Bimbingan Teknis ini diikuti oleh para dewan Hakim dan calon Dewan Hakim MTQ dan STQ yang ada di Lombok Barat dan dibuka secara resmi oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Senin 28/09/2020
Turut hadir dalam acara pembukaan tersebut adalah Asisten 1 Agus Gunawan, Asisten 3 H. Mahyudin dan para Nara Sumber
Kabag Kesra H. Maksum dalam laporannya selaku penyelenggara menyampaikan bahwa Tujuan diselenggarakannya Bimtek ini untuk Meningkatkan Kompetensi Dewan Hakim dalam rangka melahirkan Dewan Hakim yang memiliki kapasitas dan berkualitas serta mampu memberikan penilaian secara profesioanl pada setiap pelaksanaan MTQ dan STQ di Kabupatwen Lombok Barat, disamping itu pula untuk menyamakan persepsi dan menyeragamkan unsur-unsur penilaian MTQ dan STQ menuju terwujudnya obyektifitas dan kualitas penilaian yang di harapkan .
Narasumbernya antara lain Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi NTB Dr. KH. Zaidi Abdad, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Lombok Barat, Asisten 3 Setda Lombok Barat Selaku Ketua LPTQ , TGH. M. Zaini Azhar, TGH. Basyirun M Saleh, M.Si.,dan Ahmad Baihaqi, S.Pd.I
Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dalam sambutannya saat membuka acara tersebut menyampaikan Bimbingan Teknis ini dilaksanakan untuk menyamakan persepsi dalam proses penilaian karena beda persepsi berpengaruh pada sistem penilaian yang menyebabkan hasil berbeda, dan tujuan lainnya adalah adanya regenerasi untuk mempersiapkan sejak awal para Dewan Hakim agar tidak kekurangan, karena Dewan Hakim dari Lombok Barat sering kali dipakai oleh Kabupaten/Kota lain bahkan Provinsi dan setiap ada event atau perlombaan MTQ , STQ yang paling banyak dipakai Dewan Hakim dari Lombok Barat.
“ Alhamdulillah setiap ada event perlombaan apapun dalam bentuk MTQ di Kabupaten/Kota bahkan Provinsi yang paling banyak dipakai adalah Dewan Hakim dari Lombok Barat.” Terangnya.
Demikian juga dengan Qori, Qoriah atau Hafiz, Hafizah dari Lombok Barat yang ikut berlomba dari daerah lain Pemerintah Daerah tidak mempermasalahkan dan merasa senang karena menjadi lebih banyak Qori Qoriah atau Hafiz Hafizah Lombok Barat yang ikut berkompetisi.
“ Kita di Pemda tidak mempermasalahkan kalau ada Qori Qoriah, Hafiz Hafizah kita yang ikut dari daerah lain seperti misalnya yang menjadi juara MTQ di Kota Bima, 5 orang dari Ponpes Aziziah Kapek Gunungsari dan 1 orang dari Ponpes Nurul Hakim Kediri, Alhamdulillah ada kebanggaan dan ada marwah kita disana, karena itu saya tetap mendorong dan Insya Allah pahalanya tetap ke kita walaupun dia ikut dari daerah lain karena kita yang menyiapkan.” Terangnya.
Selain itu Fauzan juga menyampaikan tentang hafiz hafizah yang sudah hafal 30 juz setelah hafal lalu kawin kemudian tidak ada pekerjaan selain dari mengajar menghafal , ” ini perlu perhatian “ terangnya.
Fauzan mengatakan Pemerintah Daerah memprogramkan pelatihan-pelatihan bagi Hafiz Hafizah di Lombok Barat yang direncakan dimulai tahun 2021 yang menjadi prioritas pemberdayaan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat. Prinsipnya tidak hanya sekedar pelatihannya saja sekalian akan diberikan peralatan peralatan sesuai bidang pelatihannya dan akan dikawal pembinaannya agar terus berkembang , seperti ketrampilan menjahit, membuat kue, budi daya Jamur tiram, dan lain-lainnya ini akan menjadi salah satu pilot proyek di Lombok Barat termasuk juga peternakan jadi semua sisi ini sedang didata oleh Kabag Kesra
“kita undang rapat itu Dinas Pertanian, Dinas Perindag, Dinas Koperasi, Dinas Tenaga Kerja tentunya Kabag Kesra sebagai Suportingnya karena data-data itu ada di Bagian Kesra Kabupaten Lombok Barat.” Terang Fauzan
Menutup sambutannya Fauzan meminta kepada para peserta, para Alamukaramun dan para tokoh supaya ikut mmbantu Pemerintah Daerah dalam sosialisasi protokol kesehatan covid 19 sekaligus memberikan keteladanan, agar selalu disiplin terhadap protokol kesehatan covid-19.
“ Kita lihat faktanya, sekarang akibatnya kita rasakan, satu minggu yang lalu misalnya Menteri Keuangan sudah mengatakan kita sudah masuk resesi, dan negara itu defisit sampai 500 triliun dalam bulan Agustus, jangankan di Lombok Barat mohon maaf kita di Lombok Barat kurang lebih 400 milar hilang APBD kita, jadi banyak pembangunan yang kita batalkan.” Ungkapnya.
Ditambahkan oleh Fauzan bahwa satu bulan yang lalu 59 Negara memboikot Indonesia , jadi Orang Indonesia itu tidak boleh ke 59 Negara, termasuk Arab Saudi dan Malaysia karena masyarakat kita dianggap tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan covid-19.
“Orang nyongkol, pendaftaran Calon Bupati Wakil Bupati, itu sudah masuk di media internasional, itu menjadi patokan mereka melakukan boikot, makanya saya katakan janganlah terlalu tinggi bahasan kita ber konspirasi mau apa, yang pasti sekarang faktanya akibat dari covid-19 ini kita rasakan.” Katanya.
Selain itu sekarang ini banyak orang yang kehilangan pekerjaan, perusahaan-perusahaan sudah mengurangi karyawannya bahkan hotel-hotel 50% karyawannya dirumahkan dan sisanya 50% yang masih bekerja digaji 50% dari yang seharusnya.
Covid-19 ini tidak hanya menimpa perusahaan besar efeknya juga dirasakan dan terjadi pada pedagang kecil sebagaimana diceritakan oleh Fauzan ketika dia turun berkeliling bersama Asisten 3 mengunjungi pengerajin yang dulu dapat PKH (Program Keluarga Harapan) tetapi dengan kesadaran sendiri mengundurkan diri karena dia punya usaha.
“Di desa Sesaot itu dia bisa mempekerjakan 10 orang rata-rata digaji 80 ribu sehari sambil duduk-duduk bikin dodol nangka dan sebagainya nah sekarang ini mati, kenapa ya karena hasil produksinya itu untuk oleh-oleh, dia masukkan ke Sasaku, Dia masukkan ke sayang sayang orang beli kan tidak ada akhirnya macet,” tuturnya.
“Apa salahnya kita pakai masker, kan tidak berdosa, apa salahnya kita rajin cuci tangan bahkan di banyak tempat jarang saya mengatakan rajin cuci tangan tapi rajin wudhu’ di komunitas pondok pesantren saya menyampaikan bukan rajin cuci tangan tapi rajin wudhu’ karena wudhu’ bahkan lebih dari standar protokol kesehatan kalau kita wudhu’ pahala dapat, protokol kesehatan bahkan lebih dari yang seharusnya kita lakukan dan ini saya mohon bantuannya mudah mudahan bisa kita sosialisasikan dan kita contohkan di masyarakat.” Tutupnya. (Diskominfotik/Zul/Yani)