Tema yang diangkat adalah “ mengukur potensi, menilai kekuatan diri, mari beraksi,” ujar Suhaimi memulai laporan rencana kegiatannya kepada Bupati Zaini. Dikatakannya, kegiatan ini akan dilakukan dalam 3 hari yaitu pembukaan di Hotel Lombok Raya (26/12), Jambore Kader Posyandu di Gedung Diklat Pertanian Narmada (27/12) dan malam penutupan dan amal direncanakan di Ujung Landasan (28/12).
Berbagai kegiatan akan dilakukan seperti pembacaan surat apresiasi warga sebanyak 3 orang “Bila sebelumnya (2012) surat komplain warga, sekarang diganti surat apresiasi warga,” ujar Suhaimi. Selain itu ada juga JMS Awards yang merupakan bentuk apresiasi terhadap warga. JMS Awards berupa pemberian award kepada17 orang dan 5 lembaga. Seperti tukang ojek perempuan di Senteluk, Kepala Desa, dll., dengan memberikan medali dan piagam penghargaan. Dikatakan Suhaimi, kegiatan ini juga bersamaan dengan Jambore Posyandu.
Berkaitan dengan kegiatan Posyandu yang terintegrasi ini, Suhaimi mengatakan JMS ingin membuat 10 Posyandu sebagai pilot project.
“Kami telah bicara dengan Ibu Ketua TP PKK Lobar (Hj. Nanik S. Zaini Arony),” kata Suhaimi. Kegiatan Gawe Rapah Warga yang terintegrasi dengan Jambore Posyandu ini, kata Suhaimi, karena keprihatinan JMS terhadap kondisi Posyandu di Lobar. “ Dari 804 Posyandu, sebagian besar masih pratama, yang mandiri baru 2,” katanya.
Bupati Zaini dalam kesempatan itu menyampaikan sangat menghargai apa yang telah dan akan dilakukan oleh JMS.
“Saya sangat apresiasi semangat JMS. Kita patut bangga, dari pertemuan-pertemuan saya dengan sejumlah kepala daerah, Lobar tidak kalah kreatif. Saya merasa sangat-sangat terbantu, tertolong dengan aktivitas JMS,” ujar bupati bangga.
“Dan jelas tadi (dari paparan Suhaimi) acara ini merupakan salah satu wadah aspirasi. Forum ini adalah wadah diskusi public informal. Dengan cara ini kita dapat melihat wajah asli, tidak dibuat-dibuat, keadaan yang objektif mengenai masyarakat Lobar,” kata bupati kembali menyatakan dukungan terhadap kegiatan JMS.
Bupati juga menekankan untuk tidak sekedar berteori atau berlokakarya saja tapi harus diwuujudkan dalam tataran praktis.
“Wujudkan dalam tatanan implementatif bukan kognitif yaitu melalui kegiatan tematik khusus Posyandu, Karena kesehatan memegang peran penting,” kata bupati. Bupati mendukung kegiatan Posyandu yang terintegrasi. Doktor Manajemen Pendidikan ini bahkan mengajak untuk melakukan revitalisai Posyandu yaitu dengan menyediakan berugak yang bisa dimanfaatkan oleh ibu-ibu untuk membaca.
“Jangan ada lokakarya yang tidak terarah, tetapi harus bisa menjaring pemikiran yang positif,” ujarnya. Hadir Kepala Bagian HUmas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Lombok Barat, Ispan Junaidi, M.Ed dan belasan pengurus JMS. (Muhammad Busyairi)