Terang saja dibalik kesuksesan tersebut, Pak Raden, sapaan akrabnya tak pernah mengabaikan cara bertani petani-petani zaman dahulu. Ia masih mempertahankan cara pertanian yang serba organic, tanpa tergiur dengan pertanian ala instan yang sesungguhnya merusak tanah dan tanaman. Cara bertani organic dimaksud, Raden mengaplikasikan penggunaan pupuk kompos cair EM4 dalam setiap usaha tani yang dikembangkannya, terlebih pada tanaman buah seperti papaya Thailand yang tengah dikembangkannya di Dusun Presak, Sidekarya, Desa Batukumbung, Kecamatan Lingsar.
Pengembangan tanaman buah apa saja termasuk tanaman pangan di desa yang dikenal desa mandiri energi ini berjalan cukup baik. Karena selain didukung oleh limbah atau kotoran sapi yang tersedia banyak disini, sangat memungkinkan dikembangkan pertanian organic dengan sentuhan atau aplikasi pupuk kompos itu sendiri. “Pertanian di sini cukup bagus, karena disini sentra produksi sapi yang menghasilkan kotoran sapi yang bisa kita olah dengan pupuk organic untuk dijadikan pupuk tanaman,” ujar lelaki yang juga staf PDAM Kecamatan Narmada ini.
Hasil usaha tanaman buah berupa papaya thailand yang ditanganinya bersama warga setempat dibawah bimbingan penyuluh swadaya kecamatan lingsar dan Kecamatan Narmada, Ali Swasta memang mengagumkan. Bagaimana tidak lahan yang dimanfaatkan untuk tanaman buah ini begitu rimbun, daunnya yang menghijau dan segar serta buahnya yang cukup banyak dalam satu pohon membuat Pak Raden dan kawan-kawan petani lainnya boleh berbangga. “Saya perkirakan dalam satu pohon itu bisa menghasilkan buah antara 15-20 buah papaya dengan ukuran yang besar, sedang dan kecil. Rasanya juga manis dan banyak konsumen yang nyari,” kata Raden.
Pengembangan tanaman buah papaya dengan aplikasi pupuk kompos ini setidaknya tidak saja memberikan nilai tambah secara ekonomi bagi diri Raden Wardana sendiri, namun juga memberi nilai lebih setidaknya mampu mendongkrak pendapatan usaha tani warga dari tanaman buah papaya saja. Belum lagi tanaman palawija ataukah tanaman pangan lainnya.
“Karena itu saya bersama rekan-rekan petani lainnya akan terus menggunakan pemupukan organik dengan aplikasi pupuk kompos ini untuk menghasilkan produksi pertanian yang ramah lingkungan, layak dikonsumsi dan menyehatkan,” terang Wardana.
Jurnalis Warga: Penulis: Wardi, warga Labuapi