Kabupaten Lombok Barat

LOMBA NYONGKOLAN MERIAHKAN KIRAB PEMUDA NUSANTARA 2018

Giri Menang, Kamis 1 November 2018 – Kirab Pemuda Nusantara 2018 Zona Merauke dimeriahkan Lomba Budaya Lombok yakni Nyongkolan. Barisan peserta kirab dari 17 provinsi ini diiringi seribuan lebih peserta lomba nyongkolan. Nyongkolan merupakan sebuah kegiatan adat yang menyertai rangkaian acara dalam prosesi perkawinan pada suku sasak di Lombok.

Para peserta kirab dilepas dari lapangan Mareje Gerung dan berjalan menuju Bencingah Agung Kantor Bupati Lobar di Giri Menang-Gerung.

Iring-iringan diawali paskibra sebanyak 27 orang membawa bendera merah putih. Selanjutnya disusul peserta kirab yang diiringi oleh 20 org anggota Pramuka.
Tak ketinggalan pendamping dan tim kesehatan 50 orang juga ikut serta.

Kirab ini sendiri ditujukan untuk membangkitkan pembangunan kepemudaan dengan melintasi antar pulau se-Indonesia. Tahun ini Lombok Barat menjadi titik singgahnya.

Satu jam setelah dilepas, para peserta lomba pawai budaya melintasi Bencingah Agung. Iring-iringan pertama dari “pasangan penganten” SMAN 1 Sekotong yang mengerahkan 50 pasang pengantin. Disusul SMKN 1 Gerung dengan 60 peserta, kemudian SMAN 1 Narmada dengan 56 peserta. Setalah itu disusul 6 SMA lainnya dari Kuripan, Gerung, Lembar dan Labuapi.
Sekda Lobar Ir. H.M. Taufiq menyampaikan ucapan terimakasih atas dipilihnya Lobar sebagai salah satu titik singgah kirab tahun ini. Ia berharap momentum ini bisa jadi ajang kebangkitan Lombok.

“Meski kena gempa, hilang rumah, tapi semangat tidak boleh hilang. Kita harus buktikan bahwa Lombok sudah aman,” ujarnya bersemangat.

Sementara itu Menpora yang diwakili Asisten Deputi Bidang Peningkatan Kreativitas Pemuda, Junaidi M.Si memberikan apresiasi kepada Pemprov NTB dan Pemkab Lobar yang telah mempersiapkan kirab ini dengan penuh antusias.

Dijelaskan, kirab ini dilaksanakan sudah 2 tahun. Pesertanya diseleksi secara online dan yang mendaftar lebih dari 11 ribu. Dari jumlah tersebut yang dipilih dalam satu provinsi hanya 2 orang untuk ikut kirab pemuda.

Zona kirab ini sendiri dibagi 2 yaitu Sabang dan Merauke. Masing-masing zona adakan kegiatan di 17 provinsi selama 73 hari. Masing-masing provinsi adakan kegiatan selama 5 hari.

Junaidi berharap kegiatan ini berjalan lancar dan aman dengan prinsip zero accident dan dapat diambil manfaatnya.

“Saya berharap para peserta bisa menjadi kader perubahan. Selain itu bisa makin memperkuat kebhinekaan dan persatuan Indonesia,” pungkasnya.

Sementara itu Sekda NTB Rosiadi berharap agar peserta nantinya kirim pesan lewat IG, FB dan Twitter bahwa Lombok sudah sangat aman untuk dikunjungi.

“Sebarkan ke seluruh penjuru dunia bahwa Lombok ini indah dan aman dikunjungi,” ujarnya.

Seraya berseloroh Rosiadi minta agar peserta lomba nyongkolan jangan cepat-cepat mau jadi pengantin. “Itu kan tadi cuma lomba saja,” ujarnya.

Ia berharap kepada para peserta agar menunda perkawinan sampai selesai kuliah. “Besok kalau sudah selesai kuliah baru berumah tangga agar generasi berikutnya bisa menjadi generasi berkualitas,” pungkasnya.

Usai acara, kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan pataka dari Deputi Menteri ke Sekda Provinsi NTB. Selanjutnya pataka itu diserahkan kepada para pemuda yang tergabung dalam kirab pemuda Nusantara.
Untuk pemenang lomba nyongkolan sendiri juara pertama diraih SMAN 1 Gerung, juara 2 diraih SMKN 2 Kuripan dan juara 3 diraih SMAN 1 Narmada. (Afgan/humas)