Kabupaten Lombok Barat

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT GELAR UPACARA KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS DENGAN MENERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN

Gerung Diskominfotik Ditengah pandemi Covid-19  Pemerintah Kabupaten Lombok Barat tetap menggelar Upacara 17 Agustus sesuai kondisi covid-19 dengan  menerapkan protokol Kesehatan di Lapangan Kantor Bupati Lombok Barat, Senin 17 Agustus 2020.

Upacara memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia ke 75 ini, sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya baik dari jumlah peserta maupun pengibar benderanya.

Biasanya peserta Upacara adalah seluruh ASN Pemda Kabupaten Lombok Barat, Pelajar, TNI AD, TNI AL, TNI AU, Kepolisian, Pol PP, Damkar, Tagana dan Organisasi Pemuda, namun Upacara tahun ini pesertanya dibatasi  untuk menerapkan protokol kesehatan.

Peserta upacara dari ASN hanya diwakili oleh 5 orang per OPD sehingga membentuk pasukan/peleton, sedangkan TNI AD, TNI AU, TNI AL dan Kepolisian masing-masing 1 peleton, demikian juga Pol PP, Damkar, Basarnas, Tagana dan karyawan PDAM Giri Menang masing-masing 1 peleton.

Jarak antar barisan diatur sekitar 2 meter atau dengan masing-masing membentangkan tangan, seluruh peserta upacara wajib menggunakan masker.

Tahun ini tidak ada formasi pada saat melakukan pengibaran bendera merah putih, hanya dilakukan oleh 3 orang yang merupakan anggota dari Paskibra Lombok Barat.

Sementara dibangku Undangan tempat duduk diatur sedemikian rupa dengan memperhatikan jarak,  yang diisi oleh Bupati, Wakil Bupati, Forkompinda, para Asisten dan Kepala OPD dan untuk tahun ini tidak mengundang tokoh agama maupun tokoh masyarakat.

Bertindak sebagai inspektur upacara Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, S.Ag., M.Si.

Dalam amanahnya Inspektur Upacara membacakan Sambutan Gubernur NTB mengatakan antara lain

“HUT Kemerdekaan RI kali ini kita hadapi di tengah situasi sulit, yang ditimbulkan  oleh  pandemi  Corona. Semua  orang  telah  berupaya mencari jalan keluar dari serangan wabah ini. Tapi, belum ada satu pihak pun yang mampu menemukannya.

Hikmah yang kita petik dari pandemi ini adalah pentingnya kita memperkuat kolektivitas kita. Sebab, pandemi hanya bisa kita hadapi dengan kekuatan bersama. Pemerintah, dokter, perawat, pakar-pakar dan tenaga kesehatan tidak akan berdaya, tanpa dukungan masyarakat.” Tambahnya

Pemerintah Provinsi NTB bersama DPRD NTB telah menetapkan   Peraturan   Daerah   tentang   Penanggulangan   Penyakit Menular.

Semangat Perda ini, bersama dengan anjuran-anjuran terkait protokol kesehatan adalah semata-mata demi melindungi warga NTB dari ancaman penyakit Corona. Kesulitan hidup yang timbul di masa pandemi ini, jangan sampai menumpulkan akal sehat kita.

“ Perda  ini,  sama  sekali  tidak  dihajatkan  untuk  menyulitkan, apalagi membangkrutkan masyarakat lewat denda bagi warga yang tak memakai masker.”

Ditambahkan pula bahwa beberapa warga NTB telah membuat percikan-percikan api untuk mencairkan kebekuan itu.

Seperti dalam penangan dan pencegahan covid-19, Profesor Mulyanto yang melalui Laboratorium Hepatika dan bersama dengan para  pakar lainnya, mampu membuat alat  rapid test Corona berbiaya murah, dengan kualitas yang sangat baik.

Di HUT RI ini akan diproduksi alat bernama RI-GHA sebanyak 100 ribu unit, dengan kapasitas produksi dalam 1 tahun 600 ribu unit lebih.

Dibidang Pendidikan para pengajar  dan  murid  SMK  kita  di  NTB  juga  bisa memproduksi motor listrik. Misalnya, SMKN 1 Lingsar dengan motor listrik “Lingsar”. Ada pula yang kini mengkreasikan sepeda motor listrik “Le-Bui” dan telah memasarkannya hingga ke luar negeri. Di Sumbawa sana, para cendekiawan di UTS juga mengembangkan motor listrik “NgebUTS”. Di Bima, para anak mudanya ikut meramaikan produk teknologi buatan NTB, sepeda listrik yang bernama ‘Matric-B’ (Mbojo Electric- Bicycle). Para  teknisi  kita  di  berbagai  daerah  di  NTB,  kini  juga  telah mampu memproduksi berbagai mesin untuk aneka keperluan.

Semua capaian itu menjadi bukti. Bahwa dari Sape di ujung timur sampai Ampenan di ujung barat NTB, begitu banyak potensi anak-anak NTB yang terserak ysng selama ini, potensi itu terpendam dan tidak pernah dimanfaatkan untuk membangun industri kita.

Usai upacara di Lapangan Bupati, Wakil Bupati, Forkompinda dan  Sekretaris Daerah Bersama beberapa Kepala OPD dijadwalkan untuk mengikuti acara Detik-Detik Proklamasi di Istana Negara secara Virtual melalui saluran Meeting Zoom. (Diskominfo)