Kabupaten Lombok Barat

MENSOS RI SANTUNI KELUARGA KORBAN TAMBANG EMAS RAKYAT SEKOTONG

Giri Menang, Kamis 21 Juni 2018 – Keprihatinan atas musibah yang terjadi di lokasi tambang liar Sekotong tidak hanya dirasakan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) dan Provinsi NTB, tetapi juga pemerintah pusat. Musibah yang merenggut nyawa 7 orang dari 11 orang penambang liar ini akhirnya mendapat perhatian pemerintah pusat.

Atas nama Presiden RI Joko Widodo, melalui Menteri Sosial (Mensos) RI, Idrus Marham, Kamis (21/6) berkesempatan mengunjungi korban yang dirawat di Puskesmas Sekotong.

Didampingi Gubernur NTB, TGH. Zainul Majdi, Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Lobar, H. L. Saswadi, sejumlah Dirjen Kemensos, pimpinan SKPD provinsi maupun Lobar, anggota Forkopinda Lobar dan NTB, secara bersama-sama menjenguk korban selamat.

Setelah sempat berdialog dengan korban, mensos Idrus Marham di tempat itu juga memberikan sejumlah bantuan berupa uang tunai dan bingkisan paket.

Pada kesempatan itu, baik menteri maupun gubernur sempat berdialog langsung dengan para korban dan keluarganya. Tidak hanya sekedar berdialog, tapi juga menasihati para korban yang selamat agar tidak lagi menambang tanpa memikirkan keselamatan dan aturan.

“Side wah ngonek jari penambang, side tetep mele jari penambang terus (Anda sudah berapa lama menambang, Anda mau terus jadi penambang),” kata gubernur Zainul Majdi kepada Nasri yang masih tergolek mengenakan infus ditangannya.

Nasri yang didampingi istrinya hanya menggelengkan kepala pertanda tidak akan melakukankegiatan tambang lagi. Apalagi kegiatan penambangan sudah lama ditutup pemerintah setempat.

Usai dari Puskesmas Sekotong, rombongan langsung menuju kantor Camat Sekotong. Di tempat ini digelar acara seremoni sekaligus pemberian bantuan kepada ahli waris korban.
Di sini, giliran mensos pun memberi nasihat. Kata Idrus Marham, bantuan yang diserahkan ini merupakan pemberian pemerintah pusat yakni Presiden Jokowi. Di damping Gubernur NTB, Pjs Bupati Lobar serta sejumlah Dirjen, ketua DPRD Lobar, secara bergantian memberikan bantuan berupa uang senilai Rp.15 juta kepada ahli waris korban. (LPA/humas)

Berikut 7 Orang Ahli waris korban yang menerima bantuan :
– Nurhasanah – istri dari Nuri
– Sukiyah – istri dari Suparman
– Yunita – istri dari Sahdan
– Jumaini – istri dari Sulaiman
– Rauhun – istri dari Ramli
– Srianim – istri dari Budiamin
– Nurhayati – istri dari Mahyudin