Kabupaten Lombok Barat

Pemda Kabupaten Lombok Barat Siapkan Dewan Hakam MTQ dan STQ yang berkualitas dan Profesional dengan Bimbingan Teknis.

Batulayar, Diskominfotik-Dalam rangka menuju penyelenggaraan MTQ dan STQ yang berkualitas di Lombok Barat Pemerintah Kabupaten Lombok Barat menyiapkan Dewan Hakam yang berintegritas dan berkualitas serta profesional dengan menyelenggarakan Bimbingan Teknis Dewan Hakam dan Calon Dewan Hakam MTQ dan STQ Kabupaten Lombok Barat selama 3 hari mulai hari Senin, 28 – 30 September 2020 di Hotel Aruna Senggigi Lombok Barat.

Bimbingan Teknis ini diikuti oleh para dewan Hakim dan calon Dewan Hakim MTQ dan STQ yang ada di Lombok Barat dan dibuka secara resmi oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Senin 28/09/2020

Turut hadir dalam acara pembukaan tersebut adalah Asisten 1 Agus Gunawan, Asisten 3 H. Mahyudin dan para Nara Sumber

Kabag Kesra H. Maksum dalam laporannya selaku penyelenggara  menyampaikan bahwa Tujuan diselenggarakannya Bimtek ini  untuk Meningkatkan Kompetensi Dewan Hakim dalam rangka melahirkan Dewan Hakim yang memiliki kapasitas dan berkualitas serta mampu memberikan penilaian secara profesioanl pada setiap  pelaksanaan MTQ dan STQ di Kabupatwen Lombok Barat, disamping itu pula untuk menyamakan persepsi dan menyeragamkan unsur-unsur penilaian MTQ  dan STQ menuju terwujudnya obyektifitas dan kualitas penilaian yang di harapkan .

Narasumbernya antara lain Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi NTB Dr. KH. Zaidi Abdad, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Lombok Barat, Asisten 3 Setda Lombok Barat Selaku Ketua LPTQ , TGH.  M. Zaini Azhar, TGH. Basyirun M Saleh, M.Si.,dan Ahmad Baihaqi, S.Pd.I

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dalam sambutannya saat membuka acara tersebut menyampaikan Bimbingan Teknis ini dilaksanakan untuk menyamakan persepsi dalam proses penilaian  karena beda persepsi  berpengaruh pada sistem penilaian yang menyebabkan hasil berbeda, dan tujuan lainnya adalah adanya regenerasi  untuk mempersiapkan sejak awal para Dewan Hakim agar tidak kekurangan, karena Dewan Hakim dari Lombok Barat  sering kali dipakai  oleh Kabupaten/Kota lain bahkan Provinsi dan setiap ada event atau perlombaan MTQ , STQ yang paling banyak dipakai Dewan Hakim dari Lombok Barat.

“ Alhamdulillah setiap ada event perlombaan apapun dalam bentuk MTQ di Kabupaten/Kota bahkan Provinsi yang paling banyak dipakai adalah Dewan Hakim dari Lombok Barat.” Terangnya.

Demikian juga  dengan Qori, Qoriah atau Hafiz, Hafizah dari Lombok Barat yang ikut berlomba dari daerah lain Pemerintah Daerah tidak mempermasalahkan dan merasa senang karena  menjadi lebih banyak Qori Qoriah atau Hafiz Hafizah Lombok Barat yang ikut berkompetisi.

“ Kita di Pemda tidak mempermasalahkan kalau ada Qori Qoriah, Hafiz Hafizah kita yang ikut dari daerah lain seperti misalnya  yang menjadi juara MTQ di Kota Bima, 5 orang dari Ponpes Aziziah Kapek Gunungsari dan 1 orang dari Ponpes Nurul Hakim Kediri, Alhamdulillah ada  kebanggaan dan ada marwah kita disana, karena itu saya tetap mendorong dan Insya Allah pahalanya tetap ke kita walaupun dia ikut dari daerah lain karena kita yang menyiapkan.” Terangnya.

Selain itu Fauzan juga menyampaikan tentang hafiz hafizah yang sudah hafal 30 juz setelah hafal lalu kawin kemudian tidak ada pekerjaan selain dari mengajar menghafal , ”  ini perlu perhatian “ terangnya.

Fauzan mengatakan Pemerintah Daerah memprogramkan pelatihan-pelatihan  bagi Hafiz Hafizah di Lombok Barat yang direncakan dimulai tahun 2021 yang menjadi prioritas pemberdayaan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat. Prinsipnya tidak hanya sekedar pelatihannya saja  sekalian akan diberikan peralatan peralatan sesuai bidang pelatihannya dan akan dikawal pembinaannya  agar terus berkembang , seperti ketrampilan menjahit, membuat kue, budi daya Jamur tiram, dan lain-lainnya  ini akan menjadi  salah satu pilot proyek di Lombok Barat termasuk juga peternakan  jadi semua sisi ini sedang didata oleh Kabag Kesra

“kita undang rapat itu Dinas Pertanian, Dinas Perindag, Dinas Koperasi, Dinas Tenaga Kerja tentunya Kabag Kesra sebagai Suportingnya karena data-data itu ada di Bagian Kesra Kabupaten Lombok Barat.” Terang Fauzan

Menutup sambutannya   Fauzan meminta kepada para peserta, para Alamukaramun dan para tokoh  supaya ikut mmbantu Pemerintah Daerah dalam sosialisasi protokol kesehatan covid 19 sekaligus memberikan keteladanan, agar selalu disiplin terhadap protokol kesehatan covid-19.

“ Kita lihat faktanya, sekarang akibatnya kita rasakan, satu minggu yang lalu misalnya  Menteri Keuangan sudah mengatakan kita sudah masuk resesi, dan  negara itu defisit sampai 500 triliun dalam bulan Agustus,  jangankan di Lombok Barat mohon maaf kita di Lombok Barat kurang lebih 400 milar hilang APBD kita, jadi banyak pembangunan yang kita batalkan.” Ungkapnya.

Ditambahkan oleh Fauzan bahwa satu bulan yang lalu 59 Negara memboikot Indonesia , jadi  Orang Indonesia itu tidak boleh ke 59 Negara, termasuk Arab Saudi dan Malaysia karena masyarakat kita dianggap tidak disiplin menjalankan  protokol kesehatan covid-19.

“Orang nyongkol, pendaftaran Calon Bupati Wakil Bupati, itu sudah masuk di media internasional, itu menjadi patokan mereka melakukan boikot, makanya saya katakan janganlah terlalu tinggi bahasan kita ber konspirasi mau apa, yang pasti sekarang faktanya akibat dari covid-19 ini kita rasakan.” Katanya.

Selain itu sekarang ini banyak orang yang kehilangan pekerjaan, perusahaan-perusahaan sudah mengurangi karyawannya bahkan hotel-hotel  50% karyawannya dirumahkan dan sisanya 50% yang masih bekerja digaji 50% dari yang seharusnya.

Covid-19 ini tidak hanya menimpa perusahaan besar efeknya juga dirasakan dan terjadi pada pedagang kecil sebagaimana diceritakan oleh Fauzan ketika dia turun berkeliling  bersama Asisten 3 mengunjungi pengerajin  yang dulu dapat PKH (Program Keluarga Harapan) tetapi dengan kesadaran sendiri mengundurkan diri karena dia punya usaha.

“Di desa Sesaot itu dia bisa mempekerjakan 10 orang rata-rata digaji 80 ribu sehari sambil duduk-duduk bikin dodol nangka dan sebagainya nah sekarang ini mati, kenapa ya karena hasil produksinya itu untuk oleh-oleh, dia masukkan ke Sasaku,  Dia masukkan ke sayang sayang orang beli kan tidak ada akhirnya macet,” tuturnya.

Terakhir Fauzan  mengajak untuk selalu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan covid-19, karena tidak ada salahnya kita berlaku disiplin terhadap kebersihan bahkan berpahala karena termasuk ibadah.

“Apa salahnya kita pakai masker, kan tidak berdosa, apa salahnya kita rajin cuci tangan bahkan di banyak tempat jarang saya mengatakan rajin cuci tangan tapi rajin wudhu’ di komunitas pondok pesantren saya menyampaikan bukan rajin cuci tangan tapi rajin wudhu’ karena wudhu’ bahkan lebih dari standar protokol kesehatan kalau kita wudhu’ pahala dapat, protokol kesehatan bahkan lebih dari yang seharusnya kita lakukan dan ini saya mohon bantuannya mudah mudahan bisa kita sosialisasikan dan kita contohkan di masyarakat.” Tutupnya. (Diskominfotik/Zul/Yani)