Kepala P3MP Lobar, Muhajirin dalam laporannya menyampaikan, program P3MP bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat pesisir yang sudah berjalan dua tahun sejak tahun 2013.
“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan fasilitas sosial, ekonomi dan juga kesehatan masyarakat pesisir seperti yang kita laksanakan hari ini,” kata Muhajir. Sebagaimana diketahui, beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu pemasangan KB gratis, penyadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan lingkungan, menggalakkan ecotourism,pembelajaran olahan hasil laut, serta promosi untuk menarik wisatawan mengunjungi kawasan wisata Gita Nada (Gili Tangkong, Gili Nanggu dan Gili Sudak).
“Baksos ini merupakan wujud kepedulian Coastal Community Development Project-International Fund for Agricultural Development, oleh karena itu dukungan dari masyarakat pesisir sangat dibutuhkan, terima kasih kepada Pak Kadis (H.Subandi) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP),” ujar Muhajirin.
Ir. H. Subandi, di tempat yang sama dalam waktu yang berbeda mengatakan berharap melalui program CCDP-IFAD masyarakat pesisir menjadi lebih sehat dan sejahtera.
“Di kawasan Gita Nada akan dibangun hotel bintang 5 +++ dan di sekitarnya sekitar 21.000 hektar akan menjadi kawasan konservasi, nantinya ini akan menjadi magnet pariwisata bagi daerah pariwisata terbesar di NTB yaitu Lombok Barat,” kata H. Subandi.
Lobar Raih Rating Satisfactory
Sementara itu, Dr. Sapta Putra Ginting, M.Sc. dalam sambutannya menyampaikan bahwa untuk membangun masyarakat pesisir tidak akan mungkin dilakukan oleh KKP sendiri melainkan membutuhkan dukungan dari instansi lain termasuk BkkbN, PKK, dan lain-lain. Dikatakan, Lombok Barat merupakan salah satu dari 13 kabupaten yang mendapat bantuan CCDP yang didukung oleh IFAD yang ditujukan untuk masyarakat pesisir yang miskin.
“Tahun 2014 ini IFAD telah melakukan reviu kepada Lombok Barat dan memberikan rating satisfactory (memuaskan) bagi Lombok Barat,” ujar Dr. Sapta.
Dikatakan Dr. Sapta, prestasi ini merupakan prestasi tertinggi yang pernah diraih sebuah kabupaten sejak tahun 1970-an. Alasan keberhasilan Lombok Barat ini ada dua yaitu pertama kemampuan melakukan mobilisasi sosial (social mobilization) sejak tahun 2013 dan Gender Mainstream (keberpihakan yang tidak membedakan jenis kelamin)
“Lombok Barat telah berhasil melibatkan lebih dari 30% wanita dalam proyek IFAD, yaitu melibatkan ibu-ibu pada kegiatan pengolahan hasil laut, misalnya,” kata Dr. Sapta.
Dikatakan Dr. Sapta, kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan KKP tetapi melibatkan instansi lain dengan jalan meleverage instansi lain.
“Fokus kita dengan menggalakkan potensi pesisir, baik itu ikan, terumbu karang, mangrove, rumput laut, padang ilalang dan garam, semuanya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir serta mendukung wisata bahari di Gita Nada,” kata Dr. Sapta.
Kepala BkkbN wilayah NTb, Dra. Virginia Anggraini, MA yang juga diberi kesempatan memberikan sambutan menyampaikan bahwa Lombok Barat telah berhasil dalam bidang BkkbN yaitu dengan meraih MDGs Award level 5b. Hal ini terwujud karena komitmen Bupati Lobar, Doktor H. Zaini Arony untuk terus mendukung program KB yang disokong penuh PKK Lombok Barat. Selesai acara, Hj. Nanik didampingi Dr. Sapta menggunting pita bangunan Tourist Information Center Gita Nada. (Muhammad Busyairi)