Kabupaten Lombok Barat

PNS TERJARING NARKOBA, BUPATI LOMBOK BARAT ANGKAT BICARA

Giri Menang, Rabu 10 Oktober 2018 – Tertangkapnya seorang oknum guru Pegawai Negeri Sipil lingkup daerahnya membuat Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid berreaksi.

Fauzan sangat menyesalkan dengan apa yang dilakukan oleh oknum guru tersebut.

“Keterlaluan. Mestinya sebagai guru, ibu ini memberi contoh yang baik kepada orang lain, terutama anak didiknya,” ujarnya kesal.

Seperti diberitakan banyak media beberapa hari yang lalu, seorang oknum Guru Pegawai Negeri Sipil, sebut saja inisial E (48) terpaksa diamankan pihak kepolisian. Oknum tersebut terlibat dalam bisnis narkotika jenis sabu.

E tidak hanya sendiri, dia juga melibatkan 2 orang atas nama S dan R sebagai kurirnya.

Seperti dilansir beberapa media, pihak keamanan menjaring juga banyak barang bukti. Di antaranya 5 paket kecil sabu seberat 1,5 gram, satu timbangan elektrik,perangkat alat hisab sabu, uang yang diduga hasil penjualan sabu sebanyak Rp. 3,8 juta dan 3 handpone.

Dalam menjalankan bisnisnya, Oknum guru SD di Desa Nyurlembang Narmada ini pun dibantu suaminya. Mereka dengan leluasa memperjual belikan barang haram itu di rumahnya. Dalam penyelidikan kepolisian, pasutri ini menyasar tidak hanya orang dewasa untuk menjadi pelanggannya, namun juga dari kalangan pelajar SMA.

Tingkah polah suami istri ini membuat berang Fauzan Khalid. Fauzan menduga, oknum guru ini bisa jadi adalah pemain lama di bisnis narkoba.

“Bisa jadi bisnis itu jadi pekerjaan pokoknya. Guru cuma jadi sampingan,” ujarnya sengit.

Dengan ditangkapnya oknum guru itu, Fauzan menghimbau seluruh masyarakat dan khususnya PNS lingkup Pemkab Lobar agar menjauhi narkoba.

“Jangan sekali-kali kita biarkan fenonena narkoba ini ada di sekitar kita. Saya sudah meminta agar yang bersangkutan ditindak tegas saja,” tegas Fauzan.

Tidak hanya itu, Fauzan berjanji untuk menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam melakukan test urine kepada seluruh ASN di Lobar.

“Kita akan siapkan lagi untuk test urine atau rambut supaya ASN kita terhindar dari bahaya narkoba. Ini bisa menjadi shock terapi buat ASN yang mau coba-coba,” pungkas Fauzan mengancam.