Bupati: Komitmen Moral Pada Diri Sendiri, Masyarakat dan Tuhan Yang Maha Esa
Pelantikan dan pengambilan sumpah lima Kades terpilih se kecamatan Narmada tahun 2012, Rabu (5/9) ini dilakukan Camat Narmada, Abdul Manan, S.Sos dihadiri Bupati Lombok Barat Dr. H. Zaini Arony, M.Pd dan Ketua TP PKK Kabupaten Lombok Barat, Ny.Hj. Anik Zaini Arony bertempat di halaman depan kantor Camat Narmada. Upacara pelantikan tersebut juga dirangkai dengan pelantikan tim penggerak PKK bagi kelima desa tersebut oleh Ketua TP PKK Kecamatan Narmada, Ny. Nurhasanah Abdul Manan dilanjutkan dengan penyematan lencana PKK.
Sejumlah anggota DPRD Dapil Narmada dan Lingsar juga hadir, sejumlah Tuan Guru se Kecamatan Narmada.
Adapun kelima Kades terpilih di Kecamatan Narmada tersebut diantaranya, Ir. H. Joni Suryanto Kades terpilih Desa Narmada, HM.Zaenudin Kades terpilih Desa Golong, Mardan Haris Kades terpilih Desa Pakuan, Bambang Kuirdi Kades terpilih Desa Buwun Sejati dan Sapinah Kades Terpilih Desa Mekarsari.
Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia dan Mars PKK mengawali acara pelantikan kelima Kades terpilih tersebut yang dinilai sangat bersejarah dan sakral oleh kelima orang Kades terpilih tersebut dalam menapaki pembangunan desa enam tahun kedepan, periode 2012-2018. Selesai membacakan sumpah dilakukan penandatanganan berita acara pengambilan sumpah dan penyematan tanda jabatan bagi kelima Kades tersebut disaksikan langsung Camat Narmada, Abdul Manan S.Sos.
Dalam sambutannya Bupati Lobar, Dr. H. Zaini Arony, M.Pd menyatakan, kepada Camat Narmada dan ketua TP PKK Kecamatan Narmada, Kepala BPMPD, Kades se Kecamatan Narmada, tokoh agama, tokoh masyarakat se Kecamatan Narmada yang turut membantu kesuksesan jalannya pembangunan, pemerintahan dan sosial kemasyarakatan di kecamatan yang dijuluki kota Air ini. “Karena itu tak mengherankan Kecamatan Narmada dalam berbagai kesempatan dan bidang kehidupan dan berbagai sektor telah mampu membawa kecamatan ini meraih prestasi gemilang tidak saja di tingkat kabupaten, propinsi bahkan berturut-turut menjadi juara nasional,” papar Bupati disambut tepuk tangan meriah segenap hadirin yang hadir.
Memaknai suatu kegiatan serimonial pelantikan seorang pejabat apalagi pejabat publik seperti seorang Kades, menurut Bupati, adalah bagaimana menterjemahkan nilai subtantif yang diartikan sebagai sebuah komitmen moral dan janji pada diri sendiri, masyarakat dan janji terhdap Tuhan Yang Maha Esa. Komitmen moral ini merupakan starting poin atau langkah awal sebagai pedoman untuk bekerja.
Bupati memberikan analogi struktur pemerintahan desa merupakan sebuah organisasi, lembaga/institusi pemerintahan di tingkat yang lebih rendah setelah negara, propinsi, wilayah kabupaten, wilayah kecamatan pada skala organisasi sekecil apapun, bahkan keluarga, dimana sering saya katakan, bahwa dalam keluarga memiliki ketua atau pimpinan. Dan dalam terminologi agama, bahwa ketua itu maksudnya adalah adalah seorang Bapak/ayah atau suami. “Secara rasionalitas kita berpikir bahwa bahwa bila keluarga itu sejahtera maka sejahteralah masyarakat secara keseluruhan dalam lingkup pedesaan, kecamatan, kabupaten, propinsi hingga bangsa dan negara,” terang Bupati.
Kaitannya dengan desa, Bupati menjabarkan jika desa merupakan sebuah subsistem pemerintahan secara keseluruhan yang mengayomi komunitas, heterogenitas masyarakat secara keseluruhan. Karena itu tak ada satu desa di Indonesia yang tidak berada dalam suatu system pemerintahan di negara ini dan dalam suatu wilayah pedesaan atau struktur pemerintahan desa diatur, diikat oleh suatu aturan.
Dalam sebuah manajmen organisasi itu terdapat satu visi dan misi serta tujuan. Kalau visi tanpa aksi merupakan suatu keniscayaan, cita-cita tanpa kenyataan hanyalah mimpi belaka. Dan kerja tanpa tujuan jelas hanya berlalu melewati waktu, karena tak ada visi dan perencanaan yang pasti. “Karena itu kepada para Kades, harus bisa memaknai bahwa desa adalah ujung terdepan dalam pemerintahan suatu daerah otonom, baik kabupaten, propinsi hingga pemerintahan negara.
Diistilahkan bahwa dalam suatu manajment organisasi, bahwa pemimpin itu adalah nakhoda, ditangan nakhoda dipastikan kemana kapal itu berlabuh. Bukan seorang pemimpin itu tergantung pada dirinya sendiri, tapi tergantung dari sebuah system yang bekerja. Perlu diketahui bahwa dalam suatu system pemerintahan itu ada satu mekanisme yang harus dijunjung tinggi. “Kades adalah pengemban amanat. Saudara diberi amanah dan diberi mandat sekaligus. Amanat masyarakat menitipkan kepada Kades, BPD, Bupati, Gubernur hingga Presiden diberi amanah atau kepercayaan oleh masyarakatnya. Karena itu amanah ini janganlah disia-siakan. Jika disia-siakan anda termasuk menghianati amanah tersebut,” Bupati menekankan.
Bupati juga menjelaskan, seorang Kades haruslah berperan bagaimana mewakili maasyarakat dan bagaimana bisa menterjemahkan kebijakan Bupati yang harus ditaati sebagai suatu kebijakan searah, satu garis kebijakan. Pemerintah Daerah memiliki satu misi dan visi, karena itulah lahirlah Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJMD) yang dimulai dari penyusunan program kerja pembangunan daerah dari Musrenbangdes, Musrenbangda kabupaten. Musrenbang Provinsi hingga Musrenbangnas. Semua itu merupakan satu perangkat, mekanisme dan prosedur yang harus harus dilalui.
Bupati juga tak lupa menyampaikan, jika selama tiga tahun lebih kepemimpinannya di Gumi Patut Patuh Patju Lobar ini tidak bisa dipungkiri telah banyak berbuat dan membangun bagi kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat Lombok Barat. Diantaranya yang paling spektakuler adalah pembangunan jalan yang diklaim sebagai pembangunan jalan terbanyak alias terpanjang yang dibangun dalam wilayah propinsi NTB. Hampir 139 km lebih jalan hingga saat ini sudah berhasil dibangun di Lombok Barat.
Demikian juga di bidang lainnya seperti pendidikan, Lombok Barat telah membangun yang dinilai potensi terhadap sumberdaya alamnya. Seperti SMK pariwisata, SMK Kelautan, SMK Otomotif, SMK Pertambangan, SMK Pertanian, Kelautan Pariwisata, Pertambangan, Otomotif SMK Kelistrikan dan lainnya. Di bidang kesehatanpun terus menunjukkan geliat pembangunannya, mulai dari pembangunan Puskesmas, Pustu dan lainnya.
Bupati juga mengingatkan, saat ini tensi perpolitikan di Lombok Barat sudah mulai memanas, meski Pilkada terhitung masih jauh. Banyak calon atau kandidat yang mengumbar janji, jika terpilih nanti akan makin meningkatkan APBD untuk rakyat. “Boleh-boleh saja hal seperti ini direncanakan, namun masyarakatlah yang lebih paham dan cerdas. Masyarakat kepingin bukti, bukan janji yang gampang diobral,” sentil penerima penghargaan kemajuan pembangunan di Lombok Barat dari pemerintah pusat ini, riuh tepuk tangan kembali membahana di acara tersebut.
Bupati H. Zaini Arony yang dikenal merakyat ini, tak kenal lelah, tak kenal henti membangun daerah tercintanya. Ia mengutarakan, jika peningkatan derajat kesehatan di Lombok Barat terus ditingkatkan dan diperluas utamanya ketersediaan Sarana Kesehatan (Sarkes). Ia mengakui, sudah ada satu pembicaraan dengan Kementerian Kesehatan dan dari Kemenkes siap membantu pembangunan Rumah Sakit Type D di wilayah kecamatan Narmada tepatnya berada dibelakang Puskesmas Narmada saat ini yang dinamai RSU Pratama Narmada. Dengan demikian di Lombok Barat terdapat dua RSU setelah RSUD Tripat. Di bagian utara juga akan dibangun pasilitas serupa. Namun semua itu dilakukan secara bertahap mengingat keterbatasan anggaran yang masih menjadi kendala.
Bupati juga mengisyaratkan, bahwa di sejumlah kecamatan di Lombok Barat akan dijadikan sebagai wilayah pengembangan potensi sesuai dengan karakteristik kecamatannya. Ia menyebut tifical kecamatan Narmada sebagai wilayah yang menjunjung seni dan budaya, maka akan dibangun balai atau gedung budaya untuk mengakomodir potensi seni dan budaya di Narmada. Gerung dan Kuripan sebagai pusat pemerintahan, Kediri sebagai kota santri, Sekotong sebagai pusat destinasi wisata baru dan juga kecamatan lainnya turut dikembangkan secara merata dan berkesinambungan. “Semua itu kita ihtiarkan bagimana mewujudkan Lombok Barat Bangkit, Maju, Mandiri dan Bermartabat sejajar dan kompetitif dengan daerah lainnya dapat terwujud,” ungkap Bupati.
Diakhir arahannya Bupati tidak lupa menyampaikan, jika selama kepemimpinannya tidak kurang dari Rp. 48 milyar dana pembangunan yang telah digelontorkan khusus untuk Kecamatan Narmada. Belum lagi program-program pembangunan yang bersumber dari dana PNPM Pedesaan. “Semua itu kita lakukan untuk mempercepat akselerasi pembangunan di Lombok Barat, juga termasuk di kecamatan-kecamatan lainnya. Dan semua itu kita lakukan agar kita segera keluar dari keterbelakangan, kebodohan dan kemiskinan,” kata Bupati.
Reportase: Hernawardi, Fotografer: Busyairi, Kameramen Dedi.S