Kabupaten Lombok Barat

Gili Nanggu Villa Resort, Akan Dilengkapi Helipad

Pembangunan sektor pariwisata di Lombok Barat (Lobar) terus dipacu. Alasannya, hampir 70 persen PAD Kabupaten Lombok Barat diraup dari sektor ini. Setelah Senggigi, dipastikan, kecamatan Sekotong akan dikembangkan sebagai destinasi baru di wilayah selatan Lobar. Hari Rabu (5/3) lalu, Pemkab Lobar menerima tim pembangunan Gili Nanggu Villa Resort, di Ruang Rapat Utama kantor bupati.

Tim yang terdiri dari enam orang itu, datang untuk melakukan ekspose pengembangan pariwisata khususnya di Gili Nanggu Kecamatan Sekotong. “Kami datang menghadap Bupati untuk memberikan gambaran umum pembangunan Gili Nanggu”, jelas Sasmito, juru bicara tim. Dilaporkan, pembangunan pariwisata di Gili Nanggu statusnya bintang lima bertaraf internasional. Tidak hanya itu, setiap villa akan dilengkapi fasilitas kolam renang. Disediakan pula tempat pendaratan helikopter (heliped).

Menurut Sasmito, tim pembangunan Gili Nanggu didominasi oleh pengusaha pariwisata bertafar internasional. Ada Mr. Mahesh dari Dubai, Mrs. Sky – Australia, Mr. Zaedy – Singapura serta beberapa dari negara Asia lainnya. Mereka inilah yang nantinya akan turut andil dalam pengelolaan pembangunan Gili Nanggu Villa Resort dengan luas lahan sebear 12,35 hektar.

Di tempat yang sama, bupati Lobar, DR. H. Zaini Arony sangat mengapresiasi maksud baik dari tim ini. Sangat tepat jika dikaitkan dengan pengembangan wilayah Sekotong menjadi tiga zonasi. Zonasi tambang, pariwisata, perikanan dan kelautan yang ke depannya akan dikembangkan sebagai prioritas.

Awalnya tentu zonasi pariwisata, namun sebelum Gili Nanggu,  dalam waktu yang tidak lama, akan dibangun terlebih dahulu Meang Resort, Teluk Mekaki Indah. “Sekarang calon investor kita Sasmito cs di Gili Nanggu” jelas Bupati dihadapan Asisten I, dan kepala SKPD terkait. Prinsipnya, Bupati sangat mendukung dan mensuport kegiatan ini dalam rangka menuju kesejahteraan masyarakat. Apalagi pariwisata sudah masuk dalam koridor V NTB. Sebagian  besar pariwisata berada di Pulau Lombok. Di Lobar, masuk kawasan Senggigi dan Sekotong dengan pulau-pulau kecil (gili) yang memiliki keindahan.

Seluruh potensi ini, lanjut Bupati, selain mengembangkan destinasi wilayah Senggigi dan Narmada, juga wilayah Sekotong untuk wisata bahari. Namun agar tidak ada keraguan, maka Pemkab Lobar melalui Perdanya sudah menetapkan tambang sebagai destinasi baru. Apalagi di wilayah Sekotong sudah dibangun dua fasilitas dermaga di Tawun dan Gili Nanggu. “Secara prinsip, pemerintah provinsi dan pusat komit untuk membangun kawasan selatan Lombok Barat ini, sebagai bukti komitmen itu, dari Lembar akan dibangun jalan strategis nasional sebagai bentuk dukungan sektor pariwisata. Fasilitas jalan ini, termasuk menuju ke Teluk Mekaki di wilayah Sekotong. Kegiatan tersebut sudah masuk dalam planing yang akan segera dikerjakan.

Di sisi lain, jalan yang sudah dibangun oleh pemerintah Lobar sendiri sudah selesai. Sekarang sedang dibangun oleh pemerintah Lombok Tengah. Dengan demikian, para pelancong yang akan datang ke Lobar melalui udara menuju Sekotong akan lebih mudah dan cepat. Selain itu, Pemkab juga sudah merevitalisasi Puskesmas. Tujuannya untuk memberikan fasilitas kesehatan yang layak dan memadai, baik bagi masyarakat maupun turis yang datang berkunjung di wilayah Lombok Barat.

Seiring dengan keinginan tim, Bupati berpesan, demi kenyamanan dan keamanan, seluruh fasilitas pariwisata, jangan sampai menggunakan fasilitas luar, gunakan tenaga lokal. Dan untuk menjamin ketersedian tenaga ini, pihak pemda sudah membangun SMK Pariwisata dan Pusat Kursus Pelatihan Masyarakat (PKPM). Idealnya segala tenaga kerja sudah bisa disiapkan dengan skill-skill yang diperlukan. “Tak perlu Pak Sasmito membawa dari luar, kami juga menyiapkan yang bagus dan masyarakat merasa diperhatikan” pesan Bupati.

Pesan lain yang diungkapkan Bupati, pembangunan Gili Nanggu supaya ada nuansa Lombok. Baik di depan, di lobi atau dimanapun supaya memberikan nuansa Lombok sebagaimana orang datang ke Bali. Idealnya, di Lombok ada Bali, tapi di Bali tidak ada Lombok”, demikian papar Bupati. (L. Pangkat Ali, Pranata Humas)