Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, Kepala BPBD Lobar, Perwakilan BPBD Kota Mataram, Basarnas, Koordinator Islamic Relief wilayah NTB dan sejumlah tamu undangan lainnya. Kegiatan ini didasarkan oleh pentingnya kesadaran untuk mewaspadai datangnya bencana.
Kades Meninting, Mahnan mengatakan dengan lokasi tempat tinggal yang berada di pesisir pantai diharapkan kewaspadaan dan harus siaga dalam situasi apapun dan kapanpun. Pemerintah Desa sudah menyiapkan antisipasi diantaranya menyiapkan jalur evakuasi, pemetaan lokasi untuk keadaan darurat serta membentuk Kelompok Siaga Bencana (KSB) dibantu oleh Islamic Relief.
Mahnan mengatakan, kegiatan ini meupakan salah satu langkah menanggulangi permasalahan yang terjadi seperti timbulnya korban hanyut dan tenggelam beberapa waktu lalu. Masyarakat mengharapkan dukungan pemerintah dan dibantu oleh Islamic Relief untuk menambah pos pantau di sekitar pesisir pantai. Kehadiran Lembaga seperti Islamic Relief dinilai sangat membantu masyarakat baik dalam hal mengangkat harkat martabat masyarkat serta membantu masalah pengangguran.
Koordinator Islamic Relief wilayah NTB, Komarudin menjelaskan bahwa Islamic Relief merupakan lembaga kemanusiaan internasional yang berpusat di Inggris dan memiliki perwakilan di 30 negara termasuk Indonesia. Sumber dana lembaga ini berasal dari zakat infak dan sadaqah warga muslim Eropa. Meskipun namanya “Islamic” Relief bukan berarti lembaga ini hanya khusus membantu ummat muslim saja, tapi seluruh masyarakat yang membutuhkan. Kelompok Siaga Bencana (KSB) yang dibentuk oleh Islamic Relief ada dari masjid Al-ihsan Meninting, Pura Batu Bolong, Klenteng Ampenan, dan sebagainya. Selain itu ada delapan Kelompok Wanita Tani di Lobar yang dibina membudidayakan jamur tiram. humas