Dikatakan kepala kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Lobar ini, knowledge, skill attitude merupakan tiga muatan dalam kurikulum 2013 ini. Sikap atau attitude, harus sesuai dengan visi misi pramuka. Antara gerakan pramuka dan dunia pendidikan ibarat gerbong kereta, samas-sama membentuk karakter dan objeknya adalah anak usia sekolah. “Mabicab dan pengurus kwarcab harus bersinergi untuk mendorong gerbong tersebut” kata Yamil.
Saat ini lanjutnya, justru ada kegalauan. Kegalauan ini menimbulkan adanya “sesuatu” dalam masyarakat, sehingga tak ada cara lain klarifikasi, selain membangun karakter dan sistem pendidikan yang utuh. Memadukan pendidikan formal dan informal serta revitalisasi gerakan pramuka yang sudah dicanangkan pemerintah sejak 2006 silam.
Disebutkan Yamil, dalam revitalisasi tersebut, ada 4 peran gerakan pramuka. Diantaranya adalah, gerakan pramuka sebagai suporter (pendukung), driver (penggerak), enabler (pemungkin) dan transpormer. Selain peran ini lanjutnya, pendidikan pramuka juga harus rebranding, menjadikan pramuka menjadi lebih menarik tanpa mengabaikan tujuan dan fungsinya. “Gerakan pramuka harus punya daya tarik tersendiri agar anak-anak mau bergabung” jelas yamil seraya menambahkan, gerakan pramuka harus mampu menjawab persoalan riel masyarakat.
Dengan telah dikukuhkannya mabicab dan pengurus cabang gerakan pramuka Lobar ini, diharapkan, semua pengurus segera mulai mengembangkan krida yang telah ditetapkan, mengadakan pelatihan, kerjasama dengan kwaran serta gudep di sekolah,sehingga program revitalisasi percepatan dan pembentukan karakter kaum muda dapat segera terwujud.(L.Pangkat Ali-Humas)