Pelatihan Vocational (Keterampilan) pada Daerah Pasca Bencana yang digelar Kementrian Koperasi dan Pengusaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) wilayah Kabupaten Lombok Barat bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pelaku UMKM dalam mengelola usahanya agar lebih profesional dan dapat membantu masyarakat dalam pemulihan ekonomi, sosial dan Budaya.
Pelatihan yang dihadiri oleh Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenkop UKM Republik Indonesia Arif Rahman Hakim, Kepala Bidang Pengembangan Peran Serta Masyarakat Kemenkop UKM RI Rudi Kusuma, Bupati Lobar H.Fauzan Khalid, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Hj.Khaeratun Fauzan Khalid, Kepala Dinas Koperasi dan UMK Lobar H.M,Fajar Taufik, Sekertaris Dekranasda Provinsi Nusa Tenggara Barat Andri Gandhi, Anggota Persit Kartika Chandra Kirana, Jalasenastri, PIA Ardhya Garini, dan 60 Peserta Pelatihan yang berasal dari Binaan Dekranasda Kabupaten Lobar dipusatkan di Hotel Montana Premier Senggigi,Kecamatan Batulayar, Lobar, Senin (7/9/2020).
” Fokus kebijakan kemenkopukm salah satunya yakni menaik kelaskan UMKM, sehingga membentuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang lebih profosional guna menjadikan UMKM sebagai pondasi ekonomi yang berkeadilan. dengan melakukan berbagai pelatihan yang telah dilakukan seperti Promosi Digital, dan E-commerce, di Kabupaten Lobar sendiri saat ini akan dialkukan pelatihan berupa keterampilan teknis pelaku UKM di Lobar dengan fokus pelatihan Pewarnaan Kain Tenun dengan menggunakan bahan alami guna membangkitkan budaya nenek moyang. sehingga pewarnaan alami ini merupakan metode yang ramah lingkungan dan memiliki ciri khas untuk hasilnya,” kata Kepala Bidang Pengembangan Peran Serta Masyarakat Kemenkop UKM RI Rudi Kusuma, dalam laporannya.
Sedangkan Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam sambutannya mengatakan,” Mudah-mudahan pelatihan ini medatangkan kebaikan dan keberkahan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah di lobar. Usaha Kecil dan Koperasi diharapkan menjadi basic usaha, di Lobar telah melakukan kesepakatan untuk Center of Reform on Economics (CORE) industri yang akan dikembangkan yaitu sektor pariwisata, mulai dari Senggigi kemudian wisata desa-desa, dan destinasi-destinasi wisata yang dikembangkan dengan membangun infrastruktur di wilayah selatan Lobar dengan potensi yang luar biasa.
mulai dari pulau-pulau kecil. tetapi semua kebutuhan pariwisata paling tidak 70% itu dipenuhi oleh lokal di Lobar yaitu industri kecil dan usaha kecil yang terdiri dari pasokan buah, sayur, jajanan, dan oleh-oleh untuk pemenuhan kebutuhan pasokan hotel-hotel di Lobar khususnya.” Ungkapnya.
“ini semua butuh bimbingan, pembinaan, pelatihan, dan pengawalan dari pemerintah daerah. untuk itu mohon bantuan dari Kemenkop UKM supaya apa yang dicita-citakan kabupaten Lobar untuk pelaku usaha kecil dan pelaku industri kecil bisa jadi kenyataan.”Tambahnya.
“Dalam hal ini pemerintah tidak tinggal diam, baik kementerian lembaga yang mempunyai kegiatan-kegiatan untuk mendukung, memperkuat pelaku UMKM, untuk itu tidak perlu khawatir terus berusaha untuk mengikuti perkembangan program-program pemerintah pusat dan daetah untuk dapat dimanfaatkan. Dari Kemenkop UKM telah melakukan upaya-upaya dengan membuat kebijakan untuk membantu pelaku UMKM salah satunya yakni yang baru diluncurkan oleh Presiden RI berupa bantuan kepada usaha produktif dan pelaku usaha mikro dengan besaran Rp 2,4 juta per pelaku usaha, ini harus bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha dengan sebaik-baiknya. Kemenkop UKM juga berusaha untuk membangkitkan usaha melalui aplikasi LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) yang dapat digunakan oleh pelaku usaha untuk dapat memasukan produk-produk hasil usahanya pada aplikasi bea pengadaan.”Tutupnya. Diskominfotik/Juan/Yani