Persembahan Untuk Agama, Nusa dan Bangsa
Direktur Lembaga Pencetakan Qur’an (LPQ) Kementerian Agama RI, Syamidin Nasir memberikan apresiasi yang tinggi atas ide brillian Bupati Zaini Arony. Terlebih lagi pengerjaan mushaf khas Lombok Barat ini tergolong sangat cepat.
“Sejak survey, disain, hingga dicetak sampai jadi membutuhkan waktu hanya 2,5 bulan. Padahal perkiraan kami adalah 9 bulan,” ujar Syamidin.
Dia juga menambahkan, di Indonesia baru provinsi Banten dan Yogyakarta yang telah memiliki mushaf khas seperti ini. Dan Lombok Barat merupakan kabupaten pertama di Indonesia yang mengikuti jejak kedua provinsi tersebut. Dengan kata lain Lombok Barat merupakan kabupaten pertama di Indonesia yang memiliki mushaf khas sendiri.
Al-qur’an khas Gumi Patut Patuh Patju ini sendiri nantinya akan diberikan kepada semua pondok pesantren, masjid, musholla, sekolah, kepala desa, kepala dusun, bahkan bila memungkinkan semua rumah tangga akan diberikan. Semua ini dimaksudkan agar Al-qur’an nantinya bias menjadi bagian kehidupan masyarakat Lombok Barat.
“Inilah persembahan kami untuk masyarakat Lombok Barat,” ucap Bupati Zaini.
Lebih lanjut Bupati Zaini mengatakan, Islam harus berpadu dengan budaya lokal agar ajaran Islam dapat membumi. Begitu pula kehadiran mushaf Al-Qur’an khas Gumi Patut Patuh Patju bertujuan agar masyarakat Sasak umumnya dan Lobar khususnya makin merasakan kedekatan Al-Qur’an dengan kehidupan mereka. Sebab ornamen yang ada dalam mushaf Al-Quran ini menggambarkan corak ragam kehidupan, seni budaya, tradisi dan berbagai hasil karya masyarakat peninggalan leluhur kita.
Ornamen bermakna filosifis religius
Lawang Kuri, yaitu ornament berbentuk pintu pada cover mushaf yang punya nilai filosofi untuk meraih kemuliaan hendaknya melewati pintu ini yaitu Alquran yang di dalamnya terdapat ajaran tauhid dan ilmu pengetahuan.
Lumbung, menandakan pusat kemakmuran masyarakat. Penggunaan symbol lumbung pada bagian atas tiap halaman mempunyai makna bahwa bila isi kandungan Alquran difahami dan diamalkan dengan benar akan membawa umat pada kemakmuran.
Ornament mandalika, tumbuhan liar dengan bunga indah. Bunga mandalika bisa diolah menjadipenyerap racun. Maknanya, Alquran bias menjadi obat bagi bermacam penyakit, baik penyakit fisik maupun kejiwaan
Kembang laos, ornament ini biasanya dipakai sebagai ukiran di bagian bawahbatunisan. Ini mengisyaratkan agar manusia selalu ingat mati.
Pucuk pakis dan pucuk rebung, ornament ini merupakan pemanis danpengisi ruang kosong.
Motif songket subhanala, motif ini menganjurkan masyarakat unuk mengekspresikan kegembiraan atas ciptaan Allah.
Berugak, ornament ini digunakan untuk membingkai setiap halaman mushaf. Ini melambangkan keterbukaan masyarakat Sasak dalam menerima siapa saja yang datang dan terbuka dalam membahas masalah bersama. (TIM HUMAS)