Kabupaten Lombok Barat

Petani Lobar Punya Badan Usaha Milik Sendiri

PT.Tani Jaya Makmur (PT.Tajam), merupakan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) kabupaten Lombok barat (Lobar). BUMP diresmikan Gubernur NTB TGH. Zainul Majdi, Jumat (5/4) lalu di dusun Datar kecamatan Labuapi. Kegiatan peresmian tersebut, disaksikan langsung Bupati Lobar, H.Zaini Arony, Direktur PT.Tajam, H.Sayuti, sejumlah SKPD terkait lingkup Provinsi NTB dan Pemkab Lobar serta seluruh kelompok tani anggota BUMP Lobar.

Terbentuknya perseroan terbatas ini, dilatarbelakangi oleh proses pembelajaran agrobisnis yang dipasilitasi oleh seluruh Penyuluh Pertanian Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian Lobar. Terbentuknya BUMP Lobar ini, pada awalnya dibuat jaringan antar kelompok tani yang menjalankan usaha dibidang peternakan, penangkaran benih padi dan hortikultura sejak tahun 2008 silam. Jejaring ini mampu mengatasi permasalahan tehnologi dan menumbuhkan emosional antar kelompok. Namun hal ini, dinilai belum mampu mengatasi masalah modal dan pemasaran.

Pada saat dan tempat yang sama, Bupati Lobar, H.Zaini Arony dalam arahannya mengharapkan, PT.Tajam ini nantinya mampu memberikan satu kontribusi, bimbingan dan advokasi kepada petani dalam mengembangkan usaha tani. Dikatakan bupati, dari sektor pertanian, kontribusi PDRB Lobar, saat ini sudah mencapai angka lebih dari 25 persen. Sementara yang masih tertinggi, didominasi di sektor pariwisata melalui hotel dan restoran. Angkanya mencapai lebih 27 persen.

Bila dikaitkan dengan kebijakan nasional, terhadap pemerintah NTB yang berada pada Koridor V yang titik tekannya adalah pariwisata dan ketahanan pangan, maka sangat tepat sekali kehadiran PT.Tajam ini untuk memperkuat keberadaan dan upaya dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan khususnya di Lobar. Dan tentu di daerah NTB yang pada   akhirnya secara nasional. Di bidang pariwisata kata Zaini, bila NTB mentargetkan sejuta pengunjung dan sudah dilampaui, maka setidaknya dari Lobar, lebih dari 25 persen disumbangkan dari kehadiran pelancong yang ada di NTB ini. Ini artinya, bila didukung oleh sektor pertanian yang kuat, maka tentu pariwisata di daerah Lobar bisa dipastikan akan lebih kuat.

Zaini juga membandingkan dengan pariwisata Bali, tahun 1998 silam PDRBnya dari sektor pariwisata baru mencapai 23 persen. Dan pada tahun 2008, mencapai lebih dari 43 persen, maka saat ini menurut catatan yang dikantongi Zaini, Bali sudah mencapai angka 59 persen PDRB dari sektor pariwisata. Tentu, hal ini, Lombok sebagai tetangga Bali akan memberi pengaruh terhadap diversifikasi, khususnya di bidang pertanian. Di Lobar sendiri, menurut Zaini, selama kurun waktu 2012, propitas sektor pertaniannya mencapai angka 170 ribu ton. Dan angka ini setara dengan lebih dari 106 ribu ton beras. Sementara kebutuhan Lobar sekitar 85 ribuan ton. “Jadi ada surplus sebanyak 24.418 ton” katanya.

Itu dari sisi cadangan beras. Sedangkan dari sisi peternakan, daerah yang memiliki moto Patut Patuh Patju ini, telah mampu menyumbangkan 74 ribu ekor sapi. Dalam rangka program Bumi Sejuta Sapi (BSS) tentu ini merupakan sektor unggulan. Melihat potensi ini, Zaini berharap, seluruh Penyuluh di Lobar, perlu memberikan satu advokasi dan eksitensi kepada para petani yang ada di Lobar. Tujuannya, dalam rangka diversifikasi usaha tani serta kehadiran PT Tajam ini.

BUMP yang memiliki kelompok sebanyak 1.300 orang dengan modal utama sebesar lebih dari Rp.100 juta, pemerintah Lobar memberikan apresiasi terhadap kehadiran PT.Tajam. Karena lanjut Zaini, apa yang telah dicanangkan di tingkat provinsi NTB dan nasional, seiring dengan pembangunan yang telah dilakukan di Lobar. Terlebih 17 April 2013, usia Lobar sudah mencapai 55 tahun. Usia yang tidak lagi remaja, melainkan usia dewasa mendekati usia tua. Karena itulah, dalam rangka mewujudkan Lombok Barat yang maju mandiri dan bermartabat, harus selau in lain, sejalan dengan apa yang dicanagkan di tingkat provinsi yakni mewujudkan NTB yang berdaya saing, beriman dan bersaing.

Menurut Zaini, apa yang telah dilakukan selama ini, dinilainya sudah on the right treck, sudah berada pada jalan yang benar. Oleh karenanya, tidak berlebihan kalau dia mengajak seluruh masyarakat untuk melanjutkan pembangunan yang sudah dilaksanakan, termasuk juga pembangunan yang dilaksanakan oleh gubernur Zainul Majdi. Maka program di tingkat provinsi akan terus berlanjut, begitu pula pembangunan di Lombok Barat.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Lobar, Ir.Bahtiar mengemukakan, dengan adanya BUMP ini, pihaknya optimis, seluruh pola kegiatan usaha bisa terkaper. Diawali dari penyediaan sarana produksi, pengolahan dan pemasaran hasil, pengolahan pasca panen dan lainnya. BUMP yang diresmikan gubernur NTB ini merupakan tahap awal. “Ke depan mudah-mudahan bisa lebih bagus” harap Bahtiar.(L.Pangkat Ali)