kodim dan Pemda dalam mendukung program pembangunan daerah TA 2020’. Dalam acara yang bertempat di Markas Kodim 1606/Lobar di Mataram ini tampil sebagai pemapar yaitu perwakilan dari Pusterad Letkol Arh. Asep Suganjar, S.Si., yang didampingi Komandan Kodim (Dandim) Kol Czi Efrizon Krol, SIP, MM. Dari Pemerintah Kabupaten Lombok Barat diwakili oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kadis PU-PR), I Made Arthadana.

Dalam paparannya, Letkol Arh. Asep Suganjar menyampaikan pentingnya sinergitas antara Kodim dan Pemkab Lobar. Tujuannya untuk melancarkan program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah daerah. Hal ini penting agar pembangunan yang dilakukan bisa sinergi dan sejalan dengan pertahanan yang menjadi tugas pokok TNI dan keamanan yang lebih menjadi wewenang kepolisian.

Dicontohkannya, dalam pembuatan jalan atau pembuatan pelabuhan, sinergitas ditunjukkan dengan fasilitas tersebut bukan hanya memenuhi kebutuhan masyarakat tapi juga memenuhi syarat untuk pertahanan.

“Misalnya Pemda (pemerintah daerah) membuat pelabuhan, sinergitas ditunjukkan pelabuhan itu bisa digunakan untuk mendaratnya pesawat TNI (pada saat perang),” ujarnya. Selain itu, lanjut Letkol Asep, sinergitas ini juga penting agar TNI bisa maksimal mendukung pembangunan di daerah.

“Kalau kriminal terus menerus, kalau demo terus menerus, kapan membangunnya?,” ujar Letkol Asep. Oleh karena itu, Letkol Asep meminta kepada semua yang hadir untuk bisa mengisi kuisioner apa adanya sesuai dengan realita sehingga bisa ditindaklanjuti dengan sebaik-baiknya.

Senada dengan Letkol Asep, Dandim Kol Czi Efrizon Krol juga menyebut tujuan dari sinergitas tersebut untuk mempercepat pembangunan daerah. Dikatakan, pihak TNI selalu dilibatkan dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) mulai dari desa/kelurahan, kecamatan, dan kabupaten.

Menurut Kol. Efrizon, sejauh ini sinergitas tersebut berjalan baik. TNI dan Pemda saling mendukung melalui program tentara manunggal membangun desa (TMMD), Karya Bhakti, penghijauan, pembersihan sampah, lingkungan hidup, restorasi sungai, gotong royong membersihkan parit, dan sebagainya. TNI baik itu Kodim, Koramil, Bintara Pembina Desa (Babinsa) bekerjasama dengan pemda, polres, polsek, bintara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (Babinkamtibmas), camat, kades/lurah, bahu membahu menyukseskan pembangunan daerah.

“Termasuk daerah-daerah yang rawan premanisme, membantu pengamanan supaya tidak terganggu pembangunannya,” ujar Letkol Efrizon.

Namun demikian, ujar Efrizon, untuk ke depan, TNI seharusnya dilibatkan secara penuh dalam musrenbang mulai dari desa/kelurahan.

“Selama ini diajak, diundang untuk hadir, tetapi dalam pembahasan musrenbang tidak diikutsertakan. Sifatnya pre-memori saja, seremonial saja, pada saat pembukaan setelah itu tidak ikut terlibat di dalam musrenbang,” kritik Efrizon. Padahal, lanjutnya, keterlibatan TNI secara penuh sangat penting sehingga pembangunan yang dilakukan memenuhi aspek-aspek pertahanan dan aspek-aspek keamanan.

“Kita juga harus tahu prioritas apa yang akan dilaksanakan pemerintah daerah sehingga bisa kita kawal dari awal rencana tersebut,” harapnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Lobar, I Made Arthadana, seusai acara menjelaskan kegiatan yang dilakukan penting sehingga terjadi sinergitas antara Pemkab Lobar dengan TNI, Polri dan stakholder lainnya dalam mendukung prorgam pemerintah membangun daerah.

Senada dengan Letkol Efrizon, Made menyebut ke depan agar TNI dan kepolisian dilibatkan secara penuh. “Sehingga setiap mekanisme dalam mengambil keputusan diharapkan (TNI dan Polri) ikut berperan. Tentunya nanti TNI dan Polri memberikan masukan apa yang perlu direvisi dan dipertimbangan dari sisi keamanan,” ujar Made.

Untuk ke depan, lanjut Made, dalam pembuatan jalan-jalan baru, pihak TNI-Polri akan dilibatkan bukan hanya saat pembangunan tetapi juga keberfungsiannya untuk pertahanan dan keamanan.

“Dalam konteks itu kami berfikir untuk merancang dan memetakan jalan-jalan atau membuka jalan baru yang menjadi jalan strategis untuk keamanan maupun pertahanan. Kita akan petakan lebih optimal dengan kerjasama dan sinergi kita dengan Kodim termasuk jalur jalur yang diterima sebagai jalur alat berat dan pertahanan,” ujar Made.

Untuk mewujudkan ini, ke depan Dinas PU-PR Lobar mulai dari perencanaan pembuatan jalan dan infrastruktur lainnya akan berupaya bersinergi dengan Kodim sehingga apa yang dibangun strategis dari sisi pertahanan. Ini akan terwujud dengan mendengar masukan dari unsur keamanan dan pertahanan.

Sebagaimana Letkol Efrizon, Made juga mengakui Dinas PU-PR telah mendapat bantuan banyak dari TNI dalam pembangunan infrastruktur. Sebagai contoh, dalam restorasi sungai yaitu bagaimana mengembalikan fungsi sungai sehingga tidak terjadi banjir.
“Di sinilah Dinas PU-PR bersinergi berintegrasi bersama-sama dan peran TNI khususnya Kodim bersama-sama melakukan restorasi sungai itu,” ujar Made berterima kasih.

Dikatakan Made, tahun 2019 yang lalu dua sungai yaitu di Batulayar dan Kuripan telah dilakukan restorasi. Tahun ini juga akan direstorasi dua sungai di Lembar dan Sekotong. Hal ini untuk memenuhi instruksi Bupati Lobar H Fauzan Khalid agar minimal satu sungai di 10 kecamatan yang ada di Lobar bisa direstorasi sehingga tidak terjadi banjir pada musim penghujan.

“Maka sudah ada empat sungai yang akan direstorasi sampai tahun ini. Dan mudah-mudahan bisa tetap bermitra dan bersinergi dengan TNI, konsep restorasi sungai dilakukan bersama TNI sifatnya berkelanjutan, tidak selesai dibangun kemudian ditinggalkan,” jelas Made.

Hadir dalam kegiatan ini mendampingi Kadis PU-PR I Made Arthadana yaitu Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lobar, Rusditah, dan Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Isnanto Karyawan. Selain itu, juga hadir Kepala Staf Distrik Militer (Kasdism), wakil kepala kepolisian resort (wakapolres) Lobar, beberapa perwira seksi (pasi) Kodim, danramil, wakapolsek Gerung, dan lainnya.

Masing-masing yang hadir diminta untuk mengisi kuesioner menyangkut sinergitas kodim dan Pemkab Lobar dalam mempercepat pembangunan daerah.

BANGLI DAN LOMBOK BARAT SEPAKATI KERJASAMA PEMASARAN DAN DISTRIBUSI PANGAN

Giri Menang, Rabu, 26 Februari 2020-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangli Provinsi Bali dan Pemkab Lombok Barat Provinsi NTB, sepakat menjalin kerja sama pemasaran dan distribusi pangan. Penandatanganan kesepakatan kerjasama (MoU) ini, dilakukan bersamaan dengan digelarnya kunjungan kerja (kunker) Pemkab Bangli ke Pemkab Lombok Barat yang berlangsung di Aula Utama Kantor Bupati di Giri Menang, Rabu (26/2/2020).

Rombongan kungker berjumlah 25 orang itu diterima langsung oleh Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid, Asisten II Hj Lale Prayatni, Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTB Achris Sarwani serta sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemkab Lombok Barat.

Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid dalam kata penerimaannya menjelaskan, pihaknya sangat apresiatif dan menyambut kehadiran Bupati Bangli bersama rombongan. Dalam kunker ini kedua daerah selain menjalin kerjasama distribusi dan pemasaran pangan juga akan berdiskusi terkait Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta pemantapan akses stabilitas pangan bagi masyarakat sebagai wujud ketanahan pangan.

“Nanti kita akan berdiskusi banyak, meskipun Lombok Barat baru sekali mendapat penghargaan TPID dan Bangli dua kali. Sebenarnya Lombok Barat yang harus belajar ke Bangli,” sebut Fauzan merendah.

Bupati Bangli I Made Gianyar menjelaskan maksud dari kunker tersebut yakni sebagai wujud keterpaduan yang sinergi, saling membantu dalam distribusi dan pemasaran pangan. Tujuan kesepakaan ini kata Gianyar, untuk mempercepat distribusi dan pemasaran pangan serta sebagai langkah penyelesaian masalah perencanaan, pengendalian dan capaian sasaran inflasi yang ditetapkan pemerintah.

Pada kesempatan itu, Gianyar memperkenalkan rombongannya yang berjumlah 25 orang itu. Gianyar menyebut rombongan yang ikut bersamanya itu dinlainya telah berjasa membawa Bangli mendapatkan penghargaan TPID.

Orang berjasa dimaksud Gianyar diantaranya Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kadis PMD, Kepala Badan Keuangan,Pendapatan dan Aset Daerah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kepala Sat Intel Polres Bangli, Kadis PUTR, Kabag Ekonomi, Kepala Dinas Perhubungan dan sejumlah Camat.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Bangli kepada wartawan menjelaskan, komoditas yang dipasarkan dari Kabupaten Bangli meliputi produk bawang merah dan telur.

“Dan untuk kesepakatan ini berlaku selama setahun mulai sejak ditandatangani. Bisa diperpanjang dan bisa diakhiri atas dasar kesepakatan bersama,” pungkas Gianyar.

Sementara dari pihak Pemkab Lombok Barat seperti diutarakan Bupati Fauzan Khalid, bahwa komoditi yang dipasarkan dari Lombok Barat berupa jagung, cabai, pisang, pakan ternak, kelapa dan janur (daun kelapa muda, red).

Bupati Fauzan juga mengaku sempat mempromosikan salah satu produk lokal ‘Serbat Jahe’. Kata dia, minuman ini terbuat dari jahe, gula merah, kayu manis yang sudah berbentuk bubuk dalam sachet kotak kemasan.

“Ini minuman hangat, cocok diminum di daerah Bangli yang berhawa dingin,” kata Fauzan yang sempat dicicipi bupati Gianyar.

Dalam MoU tersebut juga tertuang bahwa kesepahaman dimaksud dilakukan secara sinergitas dan secara teknis dilaksanakan oleh OPD yang menangani bidang pertanian, ketahanan pangan dan UKM sesuai tupoksi masing-masing.

HUT 62 LOMBOK BARAT, MUARA KEGIATAN FOCUS ZERO WASTE

Giri Menang, Selasa 25 Februari 2020-Pemerintah Provinsi NTB, tengah menjalankan program bebas sampah atau zero waste. Kabupaten/kota di NTB diharapkan fokus agar daerahnya bersih dari sampah terutama sampah plastik. Di Kabupaten Lombok Barat, dalam rangka memeriahkan hari jadinya yang Ke 62, seluruh agenda kegiatan fokus pada bersih sampah.

“Sesuai permintaan Bupati, seluruh kegiatan OPD dalam rangka memeriahkan HUT Lombok Barat, ditetapkan bermuara pada program zero waste,” kata Asisten III bidang Umum dan Kesra, H Mahyudin saat memimpin rapat persiapan HUT Lombok Barat ke 62 di Ruang Jayengrana, Selasa (25/2/2020).

Dalam rapat ini, seluruh OPD hadir. Mereka mempresentasikan rencana agenda kegiatannya masing-masing. Disperindag misalnya, berencana akan menggelar pameran produk unggulan, termasuk melibatkan pedagang kaki lima (PKL). Demikian juga dengan Dinas Koperasi akan menggelar Gebyar UMKM. Intinya adalah, seluruh agenda kegiatan yang melibatkan publik dan banyak orang, semuanya tidak ada kesan bahwa, sampah berserakan di areal kegiatan.

Selain itu Dinas Pariwisata akan menggelar Lombok Barat Adventires, sebuah kegiatan yang melibatkan banyak orang dan penggabungan antara komunitas motor trail. Diharapkan, pihak kepolisian, Dandim, Pol PP dan masyarakat, turut membantu agar hutan yang diterabas supaya tetap bersih dan tidak merusak lingkungan.

Di tempat yang sama, Asisten II bodang Ekonomi Pembangunan, Hj Lale Prayatni mengemukakan, pada HUT sebelumnya kegiatan Forest Tracking tetap digelar. Rencananya, kegiatan yang dikomandoi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) ini akan di gelar di Hutan Kumbi, Desa Pakuan, kecamatan Narmada.

Memasuki tempat ini kata Lale, seluruh peserta tidak boleh membawa bekal makanan, apalagi dalam bentuk wadah plastik. Tapi cukup membawa uang, karena di tempat ini masyarakat setempat siap menyediakan makanan sesuai standar dan terhindar dari sampah.

Selain itu, kegitn forest tracking sengaja digelar di hutan Kumbi, karena akan dikolaborasikan dengan launching jalur pendakian ke Rinjani melalui Sesaot-Rinjani. “Kita cukup membawa uang, karena kita juga mau belanja hasil hutan seperti pakis dan lainnya,” pinta Lale.

Asisten III Mahyudin menyimpulkan bahwa, bagi OPD yang belum mempresentasekan agenda kegiatannya, ditunggu sampai hari Kamis 27 Februari 2020. Untuk membuat jadwal dan mengelompokkannya kemudian diserahkan kepada Bagian Pemerintahan seagai panitia induk.

“Seluruh agenda yang sudah terkaper. Akan menjadi salah satu agenda yang dibahas pada gelaran Rapim mendatang,” jelas Mahyudin.

Bupati Persilahkan BNN NTB Lakukan Tes Urin ke OPD Lombok Barat

Giri Menang, Kamis, 20 Februari 2020-Pemberantasan narkoba tidak hanya tugas Badan Narkotika Nasional (BNN), kepolisian dan pemerintah, namun merupakan tugas bersama. Ia juga meyakini tempat yang paling rawan dan juga berpotensi sebagai pintu masuk narkoba di Pulau Lombok ini melalui Lombok Barat (Lobar) dan Lombok Utara. Masalahnya dua kabupaten tersebut memiliki banyak jalur pantai.

“Jika melalui bandara atau pelabuhan resmi, itu sangat mungkin diketahui, tetapi bagaimana kalo narkoba dititip melalui nelayan?. Dan sepanjang pantai Lombok Barat dan sepanjang pantai Lombok Utara sangat berpotensi karena bisa berlabuh dimana saja,” kata Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid, M.Si saat Audensi dengan BNN Provinsi NTB di ruang kerja Bupati Lombok Barat, Giri Menang, Gerung, Kamis (20/2).

Bupati juga menyakini dan mencurigai di setiap dinas di Lombok Barat ada yang sudah kecanduan narkoba, untuk itu Bupati mempersilahkan BNN NTB segera turun untuk melakukan tes urin di setiap OPD di Lombok Barat.

“Prediksi kami di Lombok Barat sangat banyak, mungkin jadi dibanyak dinas, tapi ini hanya asumsi semoga saja ini tidak benar,” duga orang nomor satu di Lombok Barat.

Terkait sekitar 21 anak SMP yang sudah dideteksi dan telah mendapatkan rehabilitas dari Desa Taman Ayu, Bupati telah menginstuksikan kepada Ketua KONI Lombok Barat untuk berkoordinasi dengan pihak sekolahnya untuk melakukan pembinaan karate dan lain sebagainya.

Kepala BNN provinisi Brigjen Pol Drs Gde Sugianyar Dwi Putra mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan-kegiatan dalam menciptakan lingkungan kerja yang bersih dari narkoba, seperti melakukan sosialisasi dan tes urin ke setiap OPD di provinsi NTB serta membentuk penggiat anti narkoba.

“Hal itu sesuai Instruksi Presiden (Inpres) nomer 6 tahun 2018 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN),” ungkap Gde Sugianyar.

Kasubbid Masyarakat Perkotaan BNN RI Tri Setiyadi menegaskan, di NTB yang menjadi tempat rawan narkoba ada 30 tempat, salah satunya ada di Desa Senggigi Kecamatan Batulayar. Ia mengaku BNN Provinsi telah melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat setempat dan BNN banyak mendapatkan informasi tentang kasus narkoba di Desa Senggigi.

“Ada yang minta direhab, dan ada juga masyarakat mengiginkan BNN melakukan penyuluhan melalu posyandu,” katanya.

http://humas.lombokbaratkab.go.id/portal/node/berita/bupati-persilahkan-bnn-ntb-lakukan-tes-urin-ke-opd-lombok-barat

GELAR GATHERING, UMY PADUKAN TEORI DAN PRAKTIK UTK GOOD GOVERNMENT

Jogjakarta, 18 Februari 2020 – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menyelenggarakan  Government Gathering On Good and Green Governance 2020 dengan mengambil tema besar Better Government for Better Environment. Kegiatan ini diselenggarakan di Sportorium Kampus UMY di Yogyakarta, Selasa (18/2/2020).

“Ini adalah acara rutin. Kita selalu mendukung good governance. Beberapa saat lalu kita sempat lupa bahwa ada juga yang harus diperhatikan, yaitu green governance,” ujar Eko Priyo Purnomo, Panitia Pelaksana yang sehari-hari menjabat sebagai Kepala Bidang Kerja Sama UMY.

Menurut Eko, gathering kali ini diikuti oleh 12 Kabupaten/ Kota.

“Gathering ini juga akan diikuti oleh Pak Anies Baswedan melalui teleconference dan konfirmasi, Pak Ganjar Pranowo masih dalam perjalanan,” terang Eko.

Di kesempatan membuka gathering, Rektor UMY Gunawan Budiyanto menegaskan bahwa gathering ini berangkat dari fenomena dan kondisi terkini secara nasional.

“Starting point kita adalah fenomena politik terkini di mana kebangsaan agak tersingkirkan, maka kampus dan Peguruan Tinggi hadir membawa kepentingan nasional,” ujar Gunawan.

Persoalan itu menurut Rektor, karena setelah seorang politisi terpilih menjadi pemimpin maka idealnya dia menjadi pemimpin masyarakat umum bukan lagi partai politik.

“Gathering ini juga mencocokkan antara teori akademis dan praktik para pelaku,” ujar Rektor UMY.

Menurut Gunawan, gathering ini mempertemukan tiga pilar.

“Ada MOU (memorandum of understanding, red) dengan 3 pilar itu, yaitu dunia akademik, bisnis, dan pemerintah yang nantinya bisa ditingkatkan menjadi PKS (Perjanjian Kerja Sama, red),” terang Gunawan.

Pemerintah Kabupaten Lombok Barat sendiri termasuk dalam 12 Kabupaten/ Kota yang hadir dalam gathering itu dan ikut menandatangani MOU untuk kerja sama dalam hal pengabdian masyarakat.

Selain dihadiri sejumlah civitas akademika UMY dan tidak kurang dari dua ribu mahasiswa dan undangan lainnya, beberapa Bupati/ Walikota juga hadir untuk memaparkan pengalamannya dalam Pemerintahan. Salah satunya adalah Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid yang menyajikan praktik pemerintahannya di era disrupsi di Kabupaten Lombok Barat.

Selain Bupati Fauzan, sejumlah kepala daerah juga melakukan pemaparan, di antaranya Bupati Bantul Drs. H Suharsono, Wakil Bupati Gunung Kidul, Drs. H Immawan Wahyudi, Bupati Kulonprogo Drs. H Sutedjo, Bupati Berau H. Muharram, Bapppeda Kabupaten Empat Lawang dan Bappeda Kota Sabang.

http://humas.lombokbaratkab.go.id/portal/node/berita/gelar-gathering-umy-padukan-teori-dan-praktik-utk-good-government

Pengumuman Seleksi Terbuka Calon Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kab. Lombok Barat Tahun 2020

Download (PDF, Unknown)

 

Untuk format surat-surat silakan download pada link dibawah ini:

  1.  Format 1 – Surat Lamaran
  2.  Format 2 – Daftar Riwayat Hidup
  3.  Format 3 – Pakta Integritas
  4.  Format 4 – Surat Pernyataan PPK
  5.  Format 5 – Surat Pernyataan Disiplin
  6.  Format 6 – Surat Pernyataan Pidana
  7.  Format 7 – Surat Pernyataan Sanggup Diklat PPNS
1 163 164 165 166 167 396