Kabupaten Lombok Barat

Ditemukan 111 Kasus HIV-AIDS Di Lobar

Sejumlah fakta mengungkap jika 40 juta penduduk dunia hingga saat ini terkena HIV. Dari data Depkes RI tahun 2010 menunjukkan terdapat 120 ribu merupakan penderita HIV. Sementara estimasi Depkes 2010 terdapat 169 ribu hingga 213 ribu terjangkit HIV. Berikutnya terdapat 15 juta anak dibawah umur 15 tahun kehilangan orangtua karena AIDS, sehingga terjadi perubahan keluarga, masyarakat, sekolah, sistem layanan kesehatan, kesejahteraan, sosial ekonomi baik nasional maupun lokal.

Demikian dikatakan, Bupati Lobar diwakili Sekda Drs. H. Moh. Uzair ketika membuka Rakor Pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS Kab. Lombok Barat di aula kangtor Bupati Lobar, Giri Menang, Gerung. Hadir pada kesempatan tersebut, Suhermanto, SH (KPA) Prov. NTB, unsur BNN, unsur Kepolisian, SKPD terkait dan peserta Rakor.

Bupati menegaskan, di provinsi NTB, untuk pertama kalinya dilaporkan tahun 1992 AIDS ini mulai ditemukan. Namun secara kumulatif sampai 2012 terlapor kasus HIV sebanhyak 327 kasus dan AIDS sebanyak 345 kasus. Dan perlu dicatat, bahwa untuk Lobar sendiri sejak tahun 2008 penderita HIV terus mengalami peningkatan dari 14 orang (kumulatif) menjadi 56 orang pada Agustus 2014. Sedangkan AIDS dari 12 orang (2008) menjadi 55 orang sampai Agustus 2014.

Karena itu Bupati melalui Sekda berharap agar para peserta Rakor bisa memberikan kontribusi pemikiran, kerelaan kesempatan untuk bisa mencegah dan menggulangi penyakit HIV-AIDS yang cukup berbahaya bahkan mematikan ini. “Kehadiran peserta dari institusi Pelabuhan, Indocement, dan ASDP bisa memberikan dukungan CSR perusahaannya untuk upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan AIDS di Lombok Barat,” harapnya.

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Lobar, M. Djunaidi, SH melaporkan, di Lobar kasus HIV-AIDS pertama kali ditemukan tahun 1992. Dalam setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hingga Agustus 2014 kasus kumulatif HIV/AIDS tercatat 111 kasus. Rinciannya HIV 56 kasus dan AIDS 55 kasus. 1t5 orang dari jumlah tersebut termasuk dari kalangan ibu rumah tangga. Kasus ini sudah menyebar di 10 kecamatan se Lobar.

Kasus terbanyak, tambah mantan Kadishubkominfo Lobar ini terbanyak di area tambang Sekotong dan Senggigi. Tanggal 3 September lalu tim Kab. Lobar mengadakan VCT Mobile di kawasan Senggigi dari 50 orang karyawan SPA yang diambil sampel darahnya, ternyata 3 orang positif terkena virus HIV. “Langkah yang diambil kita rujuk ke RSUD Provinsi NTB,” kata Djunaidi.(her)