Giri Menang, Minggu 2 Juli 2017 – Saat Bupati Lombok Barat dan rombongan tiba di pusat acara Lebaran Topat, nampak lima orang tetua berdiri menyambut di depan gerbang. Tetua ini menggunakan pakaian jas hitam, berpeci, berkain sarung dan berselempangkan sorban di pundak. Mereka terdiri dari tokoh agama dan tokoh masyarakat yang dianggap layak menyambut tamu selevel bupati. Mereka inilah yang disebut dengan “Pemucuk”.
Pemucuk adalah istilah barisan terdepan yang terdiri dari tokoh agama dan tokoh masyarakat yang mengawal prosesi adat. Di Lebaran Topat kali ini selain mengawal jalannya acara, Pemucuk juga mengalungkan selempang kepada bupati sebagai tanda dimulainya prosesi adat.
Dalam prosesi Lebaran Topat kali ini diturunkan lima orang Pemucuk diringi sejumlah gadis di belakangnya. Herman, ketua Pemucuk menjelaskan, tugas Pemucuk antara lain adalah matur kepada bupati sebagai bentuk laporan kesiapan dimulainya acara. “Kami juga menemani pak Bupati untuk memotong Topat agung,” terangnya. (budi/humas).
terangnya. (budi/humas)