SMA 2 Labuapi tiba-tiba saja berkibar. Seorang siswa setempat dari jurusan Bahasa berhasil meraih nilai tertinggi Ujian Nasional SMA se Nusa Tenggara Barat (NTB). Eka Megawati, anak pertama dari dua bersaudara ini mengaku tidak percaya namanya bisa tercantum menjadi yang terbaaik di jurusan Bahasa.
Lombok Post dengan sengaja tidak memberi tahu hasil UN kepadanya, tapi Eka, begitu paanggilan akrabnya mengaku optimis bisa mendapat hasil yang baik ’’yang penting saya bisa lulus dulu dengan nilai yang baik,’’ katanya.
Gadis berpenampilan sederhana ini menerapkan usahanya untuk mendapatkan hasil yang dalam UN tidak mudah. Tiga bulan menjelang ujian nasional, dia mengaku tidak pernah luput dari salat tahajjud ’’setiap hari jam tiga pagi saya terbiasa terbangun untuk tahajjud, meminta hasil yang baik,’’ ungkapnya.
Selain itu metode belajar yang dipakainya luar biasa, tiada hari tanpa belajar. Setiap pulang sekolah, dia mengikuti bimbingan dari sekolah sampai sore, dan malam harinya belajar bersama kelompok belajar. Ditanya Lombok Post mengapa tertarik dengan jurusan bahasa, putri pasangan Abdul Khalik dan Baiq Nuraini ini menjawab karena takut dengan pelajaran kimia. Dari kelas X saya merasa lemah di pelajaran kimia, karena itu lebih memilih jurusan bahasa,” tukasnya .
Pemilik cita-cita ingin menjadi seorang entrepreneur mengaku trauma dengan contekan. Maka dari itu, dirinya tidak pernah mau menyontek, dan lebih yakin pada kemampuan dirinya dalam mengerjakan soal saat UN yang lalu ‘’sadar diri saja, percuma belajar 3 tahun masih suka nyontek, saya harus yakin dengan jawaban saya’’ tutur pelajar yang ingin memberangkatkan haji orang tuanya. Mengenai prestasinya sekarang, Eka berterima kasih kepada semua Guru- guru yang telah membimbingnya . guru –guru disini ekstra sabar-sabar, saya bersyukur sekali punya guru seperti itu, pungkas Eka. Kaitanya dengan siswinya yang memperoleh nilai tertinggi. Kepala sekolah SMA 2 Labuapi, Ma’ad Adnan mengaku merinding ‘’kalau itu benar , ya kita harus jabat tangan dulu,’’ ucapnya sambil menjabat tangan wartawan Koran ini. Ma’ad bersyukur atas raihan prestasi yang didapatkan oleh salah satu anak didiknya. ‘’terus terang saya kaget, mudah – mudahan ini bisa menjadi semangat dan support tersendiri untuk adik-adik kelasnya, tutur Ma’ad.(cr-rfc)
Lombok Post Sabtu, 26 Mei 2012