Kelompok Tani Perkebunan Batu Petak, Dusun Pelan, Desa Mareje, Kecamatan Lembar, satu dari kelompok tani perkebunan terbaik di NTB diyakni bisa meraih peringkat lima terbaik nasional. Harapan tersebut terungkap setelah sebelumnya Tim Penilai lomba dimaksud dari Kementerian Pertanian RI menilai kelompok tani perkebunan tersebut didampingi Kepala Dinas Pertanakbun Lobar, Ir. H. Khairul Bachtiar, MM.
“Dari hasil penilaian tim juri, dari 25 kelompok tani yang dinilai dari 25 provinsi se Indonesia, kelompok tani perkebunan Batu Petak, Desa Mareje tersebut, setidaknya bisa menembus lima besar nasional. Kita berharap agar kelompok tani perkebunan kita ini bisa meraih prestasi membanggakan yang bisa mengharumkan nama daerah di tingkat nasional,” kata Kadis Pertanakbun, H. Khairul Bachtiar.Unsur penilaian yang melekat pada kelompok tani ini layak diapresiasi tim penilai. Diantaranya keberhasilan mengintegrasikan tanaman perkebunan seperti kacang mete, hortikultura dan tanaman pangan semisal padi.
Harapan untuk bisa meraih hasil terbaik di tingkat nasional, setidaknya masuk dalam 10 besar nasional, maka otomatis kelompok tani yang beranggotakan 60 orang ini akan diundang ke Jakarta untuk mendapatkan penghargaan. Sejumlah keunggulan spesifik dari kelompok tani yang dioketuai M. Nasip ini diantaranya integrasi tanaman spesik pada varietas hortikultura seperti kedelai, jagung, tomat, cabe, mentimun, semangka dan tanaman pangan (padi).
Sementara komoditi unggulan yang tak bisa dianggap remeh kebiasaan petani setempat menanam jambu mete yang dinilai tingkat produktivitasnya cukup bagus. Kecuali itu yang menonjol pada kelompok tani ini adalah mampu memberikan pelayanan kesejahteraan bagi anggotanya melalui program pemberdayaan seperti program simpan pinjam dan lainnya.
Nilai tambah berlebih yang tak dimiliki oleh kelompok tani perkebunan lainnya pada kelompok tani ini diantaranya sepanjang jalan yang masih dalam areal tanam kelompok tani ini adalah ditanaminya dengan tanaman keras berupa tanaman jarak, sengon, jati dan tanaman keras menghijau lainnya. Dari sisi ekonomi tanaman seperti itu sangatlah mendukung keberlangsungan ketahanan pangan.
Manfaat ekonomis lainnya yang dirasakan kelompok tani ini, bahkan jarang dimiliki kelompok serupa lainnya, antara lain anggota terikat program tabungan, dimana masing-masing anggotanya wajib menyetor tabungannya senilai Rp. 5 ribu per bulannya plus iurtan sukarela dengan jumlah yang sjudah ditentukan. Tidak terhenti sampai di situ, kelompok ini terbilang kreatif, dimana hasil produksi pertanian khususnya padi, anggotanya menabung padi sebanyak 25 kilogram setiap kali panen.
“Program ini telah membantu perekonomian petani sehingga tak pernah merasakan kesulitan dalam hal pembiayaan dan modal bertani. Mereka juga tak mengkhawatirkan tibanyak musim kemarau, sebab cadangan pangan mereka sudah tersedia sebelumnya,” imbuhnya.
Kecuali itu di areal tanam kelompok tani ini juga selalu tersedia mata air yang sangat dibutuhkan untuk pengairan tanaman pangan, tanaman perkebunan maupun tanaman hortikultura. Karena itu petani setempat tidak terlalu diresahkan oleh keterbatasan air untuk irigasi pertanian.
Kecuali itu di areal tanam kelompok tani ini juga selalu tersedia mata air yang sangat dibutuhkan untuk pengairan tanaman pangan, tanaman perkebunan maupun tanaman hortikultura. Karena itu petani setempat tidak terlalu diresahkan oleh keterbatasan air untuk irigasi pertanian. Meski demikian, Dipertanakbun Lobar juga tak tinggal diam. Meski di arel pertanian pada kelompok tani ini terdapat sumber mata air, namun pihaknya juga telah membantu berbagai kebutuhan penunjang pertanian. Diantaranya bantuan pompa air bagi titik-titik yang rawan kekeringan atau yang kesulitan mendapatkan air irigasi. Sehingga pada saat mjusim kemarau seperti saat ini petani setempat bisa menanam tembakau atau padi. “Bantuan bibit, sarana produksi juga kita berikan agar usaha tani mereka bisa berkembang dengan baik, tentunya untuk kesejahteraan petani,” kata Bachtiar.
Dalam catatan emas prestasi Lombok Barat di sektor pertanian tanaman pangan, peternakan dan perkebunan di tahun sebelumnya juga Kelompok Perhimpunan Petani pemakai Air (P3A) Patuh Patju Desa Ombe Baru, Kediri menjadi nominasi terbaik nasional. Di tahun yang sama kelompok pembibitan buah-buahan Adi Karya Lingsar, katagori manggis juga berhasil sebagai kelompok pembibitan terbaik I nasional. Penyerahan tropi dan uang pembinaan sudah diberikan Presiden SBY pada Desember lalju. (hernawardi)