Kabupaten Lombok Barat

Lobar Gelar Sosialisasi Sadar Pangan Melalui KIE Germas Sapa

Giri Menang, HUMAS DAN PROTOKOL LOMBOK BARAT. Jumat 22 November 2019 -Keluarga yang mendapatkan penanganan sehat dan aman merupakan hak dari setiap Warga Negara Indonesia (WNI). Untuk mewujudkan pangan sehat dan aman diperlukan peran pengawasan komperhensif dari produsen, konsumen serta pemerintah.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Lombok Barat Hj. Sumiatun saat membuka kegiatan Sosialisasi Memilih Pangan Sehat dan Aman bagi Anggota GOW dan OPD di Aula Kantor Bupati Lobar, Jum’at (22/11).

“Sebagai ibu rumah tangga, salah satu tugas utama kita adalah menyiapkan makanan yang dimulai dari bahan mentahnya, memasaknya hingga menghidangkannya dalam bentuk makanan siap makan,” katanya.

Untuk itu, pengetahuanan tentang bagaimana memilih makanan yang sehat dan aman adalah keharusan bagi ibu rumah tangga.

“Sering kita membaca dan menonton di televisi tentang makanan yang diproduksi dengan cara yang jauh dari higienis. Bahkan ada yang diberikan zat-zat yang mempercantik penampilan makanan tapi sesungguhnya mengandung zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan,” terangnya.

Lanjut kata Sumiatun, wajar bila rasa cemas dan khawatir menghantui sebagai ibu rumah tangga. Oleh karena itu, melalui sosialisasi ini bisa memberi pengetahuan bagaimana ciri-ciri makanan yang sehat dan aman.

“Nutrisi yang baik berasal dari kebiasaan kita mengkonsumsi makanan yang baik yang akan membuat otak berfungsi secara aktif dan optimal setiap hari,” jelasnya.

“Sekali lagi saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, semoga melalui sosialisasi ini, kita dapat memilah dan memilih makanan yang sehat dan aman untuk kita dan keluarga kita,” tutupnya.

Sementara itu Kepala Bidang Pengujian Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mataram Wayan Krisnayanti mengatakan, selain melaksanakan fungsi pengawasan juga melaksanakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE). Salah satunya melalui KIE Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Sadar Pangan Aman (Germas Sapa).

Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya mengonsumsi pangan yang sehat dan aman ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pengawasan dengan melibatkan stakeholder, pemangku kepentingan, konsumen dan produsen makanan.

“Kita mengawal bersama-sama bagaimana makanan yang di konsumsi, makanan yang aman bebas dari bahan berbahaya dan bebas dari cemaran-cemaran yang ada,” katanya.

Krisnayanti menerangkan, dalam pengawasan makanan BPOM tidak mungkin bisa mengawasi semuanya sendiri dengan testman area yang sangat luas. Sehingga dilakukan sistem pengawasan dengan tiga pilar meliputi BPOM (Pemerintah) melalui pengawasan sebelum dan setelah produk obat dan makanan beredar (pengawasan pre-market dan post-market). Pihak industri juga harus menjamin mutu manfaat, dan khasiat obat dan makanan yang dihasilkan dengan menerapkan cara produksi yang baik dan masyarakat cerdas dalam memilih produk obat dan makanan yang akan dikonsumsi serta dalam menyikapi informasi yang beredar.

“Ingat sebelum membeli makanan kita selalu cek Klik, cek Kemasan, Label, Izin Edar dan Kadaluarsa. Sehingga makanan yang kita beli aman dari bahaya biologis, aman dari bahaya fisik dan aman dari bahaya kimia,” terangnya.