Kabupaten Lombok Barat

Pertanian Dan Pariwisata Basis Utama Pembangunan Lobar

Guna terjalinnya komunikasi intensif antara Pemerintah Daerah dan masyarakat Lombok Barat pesan-pesan program kerja pembangunan lima tahun ke depan tidak saja dilakukan melalui tatap muka, namun juga berbagai informasi pembangunan baik program, yang tengah dilaksanakan maupun yang akan dilaksanakan ke depan juga bisa disampaikan melalui kerjasama media masa cetak maupun elektronik serta media online.

Untuk maksud tersebut, Pemkab. Lombok Barat menjalin kerjasama dengan Harian Umum Lombok Post untuk menyebarkan berbagai informasi pembangunan terkait program kerja yang tertuang dalam RPJMD maupun RPJP Kabupaten Lombok Barat. “Dengan pemberian informasi terkait pesan-pesan pembangunan di Lombok Barat, diharapkan masyarakat bisa mengetahui dan terjadi komunikasi dua arah yang sejalan dengan masyarakat. Media seperti ini merupakan wujud partisipasi masyarakat dalam membangun daerah,” kata Bupati Lobar, DR. H. Zaini Arony saat pertemuannya dengan Tim Redaksi Harian Umum Lombok Post diterima Pemimpin Umumnya H. Ismail Husni, Selasa (11/2) kemarin di ruang rapat utama Graha Pena Lombok Post.

Kerjasama pemberitaan dalam bentuk suplemen khusus Suara Giri Menang empat halaman tersebut tentu akan banyak mengangkat banyak hal dari beragam sisi dan geliat pembangunan di Lombok Barat.

Penyampaian informasi akan denyut nadi pembangunan Lombok Barat tidak hanya terkandung makna edukatif. Tapi juga makna informatif, komunikatif, transformatif dan azas transparansi bisa dilakukan. “Masyarakat perlu disuguhkan informasi pembangunan yang bisa menggugah, memberi sprit dan memotivasi masyarakat untuk turut bertanggungjawab atas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan khususnya di Lombok Barat,” ingat Bupati.

Dalam pertemuan yang disebut Bupati sebagai kunjungan balasan tersebut, Bupati menginginkan agar halaman suplemen empat halaman pada Lombok Post sebagai bagian dari kerjasama tersebut, bisa diisi dengan mengupas dari berbagai sisi pembangunan Lombok Barat yang lebih focus pada penggarapan yang lebih spesifik dan tematik. “Suplemen ini diharapkan bisa hadir setiap dua kali seminggu yakni Senin dan Jumat.

Bupati dua periode ini mengutarakan, jika terdapat dua sektor basis yang dikembangkan dalam pembangunan Lombok Barat yakni Pertanian, Tanaman Pangan, Peternakan dan Perkebunan serta sektor pariwisata. Dua sektor ini dijadikan basis pengembangan bukan tanpa alasan. Alasan yang paling rasional dan mendasar yakni, setelah dilakukan pengkajian dan analisa matematis ternyata kedua sector ini mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat Lombok Barat dan tak kalah pentingnya banyak menyerap tenaga kerja. Kedua sektor ini dinilai sebagai lokomotif utama akan percepatan dan pertumbuhan ekonomi yang secara langsung bisa dirasakan masyarakat. “Multi Flayer Effeck dari sektor pariwisata, ketenaga kerjaan dan pertanian di Lombok Barat mampu meningkatkan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) bagi peningkatan pendapatan masyarakat dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik setiap tahunnya,” jelas Bupati yang  kaya ide dan visioner ini.

Demikian juga pada sektor pariwisata telah memberikan dampak positif yang cukup besar berupa nilai tambah dari sisi ekonomi masyarakat yang semakin baik. Hasil kajian tahun sebelumnya (2014, red) kata Bupati, sebanyak 337 ribu orang jumlah kunjungan wisatawan ke Lombok Barat baik wisatawan mancanegara maupun domestik. Devisa yang masuk cukup besar senilai 438 milyar. Multipalyaer effeck dari pariwisata ini yakni meningkatnya jumlah tenaga kerja yang terserap di pasar pariwisata.

Sektor pariwisata menurut Bupati, bersifat industri jasa. Industri jasa dimaksud, bagaimana memberikan pelayanan jasa terbaik bagi para wisatawan dengan aneka suguhan yang menarik di obyek wisata tersebut. Destinasi wisata yang dikunjungi tidak hanya terfokus pada keindahan alam, pantai maupun pegunungan. Namun pariwisata sesungguhnya adalah bagaimana mengkolaborasi antara wisata alam dengan khasanah dan keunikan budaya suatu daerah.

Dalam pengamatan orang nomor satu di Lombok Barat ini menyebutkan, selama ini wisatawan yang datang ke Lombok paling lama tinggal (Long of Stay) hanya 2,5 hari saja. Berbanding terbalik dengan wisatawan yang ke Bali. Lama tinggal di Bali rata-rata hampir seminggu. Yang menjadikan wisatawan betah tinggal di Bali, karena suguhan pariwisata tak hanya soal wisata alam, namun even lainnya seperti budaya, kerajinan dan moment lainnya menyatu dalam satu paket tour yang terjadwal dan terencana secara harian.

Sehungan dengan maksud tersebut, Bupati H. Zaini Arony membangun gedung Seni dan Budaya Jayengrana di Narmada. Dihajatkan di gedung budaya ini nanti segala macam bentuk pertunjukan atau atraksi seni dan budaya Lombok bisa ditampilkan. Demikian juga akulturasi budaya Bali dan Sasak ini bisa tampil secara bergiliran di gedung budaya ini. Selain itu gedung budaya Narmada bisa dijadikan paket tour dari kunjungan wisatawan ke Lobar. Harapan lainnya juga menjadi menjadi daya tarik kunjungan wisatawan untuk bisa memperbanyak lama tinggalnya dengan suguhan seni dan budaya pilihan yang ditampilkan.

“Intinya Lombok Barat focus terhadap pengembangan destinasi pariwisata tanpa mengeyampingkan kekhasan budaya kita sendiri yang tentu memiliki nilai jual cukup ekonomis terhadap wisatawan. Kita ingin mengajak masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung bersentuhan dengan pariwisata ini agar lebih kreatif dan inovatif melihat peluang dan potensi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pariwisata ini ,” Bupati memberikan gambaran.

Bupati menambahkan, guna menyiapkan tenaga-tenaga terampil dan siap pakai baik di sektor pariwisata maupun untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja (TKI) (job order) ke luar negeri baik ke negara tujuan korea, Hongkong, Malaysia ataupun di negara Jazirah Arab dengan tujuan konvensional, Pemkab. Lombok Barat telah membangun Pusat Kursus Pelatihan Masyarakat (PKM) SKB Tematik Gerung. Dari PKPM ini diharapkan bisa menghasilkan tenaga kerja asal Lombok Barat yang berkualifikasi yang dibekali berbagai keterampilan baik untuk tujuan TKI luar negeri maupun memenuhi pasar kerja di sektor pariwisata. Sebelumnya lembaga kursus ini juga menjalin kerjasama dengan APJATI (Asosiasi Pengerah Tenaga Kerja Indonesia) NTB untuk memenuhi permintaan tenaga kerjaasal Lobar yang di Kanada.

Yang tak kalah pentingnya dalam catatan Bupati terkait dengan bidang ketenagakejaan. Disnakertrans Lobar menyebutkan, hingga tahun 2014 lalu tercatat jumlah TKI asal Lobar yang ke berbagai negara tujuan, dengan nilai remitansi (uang yang dikirim) sebesar Rp. 248 miliar. (hernawardi)