Kabupaten Lombok Barat

Ketika Masyarakat yang Tulus Menyambut Bupatinya

Peletakan Batu Pertama Tiga Jembatan Selen Aiq

Giri Menang – Sebagaimana halnya individu, karakter dari masyarakat pun berbeda-beda. Karakter atau watak atau bahkan stereotype dari suatu masyarakat sering terbentuk oleh lingkungan dan ada juga oleh kepentingan. Masyarakat terpencil yang merasa memiliki pemerintah bila suatu ketika dikunjungi oleh pemerintahnya, sering memberikan sambutan yang lebih antusias, semangat dan hangat daripada masyarakat yang berada di wilayah yang mudah dijangkau. Satu lagi, sambutan dari masyarakat terpencil kadang begitu menggugah karena terlihat pancaran tulus dari mata dan keikhlasan mendalam dari sikap menyambut pemimpinnya. Beberapa kali pernah terlihat saat masyarakat terpencil Sekotong, Lembar, Gunungsari dan Batulayar dikunjungi pemimpinnya.

Bupati Lombok Barat (Lobar), Dr.H. Zaini Arony (14 dan 15 September yang lalu) dua hari berturut-turut berkunjung ke dua dusun berbeda dan dengan tujuan yang tidak sama di Desa Sedau Narmada. Kedua dusun itu yaitu Bendungan Gunung Jae Dusun Paok Gading untuk mengikuti Jambore Guru II 2012 yang diselenggarakan PGRI Lobar dan peletakan batu pertama pembangunan 3 jembatan di Dusun Selen Aik. Dan pada kunjungan kedua inilah bupati bersama istri tercinta Hj.Nanik Suryatiningsih Zaini Arony mendapat sambutan penuh syukur dari masyarakat Selen Aiq. Rasa syukur itu diberikan karena, sebagaimana dikatakan oleh Kepala Dusun Selen Aiq, Mirate, Bupati Zaini adalah bupati yang pertama kali sudi datang di Dusun Terpencil Selen Aiq.

Dikatakan terpencil karena lokasi Selen Aiq berjarak belasan km dari Ibu Kota Kecamatan Narmada dengan jalan yang, meminjam istilah TGH. Subki As-Sasaki, yang juga turut hadir bersama bupati, penuh `ukiran`. Berkelok-kelok dan berbelok-belok naik turun bukit menyisakan  kepulan debu bak asap hutan terbakar saat dilewati kendaraan-kendaraan rombongan bupati. Tak pelak lagi, ada mobil rombongan bupati yang terpaksa kandas di salah satu lubang jalan.

Namun begitulah, susah-susah dahulu senang-senang kemudian, semangat bupati yang mau mengunjungi warga terpencilnya disambut sukacita ratusan warga. Rombongan Humas dan Protokol yang terlebih dahulu berada di lokasi menyaksikan antusias itu. Para bapak dan ibu dengan sabar menunggu bupati di masjid kampung itu, Masjid Nurul Ummah. Juga para pemuda-pemudi yang berjejer dengan pakaian adat mereka menyambut kedatangan bupati yang sering turun ke lapangan itu.

Mirate, dalam ucapan selamat datangnya menyampaikan bahwa masyarakat sudah lama menanti kedatangan Bupati Zaini. Bahkan dia pernah menyampaikan itu langsung kepada bupati saat menghadiri Safari Ramdhan bupati di Batu Kantar Narmada. Dan akhirnya penantian mereka berbuah. Merekapun tanpa dibuat-buat menyampaikan dukungan bagi bupati mereka.

Bupati Zaini dalam sambutannya menyampaikan rasa senang karena bisa hadir di tempat itu. Mengenai jalan yang masih kurang bagus, bupati tidak bisa menjanjikan bisa diperbaiki tahun ini (2012) tapi Insya Allah tahun 2013 yang akan dimulai dengan pengerasan terlebih dahulu. Dalam kesempatan itu bupati menyerahkan bantuan total Rp 9 juta yaitu Rp 7 juta untuk masjid dan Rp 2 juta untuk pemuda. Selain itu diserahkan bantuan alat pertukangan, jam dinding untuk masjid, dan rompi untuk 20 orang pemuda.

Sebagaimana disampaikan kepala Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lobar, H.Muridun, MM, sumber dana pembangunan ketiga jalan tersebut dari pusat melalui BPBD dengan total biaya Rp 600 juta. Ketiga jembatan tersebut masing-masing diberi nama Jembatan Cinta, Jembatan Buwun Manggong dan Jembatan Batu Tulis.

Ceramah singkat namun mengena disampaikan oleh Tuan Guru penuh homor TGH. Subki As-Sasaki. Ceramah yang disampaikan juga berkaitan dengan jembatan yaitu titian shirotol mustaqim yang akan dilewati nanti di akhirat dengan kecepatan yang berbeda-beda tergantung amal perbuatannya. Tuan Guru ini juga menyampaikan kalau dirinya berteman dengan TG Bajang Syahri Ramdhan. Dulu dirinya kuliah di Madinah dan TGH Syahri di Mekkah. TGH Subki sering menginap di tempat TGH Syahri.

Selanjutnya, bupati bergerak ke lokasi peletakan batu pertama pembangunan jembatan yang berjarak sekitar 500 meter dari masjid. Hadir dalam rombongan bupati sejumlah kepala SKPD, TGH. Syahri Ramadhan, TGH Nasrudin Muhdi, dan sejumlah undangan lainnya. Akhirnya, sekitar pukul 18.00 Wita, bupati Zaini dengan salam dan lambaian tangan meninggalkan Dusun Terpencil Selen Aik dengan masyarakatnya yang tulus dan baik. (Muhammad Busyairi/Dedy Suhirman)