Kabupaten Lombok Barat

KEHARUAN WARNAI PEMAKAMAN AYAHANDA BUPATI LOMBOK BARAT

Suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman almarhum H. Muhammad Khalid, ayahanda Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Kamis (14/3). Diiringi ratusan pengantar jenazah, almarhum dikebumikan di Pemakaman Umum Desa Sandik, yang berjarak tidak terlalu jauh dari kediaman almarhum.

Raut kesedihan tampak dari wajah keluarga yang ditinggalkan. Tidak terkecuali Bupati H. Fauzan Khalid yang tetap tegar hadir di pemakaman dengan selang infus masih menempel di tangan beliau. Beberapa hari ini kondisi bupati memang kurang sehat. Ditambah berita duka meninggalnya sang ayah diterima bupati saat dirinya berada di Jakarta menghadiri rapat koordinasi tentang masalah kebencanaan menambah kondisi bupati semakin lemah. Raut kesedihan juga tampak dari istri bupati, Hj. Khairatun. Sesekali beliau menyeka air mata yang tak tertahan saat mendoakan almarhum.

Selain masyarakat dan keluarga, pemakaman juga dihadiri Bupati Lombok Utara H. Najmul Akhyar, Kapolda NTB Irjen Pol Achmat Juri, Kapolres Lombok Barat AKBP Heri Wahyudi, Mantan Bupati Lombok Barat H. Mudjitahid, Kepala OPD Lombok Barat dan jajaran, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Sekda Lombok Barat H. Moh. Taufiq atas nama Pemerintah Kabupaten Lombok Barat menyampaikan turut berdukacita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya bapak H. Muhammad Khalid.

“Ketika seseorang sudah meninggal dunia, maka yang paling berguna diantaranya adalah doa anak-anaknya dan cucu-cucunya yang sholeh,” katanya.

“Mudah-mudahan dengan kita menghantarkan almarhum ke peristirahatan terakhir semoga mendapatkan yang layak disisi-Nya dan semoga kuburnya dijadikan taman surga,” lanjutnya.

Sementara itu TGH. Munajib Kholid saat menyampaikan Takziah bercerita tentang kedekatan beliau dengan almarhum. Baginya, almarhum merupakan sosok yang patut dijadikan teladan.

“Bapak kami Almarhum H. Muhammad Khalid adalah salah satu alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Islahudiny Kediri angkatan 1967 dan beliau seangkatan dengan TGH. Muhlis Ibrahim. Almarhum ini termasuk salah seorang santri yang cerdas, istiqomah, tawadhu,” ungkapnya.