“Pembangunannya membutuhkan waktu yang cukup panjang, rencana maupun wacana pembangunannya sejak tahun 2010 ketika saya menjadi Sekcam (Sekretaris Camat) Lingsar,” kata Camat Lingsar, Suparlan, S.Sos., dalam laporannya. Dikatakannya, kendala yang dihadapi sehingga pembangunan Pos RAMIL ini lama karena masalah koordinasi dengan berbagai pihak.
Diakui Suparlan, berhasilnya pembangunan Pos RAMIL ini dimulai dari suntikan bantuan Pemkab. Lobar di bawah Bupati Zaini Arony yang kemudian diikuti swadaya masyarakat Lingsar melalui koordinasi para kepala desa (kades).
“Bapak Bupati (Zaini Arony) sering bilang (menyindir), “lamun anteh arak kepeng, Amaq Oak doang taon begawean (kalau tunggu ada uang saja, Amak Oak pun bisa bekerja), kami di Lingsar telah membuktikan bahwa kami bukan Amaq Oak, terima kasih kepada Bapak Bupati, Bapak-bapak kades, berkat kerjasamanya Pos Koramil yang bernilai lebih dari Rp 300.000.000,- ini bisa terwujud,” ujar Suparlan berterima kasih.
“Bantuan dari bupati berupa hibah untuk tembok dan finishing sekitar Rp 50.000.000 sangat berarti dan lebih dari Rp 250.000.000 (85%) merupakan swadaya dari masyarakat Lingsar, Kades, Kadus, para tokoh termasuk H. Kasdiono, semuanya bergotong –royong,” kata Suparlan bersemangat sambil berharap keberadaan Pos RAMIL ini bisa meningkatkan kondusivitas dan keamanan Lingsar.
“Perlu disadari bahwa selain kebutuhan fisik materi kita juga butuh rasa aman, TNI dan POLRI memiliki tugas pokok menjaga keamanan dan kenyamanan yang didukung selain oleh masyarakat juga dengan adanya bangunan (Pos RAMIL) yang bagus,” kata bupati.
Bupati pun memuji semangat swadaya masyarakat Lingsar baik itu camat, kades maupun masyarakat secara keseluruhan.
“Saya selaku bupati merasa gembira karena telah memberikan andil, tahun 2015 kita akan usahakan lagi bantuan hibah untuk RAMIL Lingsar sebesar Rp 50.000.000, sehingga RAMIL bisa bekerja dengan sempurna,” janji bupati yang diikuti tepuk tangan hadirin terutama para anggota TNI.
“Kalau saja kebersamaan bisa diwujudkan di mana-mana maka sarana-sarana fisik lainnya akan bisa lebih bagus,” kata bupati.
Danrem WB, Kol. Arhanud Kuat Budiman, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas pembangunan secara swadaya Pos RAMIL tersebut.
Dikatakan Danrem, perbedaan antara tentara Amerika dengan TNI adalah TNI itu dari rakyat.
“Jati diri kita adalah tentara rakyat, kami tentara rakyat maka kami harus bersama rakyat,” tegas Dandrem. Menurutnya, semangat kebersamaan antara TNI dengan rakyat yang telah terbentuk sejak Indonesia belum merdeka tidak boleh hilang.
“Kekuatan terbesar kita adalah menyatunya TNI dengan rakyat,” tegas dandrem. Kuatnya persatuan dan kesatuan harus tetap dipertahankan. Untuk itu, kata Dandrem,TNI harus tetap berjuang bersama-sama rakyat.
“Saya berikan contoh, Negara Swiss hanya berpenduduk sekitar 10 juta jiwa, hanya 11% tanahnya yang bisa ditanami tapi dia punya perusahaan Nestle, coklat tidak ada di Swiss tapi dia punya coklat terbaik di dunia, Swiss tidak punya tentara yang besar tetapi semua rakyatnya merasa sebagai tentara, masyarakatnya juga sangat inovatif,” kata Dandrem. Diharapkannya, Indonesia yang kaya harus menjadi potensi bukan menjadi ancaman dengan meniru semangat rakyat Swiss.
“Pos RAMIL yang dibang
Setelah itu acara dilanjutkan dengan peresmian dan pemotongan pita, penandatangan prasasti oleh Danrem, penyerahan hibah dari Pemkab Lobar ke Dandim 1606 Lobar. Lokasi Pos RAMIL adalah persis sebelah barat Kantor Camat Lingsar. Hadir rombongan Dandrem WB 162, rombongan Dandim 1606 Lobar dan Babinsa, POLRI,beberpa kepala dan utusan SKPD Lobar tuan guru, to