Kabupaten Lombok Barat

Masyarakat Sekotong Tanam 1,539 Juta Pohon

GIRI MENANG-Masyarakat Kecamatan Sekotong mulai antusias untuk menjaga kelestarian lingkungan. Salah satu buktinya adalah dengan berhasilnya ditanam sebanyak 1.539.000 batang pohon sepanjang 2013.

Atas keberhasilan itu Bupati Lombok Barat (Lobar) H Zaini Arony, memberikan penghargaan kepada masyarakat. Apresiasi dari bupati itu diterima Camat Sekotong Lalu Edi Sadikin, saat acara forest tracking yang digelar di Kecamatan Narmada, pada 2 April 2014. “Masyarakat sekotong berhasil menanam pohon lebih dari yang ditargetkan,” katanya.

Dikatakan, upaya penanaman pohon tersebut merupakan bagian dari gerakan One Billion Indonesia’s Trees (OBIT) atau penana­man satu miliar pohon per tahun dan pengurangan deforestasi.

Program ini menjadi tumpuan karena pohon memang mesin alam atau jantung bumi yang mampu mengubah Karbondioksida (C02) yang diserap dari udara menjadi Oksigen (02) yang dilepas ke udara melalui proses fotosintesis.

Edi sapaan akrab pria berkacamata ini, mengatakan, untuk mendukung program Kementerian Kehutanan (Kemhut) tersebut, bupati mentargetkan masing-masing kecamatan menanam satu juta batang bibit pohon setiap tahun. ‘Alhamdulillah kami mampu menanam dengan kelebihan 539 ribu batang bibit pohon,” bebernya.

Dikatakan, berbaga jenis bibit pohon yang ditanam masyarakat, diantaranya sengon, trembesi dan jati putih. Sebagian besar pena­naman dilakukan di lahan kebun milik mereka.

Bibit penghijauan itu sebagian berasal dari Dinas Kehutanan Lobar. Ada juga dari Dinas Kehutanan NTB dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Dodokan Moyosari.

Untuk mendapatkan bibit pohon tersebut, masyarakat memben- tuk kelompok. Mereka kemudian mengajukan proposal sehingga memperoleh bibit. Bahkan dana program kebun bibit rakyat (KBR) dari BPDAS Dodokan Moyosari. ‘’Kami sarankan mereka membuat kelompok. Kemudian kami di kecamatan memfasilitasi mereka ke dinas dan BPDAS,” beber Edi.

Ia berharap, kesadaran masyarakat melakukan penghijauan akan teijaga dan semakin meningkat. Tidak hanya menanam di lahan mereka sendiri. Tapi juga memiliki inisiatif sendiri untuk menghijaukan kawasan hutan yang perlu mendapat perhatian terutama setelah ditinggalkan para penambang tradisional. “Tahun kemarin kitafokus penanaman di sabuk- sabuk hutan atau kebun milik warga. Kalau itu sudah hijau otomatis penghijauan akan mengarah ke kawasan hutan,” tandasnya. (wal)

Sumber : Harian Lombok Post Tanggal, 21 April 2014