Hj. Khairatun Blusukan Di Lingkungan Dasan Geres

Giri Menang – Ketua TP-PKK Kabupaten Lombok Barat, Hj. Khairatun kembali blusukan ke desa-desa peserta lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Lingkungan Bersih Sehat (LBS) tingkat kabupaten. Kali ini, Hj. Khairatun selaku ketua tim penilai lomba didampingi tim dari Dinas Kesehatan Lombok Barat melihat kondisi lingkungan Kelurahan Dasan Geres, Kecamatan Gerung, Kamis (16/11). Penilaian ini dilakukan untuk melihat sejauh mana program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang digalakkan oleh Pemkab Lombok Barat melalui Dinas Ksehatan ini berjalan.

Hj. Khaeratun tidak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk meningkatkan kualitas kesehatan. Dalam kesempatan itu, dirinya memmotivasi para kader dan anggota PKK Desa untuk menggemakan Germas di setiap desa.

“Gerakan ini perlu kontinyu dilakukan, mulai dari kita sampai tingkat yang paling bawah,” katanya.

Melalui sosialisasi dan arahan yang intens kepada mayarakat, ia optimis mampu menekan angka kesakitan (morbiditas) di Lombok Barat. (dedy/humas)

Tiga Sekolah Siap Wakili Lobar Ke Tingkat Provinsi

Giri Menang, Rabu 15 November 2017 – Tiga sekolah di Kabupaten Lombok Barat menjadi wakil dalam penilaian Lomba Sekolah Sehat tingkat Provinsi NTB. Untuk tingkat Sekolah Dasar, Lombok Barat (Lobar) diwakili oleh SDN 1 Tanak Beak Kecamatan Narmada. Tingkat Sekolah Menengah Pertama diwakili SMPN 1 Labuapi dan untuk tingkat Sekolah Menengah Kejuruan diwakili oleh SMKN 1 Kuripan. Ketiganya dinilai oleh tim juri dari unsur Bappeda, Kanwil Kementrian agama, Dinas Kesehatan dan Biro Kesra NTB.

Turut hadir memberi motivasi dalam penilaian itu, Ketua TP-PKK Lombok Barat, Hj. Khairatun Fauzan Khalid didampingi Asisten III Setda Lobar H. Fathurrahim, Kepala Dinas Kesehatan H. Rachman Sahnan Putra, Camat Narmada dan rombongan.

SDN 1 Tanak Beak dibangun pada tahun 1974 dan merupakan sekolah tua. Meskipun sekolah tua dan memiliki keterbatasan, sekolah ini mampu mewakili Lombok Barat pada Lomba Sekolah Sehat tangkat Provinsi NTB. “Tidak perlu sekolah bagus yang penting spirit untuk melaksanakan pola hidup bersih dan sehat itu yang utama,” ujar H. Fathurrahim saat menerima kedatangan tim juri lomba di SDN 1 Tanak Beak, Rabu (15/11).

Fathurrahim berharap tim juri mampu menilai secara profesional dan berharap yang terbaik seperti yang pernah diraih pada ajang MTQ yang digelar beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Ketua tim penilai, Ahmad Mashuri menjelaskan beberapa indikator penilaian, di antaranya sarana prasarana sekolah, kegiatan sekolah, partisipasi sekolah, dan sarana pendukung lainnya.

“Lomba sekolah sehat ini merupakan bentuk pembinaan dan evaluasi untuk dunia pendidikan. Bagaimana membudayakan sekolah yang sehat, bagaimana menyediakan UKS di sekolah untuk anak didik dan pendidik serta bagaimana daya dukung Pemda setelah lomba,” jelasnya.

Penilaian lomba sekolah sehat di Lombok Barat menjadi agenda ke delapan setelah seluruh kabupaten/kota yabg ada di Pulau Sumbawa dan tiga kabupaten/kota di Lombok usai dilakukan.

Secara umum, Mashuri mengaku SDN 1 Tanak Beak sudah cukup bagus. “Sekolah ini bisa bersaing dengan sekolah lainnya di NTB karena SD ini adalah sekolah tua yang bersih, nyaman dan terawatt,” akunya.

Penilaian kemudian dilanjutkan ke SMKN 1 Kuripan kemudian terakhir di SMPN 1 Labuapi. (dedy/humas)

Siap Bersaing Di Sektor Pariwisata, Lobar Launching Gerdu Bangsa

Giri Menang, Rabu 15 November 2017 – Sejak diresmikannya KEK Mandalika oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu menandakan pariwisata di NTB semakin berkembang. Untuk itu pariwisata di kawasan Lombok Barat dinilai harus lebih mempersiapkan diri untuk bersaing secara kualitas.

Salah satu langkah untuk memantapkan komitmen dalam memajukan sektor pariwisata halal di Lombok Barat, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) melalui Dinas Pariwisata bersama Forum Tata Kelola Pariwisata (FTKP) melaunching program Gerakan Terpadu Mambangun Pariwisata (Gerdu Bangsa) di Aula Kantor Bupati Lobar, Rabu (15/11).

Komitmen tersebut dibuktikan dengan penandatangan MoU antara Pemkab Lobar dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTB. Hal itu sebagai langkah untuk meyakinkan para wisatawan lokal dan mancanegara, bahwa Lobar siap seratus persen menggaungkan Lobar sebagai tujuan wisata halal di Indonesia.

“Gerdu Bangsa adalah gerakan terpadu yang merupakan satu kesatuan di mana semua elemen penggiat pariwisata bersama-sama meningkatkan pariwisata,” tegas Bupati H. Fauzan Khalid.

Dicontohkannya, Dinas Pariwisata ibarat sebuah batang pohon, di mana komunitas, travel dan para penggiat pariwisata disimbolkan sebagai akar dan ranting yang kemudian menjadi satu dan menghasilkan sesuatu yang diinginkan.

“Maka, kita berharap untuk memajukan pariwisata Lobar agar kita sama-sama saling bersinergi untuk kemaslahatan bersama,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Lobar, Ispan Junaidi mengatakan, Pemkab Lobar saat ini berkonsentrasi mengembangkan pariwisata halal pada tiga titik. Di zona utara pada kawasan Senggigi Kecamatan Batulayar. Kemudian di zona tengah meliputi Kecamatan Lingsar, Narmada dan Desa Sesaot. Terakhir di zona selatan yakni kawasan Sekotong.

“Mari kita bersama-sama merasa memiliki sektor pariwisata di Lobar ini, karena pariwisata bukan hanya milik pemerintah tetapi milik kita bersama untuk menangani pariwisata secara komprehensif,” ajak Ispan.

Turut hadir dan mendukung program tersebut, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) NTB, Dewan Kesenian dan Kebudayaan Lobar, komunitas pegiat pariwisata, agency, hotel dan travel di Lobar. (alok/humas)

Beri Edukasi, Bank Indonesia Bangun BI Corner di Ponpes

Giri Menang, Rabu 15 November 2017 – Peranan Bank Indonesia (BI) sebagai penjaga stabilitas perekonomian Indonesia belum banyak dipahami oleh masyarakat, terutama santri sebagai generasi muda Indonesia. Untuk itu, BI terus berupaya untuk memperluas pengetahuan santri dalam ilmu-ilmu ekonomi terutama perbankan. Salah satunya melalui pemberian fasilitas BI Corner di Perpustakan Pondok Pesantren (Ponpes) NW Selaparang Kediri, Selasa (14/11).

Pemkab Lobar menyambut baik perogram tesebut. Terlebih fasilitas diberikan di lingkungan Ponpes. “Sangat tepat diberikan kepada ponpes karena santri tidak berasal dari satu tempat. Diharapkan nantinya pengetahuan tentang perbankan bisa menyebar sehingga bisa dipahami oleh masyarakat luas,” harap H. Halawi Asisten I Setda Lombok Barat.

Iwan Setiawan selaku perwakilan BI pusat mengatakan, dengan adanya program BI Corner tersebut, BI dapat menunjukkan empati kepada Ponpes dan tidak ragu untuk ikut mendukung ponpes dalam hal pendidikan. “BI menargetkan Ponpes bisa mencetak generasi muda yang memiliki intlektual yang baik,” katanya.

Ia juga berpesan agar fasilitas seperti buku-buku yang sudah disediakan di BI Corner agar dapat dibaca dan dipahami.

Peresmian ditandai dengan pemotongan pita dan pemberian cinderamata oleh kepala BI Perwakilan NTB kepada pimpinan Ponpes NW Selaparang Kediri TGH. L. Patimura Farhan berupa uang pecahan tahun 2016 bergambar pahlawan, pemandangan dan seni. Uang pecahan tersebut menjadi yang pertama dalam sejarah Indonesia. (nang/humas)

Kunjungi Tiga Desa, Ibu Bupati Motivasi Masyarakat Terus Berinovasi

Giri Menang, Rabu 15 November 2017 – Ketua TP-PKK Lombok Barat, Hj. Khairatun Fauzan Khalid mengunjungi tiga desa di Kecamatan Gunungsari, yakni Desa Ranjok, Desa Sesela dan Desa Jatisela, Selasa (14/11). Kunjungan ibu bupati bersama rombongan untuk melihat secara langsung lomba yang diadakan oleh PKK Kabupaten dan Dinas Kesehatan Lombok Barat.

“Kami turun ke desa-desa untuk memberikan motivasi dan semangat agar terus berprestasi. Jangan sampai terputus prestasi yang sudah didapatkan,” katanya.

Di Desa Ranjok, Hj. Khairatun memantau jalannya lomba Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dalam kesempatan itu, dirinya terus mengingatkan masyarakat untuk hidup sehat dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak merokok di dalam rumah dan mencuci tangan pakai sabun.

Usai kunjungannya ke Desa Ranjok, rombongan lalu menuju Desa Sesela yang sedang berlangsung lomba Administrasi PKK dan Lomba Halaman Teratur Indah dan Nyaman (Hatinya) PKK tingkat Kabupaten.

Hj. Khairatun berharap, melalui lomba Hatinya PKK, masyarakat mampu memanfaatkan pekarangan halaman rumah untuk menanam tanaman hijau obat-obatan, sayur-sayuran dan lainnya untuk mengurangi biaya kebutuhan keluarga.

Di Desa Jatisela, ibu bupati mengajak ibu-ibu rumah tangga untuk menciptakan berbagai peluang pendapatan keluarga dengan menumbuh kembangkan usaha.

“Selain mengurus rumah tangga, diharapkan ada usaha yang menghasilkan pendapatan agar kebutuhan keluarga bisa tercukupi. Untuk itu saya mengajak semua pengurus PKK, kades dan seluruh masyarakat untuk berinovasi dengan membuat pruduk berbahan lokal agar bisa di jual,” ajaknya. (dedy/humas)

ERMALENA : PENYALAHGUNAAN OBAT SEPERTI PENYAKIT MENULAR

Giri Menang, Selasa 14 November 2017 – Banyaknya penyalahgunaan obat di masyarakat diibaratkan oleh Wakil Ketua Komisi IX, Hj. Ermalena layaknya penyakit menular. Menurutnya, masyarakat terutama kalangan remaja menyalahgunakan obat hanya untuk eksistensi gaya hidup.

Hal itu disampaikannya saat memberikan pembekalan Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) di Ballroom Hotel Aruna Senggigi, Selasa (14/11).

“Anak-anak remaja ingin mengeksistensikan gaya hidup. Kemudian mencontoh teman dan lingkungannya. Itulah sebabnya keluarga harus paham kondisi pergaulan, teman-teman dan lingkungan anaknya,” ungkapnya mencontohkan penyalahgunaan Tramadol yang marak belakangan ini.

Dalam kesempatan itu, Ermalena juga memaparkan lima hal yang harus diperhatikan untuk menghindari masyarakat salah saat membeli obat.

“Yang pertama, kita harus tahu obat ini apa namanya dan kandungannya. Obat ini apa khasiatnya. Obat ini berapa dosisnya. Obat ini bagaimana cara menggunakannya dan obat ini apa efek sampingnya. Kelima hal inilah yang harus ditanyakan kepada ahlinya yakni dokter dan apoteker. Bukan malah bertanya kepada internet dan tukang obat keliling,” tegasnya.

Dirinya berharap melalui pembekalan ini, masayarakat mampu menjadi agen perubahan bagi diri, keluarga dan masyarakatnya. “Jadikan kekuatan masyarakat sebagai agen perubahan,” serunya.

Dalam kesempatan itu, Kasubdit Seleksi Obat dan Alat Kesehatan, Direktorat Pelayanan Kefarmasian, Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI, Dra. Andriyani, Apt., M.Si memaparkan tren penyakit saat ini. Dijelaskannya, masyarakat saat ini telah memasuki era penyakit tidak menular seperti stroke, jantung, tekanan darah tinggi dan lainnya.

“Usia 20-30 tahun saat ini sudah kena penyakit stroke. Itu bisa disebabkan penyalahgunaan obat seperti penggunaan obat bebas secara berlebihan (over dosis),” katanya.

Kebiasaan menyimpan obat di rumah baik itu obat bebas terbatas maupun obat keras seringkali disalahgunakan karena kurangnya pengetahuan tentang pemakaian obat.

Dicontohkannya, seperti saat tetangga sakit dan gejalanya dirasa mirip dengan penyakit yang pernah dideritanya, lantas ia memberikan obat tanpa indikasi yang jelas. Akibatnya dapat memberikan efek samping yang tidak baik untuk tubuh.

Dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) 2013 menunjukkan bahwa 35,2% rumah tangga menyimpan obat untuk swamedikasi (pengobatan sendiri). Dari 35,2% rumah tangga yang menyimpan obat, 35,7% diantaranya menyimpan obat keras dan antibiotika 27,8% di antaranya menyimpan antibiotik dan 86,1% antibiotik tersebut diperoleh tanpa resep.

Swamedikasi ini dinilai seringkali tidak disertai informasi yang memadai dan kurangnya supervisi dari tenaga kesehatan.

Melalui program Gema Cermat ini diharapkan dapat mengubah sikap dan perilaku masyarakat dalam memilih, mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat secara benar. Hingga pada akhirnya akan meningkatkan penggunaan obat secara rasional dalam pelayanan kesehatan.

Untuk itu dibutuhkan kerjasama dengan berbagai stake holder. Bukan hanya institusi dan lembaga pemerintah terkait dengan pemberdayaan masyarakat, pendidikan maupun komunikasi dan informasi. (humas)

GEMA CERMAT, LANGKAH PEMERINTAH CERDASKAN MASYARAKAT GUNAKAN OBAT

Giri Menang, Selasa 14 November 2017 – Kurangnya pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara benar dapat menimbulkan masalah serius bagi kesehatan. Penggunaan antibiotik tanpa supervisi dari tenaga kesehatan misalnya, membuat masyarakat kemudian membeli antibiotik secara bebas tanpa resep dokter. Akibatnya muncul masalah resistensi antibiotik.

Untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan obat secara benar, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bekerjasama dengan Komisi IX DPR RI melalui Dinas Kesehatan (Dikes) Provinsi NTB bersama Dikes Kabupaten Lombok Barat memberikan pembekalan kepada 170 kader didampingi para apoteker yang ada di wilayah Lombok Barat, di Ballroom Hotel Aruna Senggigi, Selasa (14/11).

Para kader yang terdiri dari PNS, guru, pihak pondok pesantren, mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum ini diberikan pembekalan sekaligus dilakukan pencanangan program Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) di wilayah Lombok Barat.

Pencanangan ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Hj. Ermalena, bersama Direktorat Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI, Andriyani, Apt., M.SiKasubdit Seleksi Obat dan Alat Kesehatan, Direktorat Pelayanan Kefarmasian, Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI, Dra. Andriyani, Apt., M.Si, Kepala Dikes Provinsi NTB, dr Nurhandini Eka Dew, Sp.a., Kepala Dikes Lombok Barat, H. Rachman Sahnan Putra, M.Kes.

Ermalena juga meyematkan pin kepada para apoteker terpilih sebagai agent of change (AOC) atau agen perubahan.

Gema Cermat merupakan program Kemenkes RI yang telah dimulai sejak 2015 lalu. Melalui gerakan ini, pemerintah bersama masyarakat berupaya mewujudkan kepedulian kesadaran, pemahaman dan keterampilan dalam menggunakan obat secara tepat dan benar.

Dalam sambutannya, Kepala Dikes Provinsi NTB, dr Nurhandini Eka Dewi mengaku perihatin melihat kecenderungan masyarakat dalam berobat masih menyimpang.

Menurutnya, di wilayah pedesaan masyarakat masih mengandalkan dukun daripada berobat ke puskesmas. Sedangkan masyarakat di wilayah perkotaan lebih mengandalkan melihat penyakit melalui internet dan membeli obat secara online.

“Cara masyarakat perkotaan ini lebih berbahaya daripada masyarakat pedesaan. Saya harap setelah pembekalan ini, para kader nantinya dapat menularkan ilmunya ke masyarakat,” katanya.

Maraknya obat yang dapat dibeli secara bebas ditanggapi Kepala Dikes Lombok Barat, H. Rachman Sahnan Putra. “Untuk Lombok Barat, di institusi pemerintah di mana setiap pelayanan itu harus benar-benar berdasarkan penggunaan obat secara rasional. Artinya di setiap instansi pemerintah baik itu di rumah sakit, puskesmas, klinik dan dokter-dokter praktek itu sudah ada SOP nya. Yang menjadi masalah sekarang ini adalah dengan mudahnya masyarakat mendapatkan obat di luar sehingga akses masyarakat untuk mendapatkan obat itu sangat mudah,” jelasnya.

Dirinya berharap, melalui forum diskusi semacam ini mampu menjadi metode ampuh untuk bersosialisasi agar masyarakat cerdas dalam mengunakan obat.

“Obat merupakan sarana penyembuh penyakit. Namun penggunaan obat yang tidak benar dan baik bisa menimbulkan berbagai macam efek samping dan berdampak untuk tubuh. Ini yang harus di pelajari di sini,” tegasnya. (humas)

Larang Merokok Di Dalam Rumah, Hj. Khairatun Ajak Para Suami Terapkan PHBS

Giri Menang, Senin 13 November 2017 – Untuk hidup sehat, kita harus senantiasa menjaga kebersihan dan pola makan yang sehat. Makanan yang sehat dan bernutrisi bisa berasal dari sayur-sayuran, buah-buahan dan juga ikan.

Himbauan terkait Lingkungan Bersih Sehat (LBS) dan Prilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) itu disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lombok Barat, Hj. Khairatun Fauzan Khalid saat mengunjungi Desa Pelangan Kecamatan Sekotong, Senin (13/11).

Desa Pelangan menjadi salah satu desa yang dinilai untuk ikut dalam Lomba Desa Tingkat Kabupaten.

Di hadapan Kepala Desa Pelangan, Zulkifli, istri Bupati Lombok Barat itu juga menghimbau khususnya para suami yang perokok untuk tidak merokok di dalam rumah. Menurutnya, merokok di dalam rumah sangat berpengaruh bagi kesehatan keluarga yang lain karena akan menjadi perokok pasif.

“Selain itu biasakan mencuci tangan dengan sabun dan membuang sampah pada tempatnya. Dan terakhir, semoga Desa Pelangan bisa memperoleh hasil yang terbaik,” pungkasnya.

Kepala Desa Pelangan Zulkifli mengaku, baru kali ini desanya ikut dalam ajang Lomba Desa di tingkat Kabupaten. “Perhatian pemerintah sejauh ini cukup baik, semoga semakin membaik,” ungkapnya.

Dirinya berharap, lomba desa yang diikuti Desa Pelangan bisa menjadi momentum kebangkitan desa yang berada di ujung selatan Gumi Patut Patuh Patju tersebut. “Semoga kita dapat juara satu,” harapnya.

Pemkab Lobar Serius Perluas Wilayah Ibukota Kabupaten

Giri Menang, Jum’at 10 November 2017 – Keseriusan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Pemkab Lobar) memperluas cakupan ibukota kabupaten kembali ditegaskan Bupati H. Fauzan Khalid. Pemkab Lobar mengajukan Kelurahan Dasan Geres, Kelurahan Gerung Selatan, Kelurahan Gerung Utara ditambah Desa Beleka dan Desa Dasan Tapen untuk dijadikan ibukota kabupaten.

Hal itu disampaikan bupati dalam kegiatan safari jum’atnya di Dusun Mendagi, Desa Beleka, Jum’at (10/11).

Lebih jauh Fauzan mengatakan akan terus mengawal usulan tersebut. “Kalau sudah ditandatangani Menteri Dalam Negeri berarti sudah resmi ditetapkan. Saat ini saya sedang fokus untuk mengawal penetapan ibukota kabupaten ini,” jelasnya.

Bupati yang terkenal “jamaq-jamaq” ini menambahkan, pembangunan ibukota tidak cukup hanya dengan membangun infrastruktur saja. “Dibutuhkan juga intervensi keberkahan, yaitu dengan cara semua kita rajin beribadah serta berdoa agar apa yang sudah kita bangun tersebut membawa keberkahan untuk kita semua,” pesan bupati.

Dalam kesempatan itu, bupati juga menyerahkan bantuan untuk pembangunan toilet masjid sebesar 10 juta rupiah. (ardi/humas)

Galakkan Program Ayo Mengaji, Camat Narmada Gelar Pengajian Rutin

Giri Menang, Jum’at 10 November 2017 – Setiap minggu pertama dan minggu terakhir tiap bulannya, seluruh jajaran Pemerintah Kecamatan Narmada beserta Kepala Desa se-Kecamatan Narmada menggelar pengajian di Kantor Kecamatan Narmada. Pagi tadi (10/11), pengajian dihadiri Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid. Kehadiran orang nomor satu di Lobar itu cukup mengejutkan para staff kecamatan.

Bupati sendiri sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar Pemerintah Kecamatan Narmada tersebut. Hal ini sejalan dengan program yang dicanangkan Bupati Lombok Barat dan Gubernur NTB untuk membumikan Al Qur’an di NTB. Dirinya meminta agar program pengajian yang sudah berjalan untuk terus dipertahankan.

“Pemerintah perlu intervensi keberkahan lewat pengajian atau majelis ta’lim lainnya agar dengan pengajian motivasi dan semangat kerja akan tumbuh dan mendapat pahala,” katanya.

Kegiatan ini sendiri mulai berjalan sejak Saefudin Farid memimpin Kecamatan Narmada. “Ini menjadi agenda rutin kami setiap bulannya dengan diikuti seluruh jajaran Pemerintah Kecamatan dan Desa. Setiap pengajian kami mengundang tuan guru atau penceramah untuk memberikan siraman rohani,” jelas Camat Narmada Saefudin Farid.

Ditambahkannya, pengajian ini sebagai implementasi dari program gerakan “Ayo Mengaji” yang terus digalakkan Pemkab Lobar. Selain menggelar pengajian, program Ayo Mengaji mengajak masyarakat untuk mengaji dan memperdalam maknanya serta mampu mengkhatamkannya.

Hadir pada pengajian kali ini, TGH. Muhammad Taisir sebagai penceramah, TGH Yusi Adnan, Kepala Desa se-Kecamatan dan seluruh jajaran Pemerintah Kecamatan Narmada dan masyarakat. (dedy/humas)

1 281 282 283 284 285 421