Kunjungan Mentan dan rombongan merupakan rangkaian agenda Kementerian Pertanian dalam melaksanakan Program Upaya Khusus pencapaian swasembada pangan terutama padi jagung dan kedele (pajale) melalui peningkatan produksi padi dan serapan gabah petani.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Aster Kasaad Myjend TNI Komarudin Simanjuntak, Kadistan Prov NTB, Kepala BPTP prov NTB, sejumlah Kepala SKPD Lobar,kelompok tani Darma kaya dan masyarakat.
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi wilayah penting dalam program UPSUS karena mampu menyumbang areal tanam dan panen yang luas, serta surplus beras untuk penguatan cadangan Bulog.
Peningkatan produksi padi dilaksanakan melalui peningkatan luas tanam padi baik melalui percetakan sawah maupun peningkatan indeks pertanaman.
Untuk mendukung perluasan areal tanam tersebut Kementan melaksanakan program : 1) subsidi benih VUB bersertifikat, 2) subsidi pupuk anorganik dan organik, 3) bantuan pestisida, 4) bantuan alat dan mesin pertanian untuk tanam, panen, pengairan, 5 ) pendampingan oleh penyuluh, peneliti, perguruan tinggi, dan TNI, serta 6) rehab jaringan irigasi, pengembangan sumber air, embung pertanian.
Dalam kesempatan itu Mentan berjanji tidak akan membiarkan impor jagung masuk ke NTB dan berencana akan merancang NTB menjadi lumbung jagung di tahun mendatang.
“Kami tidak akan menjual integritas kami, karena karena kami cinta petani. Anggaran untuk petani akan kami kucurkan apabila kegiatan dan hasil petani baik,” janjinya. “Untuk NTB ke depan kita cetak lahan jagung dan kami akan kirim bantuan bibit, pupuk dan obat2an, sehingga kita bisa wujudkan ketahanan pangan nasional bahkan ketahanan pangantertinggi di dunia,” pungkasnya.