Kabupaten Lombok Barat

Lombok Barat Komit Tingkatkan Pembinaan Disiplin ASN

Giri Menang, 7 Juni 2020-Tingkat kehadiran dan apel pagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lombok Barat berdasarkan evaluasi yang dilakukan Badan Kepegawaian Daerah dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM) Lombok Barat baik yang mengikuti apel pagi ataupun masuk kerja sebanyak 85 persen. 15 persen sisanya tidak mengikuti apel pagi atau tidak masuk kerja untuk melaksanakan tugasnya sebagai ASN.
Sekretaris Daerah Lombk Barat Dr H Baehaqi, MM, M.Pd mengaku jika penerapan finger print sebagai absensi elektronik ASN di Lombok Barat belum bisa dilakukan. Sehingga, ketidakadilan dalam perolehan Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) bagi ASN di Lombok Barat mungkin saja terjadi.
Ketidakadilan dimaksud Sekda yakni penerima TPP ASN berjumlah sama dengan ASN yang diketahui rajin dan malas dalam melaksanakan tugasnya sebagai abdi negara.
“Meski demikian kami memahami pengadaan finger print ini belum bisa dilakukan, karena alasan masih merebaknya Covid-19. Namun demikian kami selaku pembina kepegawaian akan terus melakukan berbagai upaya pembinaan kepada para ASN, agar tingkat kedisiplinan dalam melaksanakan tugas akan semakin membaik,” kata Sekda Lombok Barat dalam arahannya pada apel pagi, Selasa (7/6) di depan Loby Kantor Bupati Lombok Barat, Giri Menang, Gerung.
Mantan Kepala Dikbud Lombok Barat ini mengilustrasikan, jika tingkat ketidakhadiran ASN Lombok Barat yang tidak mengikuti apel pagi ataupun tidak masuk kerja sebanyak 15 persen, maka akan terakumulasi sebanyak Rp 1,3 Milyar sebulan APBD Lombok Barat keluar bagi peruntukan TPP ASN yang tidak disiplin dimaksud. Jika dihitung dalam setahun, maka rata-rata keuangan daerah akan terkuras senilai Rp 15,6 milyar. Angka Rp15,6 miliar jika diefektifkan penggunaannya akan bisa membangun 10 kilometer jalan di Lombok Barat.
“Jadi akan sangat tidak efektif uang daerah sebanyak itu dikeluarkan untuk pemberian TPP ASN yang tidak disiplin dalam menjalankan tugasnya. Sementara di satu sisi ASN harus bertanggung jawab akan jalannya pemerintahan yang melayani masyarakat. Hal ini mengingat ASN merupakan orang-orang pilihan, teruji dan terukur dalam bekerja membangun dan melayani masyarakat,” ujar Sekda menekankan.
Dalam kesempatan apel yang dihadiri para Asisten, staf ahli Setda Lombok Barat, Kepala Dinas Kominfo, karyawan-karyawati ASN dan tenaga kontrak baik di Sekretariat Daerah ataupun di lingkup Diskominfo Statistik Lombok Barat, Sekda Lombok Barat memberikan sejumlah tips untuk menjadi orang sukses.
Tips dimaksud yakni seorang ASN khususnya haruslah tetap memiliki jiwa positif thinking dengan berupaya selalu berprasangka baik dan positif kepada orang lain baik teman sekerja ataupun kepada pimpinan.
“Pimpinan mengajak kita untuk disiplin harus kita sikapi sebagai sebuah ajakan positif dan tidak menyikapinya dengan pikiran yang tidak-tidak. Kalau kita sudah berpikir positif tentu berimplikasi pada pikiran menjadi sehat dan perasaan menjadi sejuk dan indah. Saya contohkan orang yang stroke itu bukan karena makanan tapi karena pikiran yang kacau, berantakan dan tidak kuat dan sabar meghadapi persoalan,” tukas pria pengasuh Ponpes Yusuf Abdusstar Kediri ini.
Baehaqi menambahkan sukses itu juga disebabkan seseorang memliki positif feeling, selalu berperasaan positif baik kepada orang lain atau terhadap kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi ke depannya. Selain itu seorang ASN harus terpatri dalam jiwanya goal setting untuk bisa meraih yang lebih baik ke depannya baik dalam posisi ataupun hasil pekerjaan dengan kualitas yang semakin baik pula.
“Untuk meraih semua itu kata kuncinya seorang ASN haruslah memiliki semangat dan etos kerja yang tinggi, disiplin dalam melaksanakan tugas, memiliki target kerja yang harus dituntaskan, amanah dalam menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian jika semua itu sudah dijalankan dengan sepenuh hati akan memunculkan empati dan pimpinan akan memberikan pengharagaan atas hasil kerja yang sudah dilaksanakan dengan baik dan akan mempermudah seorang pimpinan untuk memberikan amanah ataupun kepercayaan menduduki posisi yang lebih meningkat. Jadi tidak dilakukan dengan loby sana-sini, namun setelah bekerja tidak mampu melaksanakan tugasnya dengan baik dan ini tentu sangat memperihatinkan,” tutup Sekda.
Sumber : Humas Lobar