Kabupaten Lombok Barat

Masuk 50 Besar ADWI, Pemkab Lobar Terus Benahi Desa Wisata Buwun Sejati

Giri Menang, Diskominfotik – Desa Wisata Buwun Sejati Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat menjadi Desa Wisata dari Nusa Tenggara Barat yang lolos hingga tahapan 50 Besar Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang digelar oleh Kemenparekraf bersama Desa Wisata Loang Balok Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela Kota Mataram. Kedua desa wisata ini yaitu desa Wisata Buwun Sejati dan Desa Wisata Loang Baloq menjadi wakil Nusa Tenggara Barat pada tahapan 50 besar Anugrah Desa wisata Indonesia (ADWI) 2022. Hal ini mendapat perhatian serius dari Pemkab Lombok Barat khususnya Bupati dan Wakil Bupati Lobar bersama jajarannya. Hal itu terlihat dari kegiatan ekspose tim pendamping Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang dilaksanakan di Ruang Rapat Jayengrana Kantor Bupati Lombok Barat pada hari Kamis (19/5/2022).

Dalam kegiatan tersebut Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid meminta agar semua pihak dapat berkolaborasi dan berbuat maksimal untuk mensukseskan kegiatan ADWI 2022. Menurutnya hal ini harus menjadi perhatian semua pihak agar Desa Buwun Sejati dapat meriah juara pada ajang ADWI 2022. Ia berharap agar tim pendamping dapat memberikan masukan dan saran sehingga desa wisata Buwun Sejati dapat memenhui tujuh kriteria penilaian yang telah ditetapkan oleh Kemenparkraf dalam ajang ADWI. “Ini menjadi tugas kita bersama dan saya harapkan kita semua dapat berkolaborasi dan memberikan kontribusi maksimal sehingga Desa Buwun Sejati bisa ditetapkan sebagai juara pada ADWI 2022. Tentu masukan dan saran dari tim pemdaping sangat diperlukan agar dapat segera dibenahi”ujarnya.

Bupati menyampaikan pada ADWI tahun lalu Lombok Barat mendapatkan juara pada kategori CHSE di Desa Sesaot. Sementara pada ADWI tahun 2022 Lombok Barat diwakilkan oleh Desa Buwun Sejati, Narmada sebagai desa yang akan dinilai. Terdapat tujuh indikator yang dinilai pada ADWI 2022, yaitu daya tarik wisata, homestay, souvernir dan kuliner, Cleanliness, Health, Safety and Environment (CHSE), kelembagaan, kebersihan toilet, serta digitalisasi dan konten kreatif. Ia memerintahkan kepada tim pendamping untuk bergerak cepat dalam memenuhi tujuh kriteria penilaian tersebut. Fauzan berharap agar Desa Wisata Buwun Sejati dapat memenuhi tujuh kriteria dalam penilaian ADWI sehingga bisa ditetapkan sebagai juara. Hal ini karena desa wisata Buwun Sejati memiliki potensi wisata yang sangat eksotis dan menarik. Seperti wisata alam bunut ngengkang dan aik nyet. “Kami berharap dengan kolaborasi yang baik, Desa Wisata Buwun Sejati bisa sukses dalam ADWI 2022″ujarnya.

Sementara itu Kepala Desa Buwun Sejati Muhidin S.Ag menyampaikan bahwa mereka memiliki keinginan untuk memberikan kesan yang menarik bagi para juri dengan menonjolkan dua kategori, yaitu daya tarik wisata dan homestay. Menurutnya hal ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Buwun Sejati. “Kami ingin agar desa wisata buwun sejati dapat memberikan kesan baik bagi wisatawan dan khususnya para juri saat berkunjung ke Desa wisata kami. Jadi sejak mereka melewati pintu masuk desa sudah memberikan kesan fantastis dan menarik bagi wisatawan yang berkunjung khususnya para juri.” Tegasnya.

Ia mengatakan bahwa Desa Buwun Sejati membutuhkan beberapa support dari Pemda seperti merapikan lapak souvenir/kuliner, tempat membuangan sampah serta jaringan internet yang memadai agar dapat mengaplikasikan pembayaran melalui QRIS. Hal ini sebagai upaya dalam memenuhi salah satu kriteria dalam hal digitalisasi. Karenanya kami berharap agar Pemkab dan dinas terkait yaitu Diskominfo dapat memberikan dukungan maksimal dalam digitalisasi desa ini.

Sementara itu Sri Susanti selaku perwakilan dari STP NTB menyampaikan bahwa Desa Buwun Sejati sejauh ini sudah bagus. Namun masih terdapat beberapa aspek yang kurang yaitu diantaranya ialah wisata budaya dan wisata kreatif buatan yang masih belum dikembangkan. Selain itu yang perlu menjadi perhatian adalah kebersihan serta persediaan guest supply di homestay yang masih belum memadai. “Adapun guest supply yang harus disediakan ialah diantaranya handuk, seprai, bantal-guling, selimut, alat mandi dan tempat sampah yang rencananya akan disediakan oleh Association Hospitality Leader Indonesia (AHLI) NTB.” Jelasnya.

Sri Susanti juga mengatakan bahwa perlu adanya penambahan sarana toilet yang memadai dan bersih sehingga wisatawan dapat lebih nyaman saat berada di destinasi wisata. Selain itu ia juga berharap agar pedagang kuliner dapat menutup makanan yang mereka jual sehingga lebih higenis dan bersih. “Selain itu diperlukan juga adanya literasi digital bagi seluruh masyarakat agar masyarakat dapat lebih maju dalam hal tersebut. Sedangkan untuk konten kreatif desa harus memiliki pesan moral yang berkaitan dengan desa tersebut, sehingga itu dapat menjadi nilai plus pada saat dinilai oleh juri nanti.“ Jelasnya.

Sekertaris Dinas Pariwisata Prov. NTB mengatakan bahwa ia berharap untuk seluruh pihak dapat bekerja sama melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan selama proses penilaian serta diperlukan adanya tour guide warga lokal yang memahami betul kondisi Desa Buwun Sejati sehingga dapat menceritakan tentang desa tersebut.

Kegiatan dihadiri oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Sekertaris Daerah Kabupaten Lombok Barat DR. H. Baehaqi, Asisten 1 Setda Lobar Drs. Agus Gunawan, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB Lalu Hasbulwadi, Perwakilan dari Sekolah Tinggi Pariwisata NTB Sri Susanti, Ketua Association Hospitality Leader Indonesia (AHLI) NTB, Kepala Inspektorat Lombok Barat Hademan, Kadis Kominfotik Lobar Ahad Legiarto, Kadis Lingkungan Hidup Budi Darmajaya, Kadis Pariwisata Fajar Taufiq, Kalak BPBD, Kasat Pol PP dan sejumlah pejabat lainnya. (Diskominfotik/Dhea/Fery).