Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala CSR PT. Pertamina Intergratif Terminal Ampenan I Gusti Ngurah Yamatika disaksikan oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, S.Ag., M.Si. bersama tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Desa Setempat di Desa Pakuan Kecamatan Narmada Rabu 2/12/2020.
Bantuan yang diberikan berupa peralatan Camping ground seperti tenda 20 buah, tas carrier 2 buah , sleeping bag 6 buah, trekking 5 buah dan matras 10 buah.
I Gusti Ngurah Yamatika dalam sambutaanya mengatakan CSR pertamina akan selalu berupaya mendukung program pemerintah yang sudah dicanangkan termasuk program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahtraan masyarakat, pelestarian lingkuangan, dan pendidikan.
“Bantuan yang diberikan tidak besar namun dengan bantuan tersebut diharapkan menjadi stimulus kepada para pemuda di Desa Pakuan untuk meningkatkan kreativitas kemudian dapat mensejahtrakan masyarakat.” Ujarnya.
PT. Pertamina berupaya terus menerus secara berkesinambungan membantu dan akan menggali potensi Desa Pakuan lebih jauh lagi dengan harapan Desa Pakuan menjadi desa wisata hijau dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengapresiasi apa yang dilakukan PT Pertamina yang ikut dalam mengembangkan Desa Wisata.
Menurut Fauzan Dilingkungan Pemerintah Daerah tiga desa di Kecamatan Narmada disebut dengan Desa Sekawan Sejati merupakan akronim dari Desa Sesaot, Pakuan dan Buwun Sejati, ketiga desa ini pengembangan destinasi pariwisata secara berkelanjutan atau Sustainable Tourism Observatory (STO) yang terdaftar di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) melalui Kementerian Pariwisata RI, karena itu, bantuan yang diberikatan Pertamina sangat tepat dilakukan.
Fauzan berencana akan kembali melakukan koordinasi dengan Institut Tehnologi Surabaya (ITS) yang sudah menandatangani MoU dengan Pemkab Lombok Barat terkait Pembinaan Desa Wisata.
“Nanti kita komunikasikan lagi dengan ITS, kita akan melangkah sesuai yang sudah ditindaklanjuti dan sepakati,”pungkasnya.
Di Desa Pakuan ini dia merintis sejak tahun 2019 namun karena terkendala covid-19, baru bisa dilaksanakan di tahun 2020 ini.
Selain pengembangan Desa Wisata di desa Pakuan Forum CSR terus koordinasikan tentang masalah Kesejahtraan Sosial (kesos) seperti masalah kemiskinan, disabilitas, dan dampak konflik, termasuk juga pengembangan home industry seperti di Desa Kuranji sekaligus memberikan pendampingan sampai tingkat pemasaran.
Menurut Zainul Pola pembinaan dilakukan secara berkelanjutan dan fokus selama tiga tahun untuk memaksimalkan desa wisata. Dimana pola ini replikasi hasil rakor dengan Forum CSR se-Indonesia di Jogja
Sementara itu Kepala Desa Pakuan Mahdan Haris, menyebut selain bantuan peralatan dari Pertamina, ia juga membuka diri untuk perusaan lain untuk ikut membantu pengembangan desanya menjadi desa wisata. Karena menurutnya, masih banyak yang dibutuhkan selain fasilitas camping ground, termasuk infrastruktur untuk mendukung akses menuju air terjun.
“Semua tempat wisata kita kembangkan dan kelola melalui Bumdes dan penyertaan modal sudah dilakukan sebanyak Rp 100 juta melalui APBDes,”pungkasnya. (Diskominfotik/zul/ Sumber Prokopi Setda Lobar)