Giri Menang, Sabtu 27 Juli 2019 – Dari 300 peserta yang mendaftar, Desa Sesaot, Kabupaten Lombok Barat masuk dalam nominasi pada ajang Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) Tahun 2019. Desa Sesaot akan bersaing dengan 37 destinasi yang sudah lama dikembangkan seperti Pulau Sari, Sumatera, Bandung.
Desa Sesaot sendiri secara profesional dikembangkan tata kelolanya baru 4 tahun. Namun, dari aspek yang ada dari indikator pembangunan pariwisata berkelanjutan, Wisata Sesoat sudah masuk dan Insya Allah menjadi calon juara.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Ispan Junaidi saat ditemui di Desa Sesaot, Jum’at (26/7).
“Walaupun kita baru pertama mengikuti, tetapi dari perangkat-perangkat yang standar Global Sustainable Tourism Counsult (GSTC) kita sudah ada bagian-bagian yang signifikan. Mudah-mudahan kalau kita mang terbaikmemperoleh hasil terbaik. Selain itu ada aspek yang paling menonjol yang bisa dipetik oleh destinasi lain dan kita dapatkan,” terangnya.
Bagi Ispan, ajang ini bukan hanya sekedar kompetensi saja namun juga sebagai ajang motivasi bagi destinasi wisata di seluruh Indonesia dalam rangka memenuhi standar Suistainablelity dalam pengembangan destinasi pariwisata.
“Suistainablelity atau pariwisata berkelanjutan itu indikatornya banyak. Ada 104 indikator dan pekerjaan itu membutuhkan kolaborasi dengan berbagai kepentingan,” kata Ispan.
“Saya kira kedepan ini menjadi pembelajaran yang luar biasa bagi komponen yang ada di Lombok Barat, stakeholder-stakeholder di dalam, baik komunitas untuk membantu destinasi pengembangan tata kelola,” lanjutnya.
Dalam ajang ini, dari 300 peserta se-Indonesia kemudian disaring menjadi 37 peserta. Untuk menentukan juaranya, panitia akan memilih 17 peserta terbaik dan menjadi juara yang memenuhi empat kategori. Ada kategori ekonomi, kategori sosial dan budaya, kategori tata kelola, dan kategori lingkungan. Dari keempat kategori tadi siapa yang unggul akan menjadi juara satu, dua, tiga dan empat di masing-masing kategori dan akan diumumkan pada tanggal 26 September mendatang.
Tidak berhenti disitu saja, Kementerian Pariwisata selanjutnya akan terus melakukan pembinaan kepada 37 peserta yang sudah dipilih sebelumnya.