Bupati Lombok Barat, H. Zaini Arony mengapresiasi, jika tuntasnya pembangunan sarana ibadah dan syiar keagamaan ini merupakan bentuk komitmen warga perumahan untuk memiliki sebuah sarana ibadah yang sudah lama menjadi dambaan masyarakat setempat. Untuk itu Bupati berharap pemanfaatan Mushalla ini benar-benar dimaksimalkan, terutama untuk memakmurkan mushalla ini dengan sholat berjamaah dan kegiatan ibadah lainnya.
Menurut Bupati, peringatan isra’ mi’raj ini hendaknya dimaknai sebagai sebuah pembelajaran bahwa di dalamnya terkandung nilai pendidikan yang sesungguhnya tidak boleh terhenti meski dengan alasan apapun. Pendidikan haruslah berkesinambungan dan haruslah tetap bersinergi dengan perkembangan dan kemajuan teknologi. Makna lainnya terutama kepada segenap jajaran pendidikan khususnya para guru bahwa belajar dan mengajar tidak hanya dilihat secara tekstual semata tapi tidak jauh pentingnya pembelajaran juhga harus mengaplikasikan prinsip-prinsip kontekstual. “Dalam persepsi jangka panjang sebenarnya pendidikan bagi anak itu dimulai dari sejak dalam kandungan, buaian seorang ibu (bayi) hingga berkembang sampai ia dewasa. Jadi pendidikan itu sebenarnya proses pembelajaran sepanjang massa,” Bupati menekankan.
Dalam substansi lainnya, dalam hemat Bupati memaknai peringatan Isra’ Mi’raj itu sesungguhnya mengandung sebuah isyarat bagaimana seseorang khususnya dalam kapasitas sebagai warga Lombok Barat untuk lebih jeli membaca fenomena, perkembangan kehidupan yang terjadi saat ini. Bagaimana warga Lombok Barat mampu memberikan legitimasi, komitmen, pengkajian, perenungan tentang bagaimana arah pembangunan Lombok Barat yang seharusnya menjadi tujuan bersama untuk memajukan Daerah ini menjadi Daerah yang lebih maju, mandiri dan bermartabat dilandasi nilai Patut Patut Patuh Patju. “Semua itu bisa terwujud jika kita awali dan kita perkuat basis pendidikan kita. Karena untuk membangun daerah kea rah kemajuan tak ada kata lain selain dengan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) kita melalui jalur pendidikan,” ingat Bupati.
Masih dalam arahan Bupati, bahwa pendidikan adalah segala-galanya untuk bisa keluar sebagai pemenang dalam sebuah kompetisi apapun. Dalam H.R. Ahmad dijelaskan, “Jika seseorang ingin menguasai dunia hendaknya dengan ilmu, jika ingin menguasai akhirat lagi-lagi harus dengan ilmu. Dan jika ingin menguasai dua-duanya baik dunia maupun akhirat harus dengan ilmu”.
Sekali lagi jika ingin maju dalam bidang apapun haruslah konsen menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam rangka itulah Bupati dalam kebijakan pembangunan pendidikan di Lombok Barat memperbanyak membangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal ini menjadi pertimbangan rasional mengingat Lombok Barat banyak memiliki potensi sumberdaya alam. Katakanlah seperti perikanan kelautaan, pertanian, pertambangan, kelistrikan dan sebagainya. Untuk itu hampir di seluruh kecamatan se Lombok Barat saat ini sudah memiliki SMK dengan berbagai jurusan. Dengan pembangunan SMK ini diharapkan outputnya bisa memiliki8 keterampilan, kemandirian dalam mencari pekerjaaan dan bisa menciptakan lapangan kerja sendiri.
Peringatan isra’ mi’raj ini diisi dengan tausyiah umum disampaikan TGH Syubki Sakaki, LC, Pimpinan Ponpes Al-Madinah Pelulan Kuripan Utara. Ketua Panitia Tahid, SE melaporkan, rencana pembangunan Mushalla khususnya dirintis sejak tahun 2010 lalu yang mana 80 % merupkan dana swadaya masyarakat, sisanya merupakan bantuan para para donator. Biaya keseluruhannya mencapai Rp. 130 juta. Hingga saat ini warga Perumda Lobar tercatat sebanyak 600 KK yang terbagi dalam dua adminstratif pemerintahan Perumda Utara masuk wilayah Desa Dasan Tapen sementara Perumda Selatan masuk wialyah Kelurahan Dasan Geres. (Reporter: Hernawardi, Fotografer L. Suhaimi)