Saat Resmikan Poskesdes Gontoran Lingsar
“Mungkin ini dia mobil Pak Bupati,” ujar seorang Ibu. “Oo bukan ujar,” ujarnya kemudian `diamini` yang lain, karena memang itu adalah mobil salah satu kepala dinas. Dan ketika mobil bupati dan rombongan benar-benar tiba, dimana tidak kurang dari 1500 orang menanti, mereka berebut untuk bisa menyalami bupati dan istri. Tidak sedikit dari mereka yang mencium tangan bupati.
Tampak pada salah satu gambar yang berhasil diambil Humas, dua orang nenek (Papuk, Sasak) menempatkan kaki kiri di satu pinggir dan kaki kanannya di pinggir lain sebuah got/selokan, demi bisa menyalami bupati. Dan yang tak kalah heboh dan memerindingkan bulu kuduk, para siswa sambil mengangkat bendera dan mengepalkan tangan berucap setengah berteriak “Bangkit Lombok Barat, Bangkit Lombok Barat!” saat bupati melewati mereka.
Di lokasi, yaitu sebuah Poskesdes berbiaya bangunan sekitar Rp 250 juta melalui Program PNPM-MP dengan total nilai sekitar Rp 500 juta, bupati dan rombongan sudah disiapkan tempat yang lebih tinggi, yaitu teras depan, di depan pintu Poskesdes untuk duduk, sementara undangan dan masyarakat lainnya di halaman berterop. Namun dengan kerendahan hati bupati memilih duduk di bawah, sejajar dengan undangan dan masyarakat lainnya. Seolah-olah memberi apresiasi respek serta menunjukkan kedatangannya ingin membaur dengan masyarakatnya.
Sahnan juga mengatakan kalau di setiap desa di Lobar sudah ada bidan. “Jadi 1 desa 1 bidan yang ditetapkan nasional sudah terpenuhi,” ujar pria asal Narmada ini. Bahkan, ditambahkannya, untuk beberapa desa di wilayah terpencil dengan topograpi berbukit-bukit dan masyarakatnya terpencar berjauhan, ditempatkan 2 bidan desa.
Dan kontribusi Poskesdes serta sarana kesehatan lainnya, sudah begitu dirasakan manfaatnya. Terbukti dengan penurunan sejumlah angka `negatif` sejak tahun 2009 (sejak Bupati-Wabup Zaini Arony-Mahrip dilantik). Disebutkannya, Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2009 di Lobar 19 orang, tahun 2012 turun menjadi 7 orang. Angka Kematian Bayi (AKB) dari 211 orang tahun 2009, turun menjadi 114 orang tahun 2012.
Begitu juga dengan pestasi kinerja insan kesehatan, bila sebelumnya urutan ke-7 dari 10 kabupaten/kota di NTB, sekarang menjadi renking 3, hanya dalam waktu 3 tahun. Kondisi ini menjadikan Lobar satu-satunya kabupaten yang mendapatkan tambahan dana dari pemerintah pusat untuk sektor kesehatan.
Sementara itu, saat memberi sambutan, Bupati Zaini memuji masyarakat Lingsar umumnya dan Gontoran khususnya. “Rasa persaudaraan, persamaan dan persatuan yang luar biasa,” ujar bupati memuji. Menambahkan keterangan Sahnan, Bupati Zaini menyebut di Lobar sudah ada 17 Puskesmas, 57 Puskesmas Pembantu (Pustu), 110 Poskesdes dan 287 bidan desa.
Tak lupa, bupati memanggil beberapa orang peserta sekolah buta aksara untuk diuji kemampuan bacanya. Seorang ibu (papuk) dengan tingkahnya yang menarik perhatian hadirin membaca tulisan “Meresmikan” dengan “meremes…meremes”…Bupati pada kesempatan itu juga menyerahkan hadiah bagi Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) dan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) PNPM Langko, Gontoran, Sigerongan, Karang Bayan. Pada bagian akhir bupati menandatangai prasasti Poskesdes Gontoran. Seusai acara dan makan, bupati kembali menyalami warganya. Seorang warga terdengar berucap dalam Bahasa Sasak agar bupati sudi datang lagi. “Bupati harus datang lagi nanti,” ucapnya menggambarkan rasa syukur dengan kedatangan bupati dan berharap bisa disambang lagi.
Hadir bersama bupati Kadis Dikbud H.Faturrahim, sejumlah kepala SKPD lainnya, Camat Lingsar Suparlan, jajaran kesehatan Lobar, Kades Gontoran Salihin dan sejumlah kades lainnya, Tuan Guru H. Azhar Rasyidi, TGH. Ahmad Husyairi, TGH. Ramadhan, Ustaz H. Syirru Warid, dan undangan lainnya. (Muhammad Busyairi/Dedy Suhirman-Humas)