Giri Menang, Selasa 3 Oktober 2017 – Satu lagi imunisasi tengah dicanangkan pemerintah. Namanya, Imunisasi Pneumokokus Konyugasi yang dalam istilah medisnya disebut Pneumococcal Conjugate Vacciener (PCV).
Imunisasi ini, digunakan untuk mencegah Pneumonia yang disebabkan oleh pneumokokus atau penyakit infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru.
Meskipun imunisasi ini tergolong baru, tapi sudah dipakai oleh hampir 139 negara. “Imunisasi PCV ini diarahkan untuk anak-anak usia 2, 3 dan 12 bulan,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Drs.H.Rahman Sahnan Putra, M.Kes di sela-sela acara Pencanangan Program Demonstrasi Imunisasi Pneumokokus Konyugasi di Puskesmas Gunungsari, Selasa (3/10).
Menurut mantan Camat Narmada ini, imunisasi ini ditujukan untuk mencegah terjadinya kasus-kasus pneumonia. Kata dia, imunisasi ini sangat penting, karena kasus pneumoni merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan angka kematian bayi cukup tinggi. Untuk itu lanjutnya, pencanangan PCV ini akan berdampak terhadap menurunnya angka kematian bayi (AKB) khsusnya di Lobar.
Rahman menyebut, data dari World Health Organization (WHO), badan kesehatan dunia menyatakan, pneumonia merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia dan berkontribusi 16% kematian anak balita.
Pencanangan imunisasi PCV ditandai dengan pemukulan gong sebagai tanda bahwa imunisasi PCV ini bisa dilayani diseluruh puskesmas dan sarana kesehatan lainnya di Lobar. Selain dihadiri kader kesehatan, kegiatan pencanagan juga dihadiri oleh Wakil Gubernur NTB H. Moh Amin, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, Ketua DPRD Lobar Hj Sumiatun, Sekda Lombok Timur, pejabat dari Kementerian Kesehatan RI, Kepala Dikes NTB, perwakilan WHO dan Unicef serta sejumlah pimpinan SKPD lingkup Pemkab Lobar.
Di tempat yang sama, Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid memberikan apresiasi yang tinggi atas terpilihnya Lobar sebagai tempat kegiatan pencanangan imunisaasi PCV ini. Karena sebelumnya, di Lobar juga pernah dicanangkan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), demikian juga pernah dicanangkan Gerakan Masyarakt Sadar Gizi.
“Mengutip Kepala Dinas kesehatan tadi, Pneumukokus ini lebih banyak disebabkan karena gaya dan pola hidup,” katanya seraya berharap, imunisasi pneumokokus ini ke depan akan menjadi salah satu bagian dari Germas untuk bersama-sama dijalankan.
Senada dengan itu, Menteri Kesehatan RI melalui Dirjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, H. Moh. Subuh percaya menitipkan kegiatan ini kepada NTB khsusunya kepada Lobar dan Lotim. “Jika kita bicara imunisasi maka kita akan bicara warisan, baik warisan program maupun SDM,” katanya. (LPA/Rian/Humas)