Kabupaten Lombok Barat

KEMBALI KOPI ROBUSTA DAN ARABICA ASAL LOMBOK BARAT DI EKSPOR KE KOREA SELATAN.

Mataram, Diskominfotik – Kabupaten Lombok Barat (Lobar) kembali mengekspor biji kopi jenis Robusta dan Arabica ke Korea Selatan, bertempat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat (NTB), Mataram, NTB, Senin (19/4/2021),

Hadir dalam acara ini antara lain Para Kepala OPD Lingkup NTB, Sekretaris Dinas Perindag Lobar, GM Angkasa Pura, GM Garuda, Kepala Balai Karantina, Perwakilan Bea Cukai, GM Pelindo, Perwakilan BRI, Pengusaha Eksportir, Para Pelaku Ekonomi.

Kabupaten Lombok Barat melalui UD. Berkah Alam kembali mengekspor kopi Robusta dan Arabica yang sebelumnya diekspor ke Kanada, dan untuk kedua kalinya ke Korea Selatan dengan jumlah 40 Ton.

Gubernur Bank Indonesia, Heru Sartaji terus mendorong para pelaku usaha ekspor dengan berbagai subsektornya di NTB untuk merambah pasar luar negeri. “Setelah beberapa waktu lalu kopi Lombok Barat tembus Kanada, berbagai produk hortikultura seperti manggis dan juga komoditas perikanan di ekspor ke banyak negara, kopi Lobar meneguhkan eksistensinya sebagai produk unggulan berkualitas ekspor,” jelas Heru.

Pada 2023, produksi kopi dari seluruh perkebunan di Lombok diprediksi bisa mencapai 5.000 ton. Dari produksi tersebut, yang diekspor 3.500 ton. Negara tujuannya mulai dari Amerika Serikat, Kanada, Korea Selatan, Abu Dhabi, Qatar, hingga Wilayah Timur Tengah.

”Kami bersyukur bahwa di tengah Pandemi COVID-19 dan tantangan ekonomi yang ada, tekanan perlambatan ekspor, berbagai komoditas di NTB masih mendapat tempat di pasar luar negeri,” papar Heru.

Sekretaris Daerah Provinsi NTB, H. Lalu Gita Ariadi mengatakan, kopi robusta yang diekspor adalah kopi dengan kualitas ”mutu satu” dalam bentuk green bean.

Lalu Gita menambahkan, kopi Lobar yang melalui UD. Berkah Alam selama ini rutin mengekspor kopi. Seperti tahun lalu yang juga mengekspor ke Kanada, Amerika Serikat, dan Korea, dan Swiss. Gita optimistis tahun depan mampu meningkatkan produktivitas lahan sehingga mengerek volume ekspor.

“Dengan kondisi pembungaan saat ini yang cukup bagus, kita tinggal menunggu hujan untuk mengairi lahan. Dengan demikian, kita berharap tahun depan produktivitasnya bisa meningkat menjadi 3 ton/hektar dari posisi sekarang sekitar 900 kg/hektar. Kita juga bisa mengupayakan dengan pemeliharaan tanaman yang baik dan memperhatikan kesehatan tanaman,” tutupnya. (Diskominfotik/YL)