Ratusan masyarakat Desa Mareje Kecamatan Lembar bejajar rapi di sepanjang pinggiran jalan desa tersebut. Dari anak-anak sekolahan hingga orang-orang tua berkumpul di tengah riuh rendahnya bunyi tetabuhan. Kehadiran mereka di pinggiran jalan desa tersebut adalah untuk menyambut kedatangan rombongan Bupati Lobar yang akan meresmikan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) di desa mereka.
Kegembiraan warga ini sangatlah beralasan. Sebab setelah sekian lama menunggu, kini apa yang mereka idam-idamkan telah menjadi kenyataan. Memiliki poskesdes adalah salah satu keinginan mereka. Sebab dengan kehadiran poskesdes ini, mereka akan mendapatkan pelayanan kesehatan dengan cepat dan murah. Untuk dimaklumi, sebelum poskesdes Mareje dibangun, masyarakat setempat yang hendak berobat harus berjalan berkilo-kilo meter menuju puskesmas terdekat. Itupun dengan kondisi jalan yang sangat rusak.
Kalau masyarakat yang sekedar berobat karena sakit ringan mungkin tak begitu jadi masalah. Tapi bagaimana dengan ibu hamil? Kondisi jalan yang rusak, berlumpur, menanjak dan cukup jauh tentu sangat melelahkan dan menyakitkan. “Bisa-bisa sebelum sampai tujuan sudah melahirkan di tengah jalan,” ujar Sahnan, salah seorang warga setempat.
Dari data yang ada, bila poskesdes ini nantinya sudah beroperasi, maka akan ada 600-an pasangan usia subur yang akan dilayani. Selain itu ada 82 bayi, 334 balita, 90 ibu hamil dan 70 orang calon pengantin.
Masyarakat Mareje sadar betul akan manfaat kehadiran poskesdes ini. Tak heran, poskesdes ini bisa tuntas, bahkan terlihat mentereng. Padahal dari alokasi dana yang diberikan pemerintah, tidak bisa mencukupi hingga keramik dan plafon. Namun dengan swadaya masyarakat, poskesdes ini bisa berkeramik lantainya, dan langit-langit ruangannya berplafon semua.
Bupati Zaini juga mengatakan, bahwa prioritas pembangunan yang dilakukannya adalah fokus ke desa. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat Lobar ada di desa. Begitu pula dengan pembangunan daerah-daerah terpencil, Zaini lebih memprioritaskannya lagi. Ini ditunjukkan dengan rencana pemberian insentif kepada para bidan dan guru di daerah terpencil.
“Ini insentif khusus, supaya mereka betah. Besarannya nanti akan kita hitung,” ujarnya.
Pada kesempatan itu juga Bupati Zaini minta semua kepala dinas agar sering turun ke desa. Sebab kalau tidak sering turun ke desa, maka mereka tidak akan tahu bagaimana kehidupan sebenarnya di desa.