Kabupaten Lombok Barat

DESA SARIBAYE JADI LOKUS VISITASI KEPEMIMPINAN NASIONAL (VKN)

Giri Menang, Rabu 24 April 2019 – Desa Saribaye di Kecamatan Lingsar menjadi sasaran visitasi di wilayah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) oleh Tim Visitasi Kepemimpinan Nasional (VKN) dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) tingkat II, angkatan IV tahun 2019. Kedatangan peserta VKN diterima Sekda Lobar H. Moh. Taufiq di Aula Kantor Bupati, Rabu (24/4).

Desa Saribaye sengaja dipilih lantaran desa yang berada di Kecamatan Lingsar ini memiliki banyak potensi. Selain sebagai juara dua lomba desa tingkat nasional, desa ini pun memiliki potensi lain di sisi pariwisata dan pengembangan potensi lain.

“Kami sengaja menyiapkan lokus (tempat-red) di desa Saribaye kecamatan Lingsar ini, karena potensi desa ini beragam, meskipun kami punya juga desa yang juara satu nasional,” terang Sekda Lombok Barat H. Moh. Taufiq saat menerima rombongan tim visitasi.

Dalam kegiatan visitasi ini, tim visitasi yang beranggotakan enam belas orang ini akan melakukan observasi dan pembelajaran pada Visitasi Kepemimpinan Nasional. Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan kebermanfaatan bagi peserta VPN dan masyarakat Lobar kedepannya.

“Peserta Visitasi Kepemimpinan, Pelatihan Kepemimpinan Nasional tingkat II, angkatan IV ini bertujuan untuk melakukan observasi dan pembelajaran terkait dengan tema, pemberdayaan potensi lokal di desa mandiri yang berdaya saing,” jelas Widyaiswara Utama, Firdaus Hafied di hadapan Sekda Taufiq dan Asisten I Setda Lobar H. M. Ilham.

Dijelaskan Firdaus, sebelumnya, saat Pemkab Lombok Barat sudah menyediakan lokus sasaran visitasi, pihak peserta sudah siap mendapatkan informasi dan data terkait pemberdayaan potensi daerah. Setelah itu, seluruh peserta diwajibkan untuk membuat semacam policy brief yang dibuat berdasarkan kebijakan yang didapatkan di daerah lokus. Potensi-potensi daerah yang didapatkan tersebut, bisa dikembangkan dan diusulkan sebagai alternatif nantinya.

Selain policy brief, para peserta juga membuat tugas kelompok. Tugas kelompok ini terkait dengan listen learn yang merupakan pembelajaran terkait dengan tema yang sudah ditentukan. Tekniknya, para peserta nantinya bisa berkomunikasi dengan Kepala Desa, Camat, dan tokoh masyarakat setempat.

“Gunanya, untuk melihat seperti apa kebijakan kebijakan dan bagaimana penanganan potensi yang ada di desa lokus. Selain tugas tersebut, para peserta juga akan membuat laporan individu terkait listen learn dari pengamatan pribadi mereka,” lanjut Firdaus.